Pedagang Pekan Saribudolok. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Saribudolok-Ribuan pedagang kali lima di Pekan (Rabu) Saribudolok kini membutuhkan sarana tempat berjualan. Sebagian pedagang masih berjualan di pinggir jalan dengan tempat sedanya. Berjubelnya pedang di jalan membuat akses jalan semwraut.
Kondisi pekan Saribudolok kini tampak kumuh karena kurangnya penataan sarana berdagang. Kemudian kondisi los tenpat berjualan para pedagang kini juga kurang terawatt.
Jika hujan datang, kondisi los pekan Saribudolok tampak becek. Saluran drainase di los Pekan Saribudolok juga banyak yang tersumbat. Buruknya penanganan pasar kebanggaan warga Simalungun itu, membuat warga kesulitan untuk mendapatkan akses menuju los pekan tersebut.
Parlindungan Tampubolon, warga Saribudolok kepada BS mengatakan, perhatian dari pemerintah Kabupaten Simalungun terhadap pusat ekonomi ini masih minim.
Hal itu tampak dari kondisi pasar yang sembrawut. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Diharapkan juga kepada Bupati JR Saragih untuk peduli terhadap pasar pekan Saribudolok tersebut. Karena pekan Saribudolok merupakan pusat ekonomi di Kecamatan Silimakuta, Simalungun.
R br Sinurat, pedagang ikan air tawar di pekan Saribudolok mengatakan, lokasi berdagang kini semakin sempit di pekan Saribudolok. Hal itu karena semakin bertambahnya jumlah pedagang.
“Sudah tahunan tak ada perhatian pemerintah. Padahal retribusi rutin ditagih tiap pekan. Namun perbaikan pasar pekan Saribudolok tak kunjung ada. Sudah sepatutnya los pekan Saribudolok dibangun seperti pasar Pematang Raya,”katanya.
Hal senada juga dikatakan Dearson Haloho, pedagang asal Desa Sigunggung, Kecamatan Horisan Haranggaol. Menurutnya, kondisi pasar pekan Saribudolok sudah pantas direnovasi.
Kondisi los pekan Saribudolok kini tampak kumuh dan sempit karena pedagang tak beraturan untuk menjajakan barang dagangannya. Semoga Pemkab Simalungun tanggap akan hal ini. (Asenk lee saragih)
Kondisi pekan Saribudolok kini tampak kumuh karena kurangnya penataan sarana berdagang. Kemudian kondisi los tenpat berjualan para pedagang kini juga kurang terawatt.
Jika hujan datang, kondisi los pekan Saribudolok tampak becek. Saluran drainase di los Pekan Saribudolok juga banyak yang tersumbat. Buruknya penanganan pasar kebanggaan warga Simalungun itu, membuat warga kesulitan untuk mendapatkan akses menuju los pekan tersebut.
Parlindungan Tampubolon, warga Saribudolok kepada BS mengatakan, perhatian dari pemerintah Kabupaten Simalungun terhadap pusat ekonomi ini masih minim.
Hal itu tampak dari kondisi pasar yang sembrawut. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Diharapkan juga kepada Bupati JR Saragih untuk peduli terhadap pasar pekan Saribudolok tersebut. Karena pekan Saribudolok merupakan pusat ekonomi di Kecamatan Silimakuta, Simalungun.
R br Sinurat, pedagang ikan air tawar di pekan Saribudolok mengatakan, lokasi berdagang kini semakin sempit di pekan Saribudolok. Hal itu karena semakin bertambahnya jumlah pedagang.
“Sudah tahunan tak ada perhatian pemerintah. Padahal retribusi rutin ditagih tiap pekan. Namun perbaikan pasar pekan Saribudolok tak kunjung ada. Sudah sepatutnya los pekan Saribudolok dibangun seperti pasar Pematang Raya,”katanya.
Hal senada juga dikatakan Dearson Haloho, pedagang asal Desa Sigunggung, Kecamatan Horisan Haranggaol. Menurutnya, kondisi pasar pekan Saribudolok sudah pantas direnovasi.
Kondisi los pekan Saribudolok kini tampak kumuh dan sempit karena pedagang tak beraturan untuk menjajakan barang dagangannya. Semoga Pemkab Simalungun tanggap akan hal ini. (Asenk lee saragih)
0 Comments