Sortaman Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM,
Siantar-Jelang Pemilihan Walikota
Pematangsiantar 2015 mendatang, kini sudah banyak bermunculan nama-nama yang
mulai terbuka mempromosikan dirinya lewat spanduk ucapan hari raya hingga
ucapan papan bunga pernikahan dan duka cita di Kota Pematangsiantar. Kini suhu
politik Pilkada Siantar mulai terasa di Siantar.
Sejumlah
nama mulai muncul untuk meramaikan bursa calon Walikota Siantar. Dari catatan
sejumlah media lokal di Siantar, sejumlah bakal calon itu diantaranya dr St
Sortaman Saragih SH MARS (Pengusaha dari Kota Depok) yang juga Caleg DPR RI Dapil
Sumut 3 pada Pileg 9 April 2014 lalu.
Anggota
DPRD Sumatera Utara Ir Jhon Hugo Silalahi MM, Sekda Simalungun Gidion Purba dan
Camat Tanah Jawa Bakhtiar Sinaga. Kemudian dari kalangan pengusaha, Novri
Aritonang, Teddy Siahaan, Fernando Simanjuntak, SL Parlindungan Sinaga dan Agusto
Silalahi. Mereka akan bersaing dengan Hulman Sitorus, Walikota Siantar sekarang
dan Drs Koni Ismail Siregar, Wakil Walikota Siantar.
Nama-nama
balon walikota itu kini mulai jadi topik bahasan di sejumlah tempat, seperti di
berbagai warung kopi dan di sejumlah tempat kedai kopi di Siantar. Apalagi
sebagian dari mereka sudah mulai terang-terangan memperkenalkan diri lewat
baliho dan poster-poster di sejumlah sudut Kota Pematangsiantar.
Seperti
baliho SL Parlindungan Sinaga, tampak dipajang di Jalan Sangnawaluh Damanik, Kecamatan
Siantar Timur, tepat di depan Asrama Polisi Polres Simalungun. Dalam baliho
berukuran panjang kurang lebih enam meter itu, SL Parlindungan Sinaga
menyampaikan keterpanggilan untuk menyumbangkan tenaga, pikiran dan segala
potensinya bagi kemajuan tanah kelahirannya untuk menjadikan kota Pematang
Siantar yang Sejahtera dan Mandiri.
Hal
serupa dilakukan Fernando Simanjuntak. Fernando memperkenalkan diri lewat
poster di Simpang Makam Pahlawan, Kelurahan Tomuan, Siantar Timur. Begitu juga
dengan Agusto Silalahi. Kontraktor kenamaan di Siantar ini juga sudah mulai
memasang poster bergambar dirinya.
Novri
Aritonang terang-terangan menyatakan akan maju pada pemilihan Walikota Siantar.
Bahkan, tidak hanya menjadi calon Walikota Siantar, dia juga siap bertarung
pada pemilihan Bupati Simalungun pada tahun 2015. “Tapi nanti setelah Simalungun
mekar,” katanya.
Saat ini,
dia mengaku mempersiapkan diri bertarung pada pemilihan Walikota
Pematangsiantar. “Saya juga memiliki kecintaan terhadap Siantar. Saya juga
punya usaha di Siantar, saya menganggap maju pada pemilihan Wali Kota Siantar
merupakan langkah tepat,” ujar pengusaha
tambang batubara dan perkebunan ini.
Ketua
Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan Kabupaten Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan ini menambahkan, jika nanti maju sebagai Walikota Siantar,
dia akan ‘memakai’ perahu PDI Perjuangan.
“Tentunya
kita akan maju melalui PDI Perjuangan, karena saya juga kader. Menurut saya,
sudah saatnya orang muda yang maju sebagai pemimpin Siantar ini. Sudah saatnya
orang muda yang berkarya dan memajukan Siantar,” ujar pria asal Tanah Jawa yang
kini telah menginjak usia 40 tahun ini.
Sementara,
Gidion Purba, justru tertawa kecil menyampaikan namanya disebut-sebut bakal
maju pada pemilihan Walikota Siantar 2015. Tapi kemudian, dia tidak menampik.
“Tapi saya ingin melihat perkembangan nanti ya. Kalau masyarakat menilai saya pantas
maju, ya kita OK maju,” ujarnya.
Sementara
Agusto Silalahi, menyampaikan bahwa sejak awal tidak ada niat mencalonkan diri.
Namun, dia mengaku mendapat dorongan dari sejumlah pihak agar bersedia maju
membangun Kota Pematangsiantar.
“Mereka
mendorong saya untuk maju. Mendukung seseorang itu adalah hak setiap orang dan
saya hargai dorongan kawan-kawan itu,” ujarnya tanpa merinci siapa yang dia
maksud mereka itu.
Komisoner
KPU Siantar Batara Manurung, ketika dikonfirmasi terkait proses pemilihan Wali
Kota Siantar mengatakan bahwa data siap-siapa saja kandidat yang bakal masuk
dalam bakal calon akan diketahui pada November 2014 ini.
Mengenai
persyaratan, Batara menerangkan, jika maju dari jalur perseorangan, minimal
lima persen penduduk tempat dia mencalon harus memberikan dukungan, yang
dibuktikan dengan KTP. Kemudian dari jalur partai, minimal mendapat dukungan
lima kursi di DPRD atau minimal 20 persen suara pemilu 2014.
Wakil
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Siantar Henri Manurung, ketika dikonfirmasi
mengatakan, belum ada menentukan sosok bakal calon Walikota Siantar. Saat ini,
pihaknya masih menggodok persyaratan yang harus dipenuhi bakal calon. “Tapi,
kita sudah sepakat bahwa
calon
yang kita usulkan adalah kader PDIP,” ungkapnya.
Terpisah,
Ketua Kader Ikatan Putra Putri Siantar-Simalungun (IKAPPSI) Piktor Sipayung mengatakan,
warga Siantar saat ini membutuhkan seorang wali kota yang serius melestarikan
budaya, mampu mendatangkan investor. “Selama ini tidak ada investor masuk ke Siantar.
Padahal cukup banyak warga Siantar membutuhkan pekerjaan,” ujar Piktor.
Sementara
Juni Richard Simanjuntak malah berpikir terbalik. Menurutnya, walikota kedepan
harus memiliki jiwa ‘mafia’. Seorang walikota harus mampu mem-preasure para
pengusaha kelas kakap agar peduli terhadap masyarakat tidak mampu.
Selama
ini, menurut Juni, pemerintah cenderung menomorsatukan segala urusan para
pengusaha-pengusaha besar. Ia menyebutkan menjamurnya minimarket di sejumlah
titik di kota mengindikasikan bahwa Walikota Siantar lebih pro pengusaha kelas
kakap.
“Wali
kota sama sekali tidak pernah berpikir bagaimana nasib para pedagang kedai
kelontong tradisional yang sudah lama beroperasi. Jika ini dibiarkan, lama-lama
usaha kelontong akan mati suri,” keluhnya.
Sedangkan
Yayuk Noviani (22), mahasiswi salahsatu perguruan tinggi swasta di Kota
Pematangsiantar berpendapat supaya Walikota Siantar kedepan lebih peduli
terhadap pendidikan. “Siantar ini adalah kota terbesar nomor dua di Sumut. Tapi
tidak ada universitas negerinya,” kata Yayuk. (Lee/Berbagai Sumber)
0 Comments