
Lagu-lagu Karo untuk Lokananta kurang jumlah sehingga Taralamsyah membantu menciptakan dua lagu, satunya "Badan Pengindo" atas permintaan Djaga Depari.
Apakah lagu-lagu Simalungun sekarang didaur ulang oleh musikus non-Simalungun?
Inilah prestasi dan hasil kinerja Taralamsyah. Dia membuat Simalungun menjadi bangga. Dia membanggakan SImalungun, lewat persembahannya. Dia tidak membanggakan Simalungun hanya lewat marganya dan bahasanya.
Reputasinya clear cut, jelas, sehingga tidak seperti debat-debat Simalungun tentang ahap SImalungun, tentang bahasa Simalungun an sich. He talked less unlike me, talk too much. Ha ha ha..
Mengapa dia dihargai? Apakah orang perduli dengan perangainya dan karakternya? Menurut saya, orang tidak mengenalnya tetapi mengenalnya lewat karyanya.
Dan karyanya memukau hingga orang seperti Vicky.
Lalu mengapa sekarang karya musik Simalungun tidak seperti lagu karya Taralamsyah, yang dicari non-Simalungun? (Simon Saragih)
0 Comments