Isdustri Kreatif Oleh J Sipayung seorang seniman di Parapat, Kabupaten Simalungun. Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Bupati Simalungun Jopinus Ramli
Saragih menegaskan, Pesta Danau Toba (PDT) di Parapat bukan tandingan
Festival Danau Toba (FDT) yang digelar di Balige, Kabupaten Toba
Samosir.
"Kita bukan menyaingi FDT, tetapi sebagai upaya dukungan untuk melestarikan budaya daerah di Tanah Batak," ujar bupati di Pamatang Raya, Senin.
Bupati menyampaikan pagelaran seni budaya daerah melalui ajang PDT telah menjadi kebanggaan masyarakat Simalungun sehingga harus tetap dilaksanakan.
"Semua orang tahu PDT itu digelar di Parapat, dan biarlah tetap seperti itu karena sudah menjadi sejarah. Pemkab sangat menghargai upaya pengetua-pengetua terdahulu," kata bupati.
Bupati juga menegaskan Pemkab Simalungun sangat mendukung pagelaran FDT yang diadakan setiap tahun dengan tuan rumah di tujuh kabupaten secara bergiliran.
Karena itu kata bupati, Pemkab tetap menganggarkan dana di APBD untuk pagelaran seni budaya etnis Batak dan melaksanakan PDT supaya kawasan Danau Toba di Parapat tidak ditinggalkan.
Selain itu kata bupati, dalam konsep awal, tuan rumah FDT melibatkan tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba (Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Humbahas, Dairi, Karo dan Taput).
Tetapi pada dua pagelaran FDT, Samosir tahun 2013 dan Tobasa tahun 2014, kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pagelaran ajang kegiatan nasional ini, papar bupati.
"Pemerintah kabupaten lain hanya sebagai tamu, bukan bagian penyelenggara. Ini yang harus dievaluasi ulang," tegas bupati.
Untuk diketahui pada tahun 2014, Pemkab Tobasa mengadakan FDT pada 17-21 September 2014 di Balige, sedangkan Pemkab Simalungun menggelar PDT 18-20 September 2014 di Parapat.(ant)
"Kita bukan menyaingi FDT, tetapi sebagai upaya dukungan untuk melestarikan budaya daerah di Tanah Batak," ujar bupati di Pamatang Raya, Senin.
Bupati menyampaikan pagelaran seni budaya daerah melalui ajang PDT telah menjadi kebanggaan masyarakat Simalungun sehingga harus tetap dilaksanakan.
"Semua orang tahu PDT itu digelar di Parapat, dan biarlah tetap seperti itu karena sudah menjadi sejarah. Pemkab sangat menghargai upaya pengetua-pengetua terdahulu," kata bupati.
Bupati juga menegaskan Pemkab Simalungun sangat mendukung pagelaran FDT yang diadakan setiap tahun dengan tuan rumah di tujuh kabupaten secara bergiliran.
Karena itu kata bupati, Pemkab tetap menganggarkan dana di APBD untuk pagelaran seni budaya etnis Batak dan melaksanakan PDT supaya kawasan Danau Toba di Parapat tidak ditinggalkan.
Selain itu kata bupati, dalam konsep awal, tuan rumah FDT melibatkan tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba (Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Humbahas, Dairi, Karo dan Taput).
Tetapi pada dua pagelaran FDT, Samosir tahun 2013 dan Tobasa tahun 2014, kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pagelaran ajang kegiatan nasional ini, papar bupati.
"Pemerintah kabupaten lain hanya sebagai tamu, bukan bagian penyelenggara. Ini yang harus dievaluasi ulang," tegas bupati.
Untuk diketahui pada tahun 2014, Pemkab Tobasa mengadakan FDT pada 17-21 September 2014 di Balige, sedangkan Pemkab Simalungun menggelar PDT 18-20 September 2014 di Parapat.(ant)
0 Comments