Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Catatan Simon Saragih Terhadap Balon Bupati Bona B P Purba Ak

Bona P Purba Ak
KEHIDUPAN YANG KONTRAS
* Doa dan Harapan Seorang Istri


BERITASIMALUNGUN.COM,-SULIT membayangkan seseorang yang bergelut dengan angka miliaran rupiah tetapi hidup kesehariannya adalah kadar recehan. Sulit membayangkan profil "dina" seorang yang pernah jadi dosen di perguruan tinggi swasta mahal, Universitas Pelita Harapan.(Klik Profile Bona P Purba)

Mungkin juga ini adalah buah dari ironi penggajian pegawai pemerintahan. Bekerja bertahun-tahun hingga 27 tahun di Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan Pembangunan (BPKP) bertahun-tahun pula dia bertahan dengan kehidupan "sumir".

Penasaran dengan kisah nyata kehidupan keluarganya, sengaja saya ditemani Andersius Ginting Ofs dan Jobs Tarigan berkunjung. Ini baru pertama kali saya sendiri memasuki rumah Bona BP Purba Ak walau sudah berteman sejak 1980.

Memasuki kompleks rumahnya seperti membutuhkan perjuangan. Melintasi perumahan Alam Sutra nan megah serta mewah terbayang pula sebuah rumah besar dan jalan besar. Kami menuju Alam Sutra di Tangerang karena akses ke kompleksnya tertulis melalui Alam Sutra, hunian elite di kawasan Tangerang.

Ternyata menuju kompleks perumahannya di Kinciran, tetangga Alam Sutra, tidak lewat boulevard alias jalan lebar.

Dari lingkungan Alam Sutra harus menuju lagi sebuah akses mirip gang tikus dimana dua mobil tak bisa saling melewati dengan mulus. Di di titik-titik tertentu satu mobil harus berhenti untuk memberi akses bagi mobil lainnya.

Kinciran dan Alam Sutra adalah simbol dualisme. Hunian kaya dan tak kaya. Hunian megah dan sederhana, sebenarnya hampir mirip kumuh. Di tembok salah satu sudut jalan tertulis "Desa yang saya tinggali tak lagi ramah".

Mungkin juga ini sindiran implisit warga yang tertinggal atau terpinggirkan dari deru pembangunan.

Begitu banyak gang kecil, semraut dan berliku sehingga ada dua kali maju mundur karena keliru. Begitu tiba, rumah ada di jejeran perumahan tipe 36 dengan luas bangunan 60 meter dan begitu juga luas tanahnya.

"Silahkan masuk, maaf rumah RSS ya," demikian Sri Lestari tersenyum menyambut kami. Namun posisi ruangan terasa nyaman karena penataan interior yang apik walau sempit.

Perbincangan pun berlangsung dengan istri Bona P Purba Ak, bernama Sri Lestari. Dia pun menceritakan putra bungsu mereka Alex yang bersekolah di SMP Ora et Laboran di bilangan Bumi Serpong Damai (BSD).

"Lha, kan ada Yayasan Santa Laurensia dekat sini? Mengapa harus jauh ke BSD?"

Di Yayasan Laurensia uang pangkal Rp 35 juta tetapi di Ora et Labora Rp 17 juta. "Uang sekolah di Laurensia mahal, RP 2 juta sebulan. Karena itu kami pilih Ora et Labora," kata Sri Lestari yang setiap hari mengantar anaknya naik sepeda motor dengan jarak sekitar 15 KM dari rumah yang mereka tinggali puluhan tahun.

Lalu dimana putri tertuanya, Donna kuliah? "Dia diterima di PTN Universitas Brawijaya jurusan Komunikasi di Malang."

Perbincangan pun mengarah ke hal pribadi dari sisi rumah tangga sejoli ini.

Jangan bayangkan kehidupan mewah, berlebihan apalagi liburan ke Bali atau Singapura sebagaimana dilakukan banyak kalangan kelas menengah sekarang ini. Bertahun-tahun pasangan ini tidak pernah mampu melakukan itu. Di saat libur mereka kadang hanya kembali ke kampung halaman orangtua. "Siamu saya selalu ingat Ibundanya."

"Saya seorang asal Solo dan diajarkan berprinsip layaknya seorang istri yang harus memahami. Karena itu sebagai istri saya menurut saja dan berdoa semoga suami selalu bahagia dan baik-baik di pekerjaannya," kata Sri Lestari.

Setuju Bona maju menjadi bakan calon bupati?
"Iya, kebetulan rencana ini sudah didiskusikan pada saya dan anak-anak. Kami setuju. Namun sebenarnya ada tanda tanya."

Apa karena suami akan kehilangan waktu untuk keluarga atau apa?
"Oh, kalau soal waktunya saya sudah paham. Sejak dulu dia memang sibuk dengan pekerjaan dan kami sudah memaklumi.”
Lalu ada opini ketika dia mencoba maju sebagai balon bupati?

“Tidak ada. Saya setuju saja. Sejak dulu memang dia sudah memilih untuk melayani dan fokus pada pekerjaannya. Kalau keadaan di rumah lebih banyak saya yang menangani termasuk anak-anak.”

Namun saya memang bertanya karena sekilas saya tahu jika maju atau mencalonkan diri jadi anggota legislatif dan eksekutif diperlukan banyak uang. “Karena itu saya menanyakan bagaimana mengatasi itu. Ya karena saya yang selalu memegang uang. Jadi sangat tahu sekaligus sempat heran dan berpikir bagaimana jika ini membutuhkan uang besar?"

Jika untuk kehidupan keluarga, menjalani hidup sederhana tentu tak masalah. Akan tetapi ini soal balon yang terkait uang besar.

Namun ketika dijelaskan bahwa ini adalah sebuah perjuangan, sesuatu yang tidak mudah tetapi tetap harus dicoba demi sebuah perjuangan sekaligus memberi warna tanpa “money politics”.

“Jika memang demikian, saya setuju saja. Hanya saja saya tentu sempat bertanya karena demikianlah fakta kehidupan kami. Jika memang itu keinginannya, saya turut berdoa dan itulah yang bisa saya lakukan seperti yang sudah-sudah.”

Kalau soal sifat, ya saya tidak pernah ragu. Sejak dulu dia selalu bicara soal pelayanan dan melayani. “Doaku menyertainya dari hati terdalam.”

Soal kesediaan pelayanan dan kebaikan, ini adalah satu hal yang bisa saya katakan seujujurnya. Tentu tak ragu mengatakan bahwa suami saya memang baik. “Saya sering kali memilih mengalah karena ya memang begitulah orangnya.”

Mengalah dalam arti, merelakan kepribadian suami yang memang terus memilih melayani orang sejak kami menikah. Ya hanya itu warna utamanya. Dan saya kuat serta rela menerima itu."

“Hal yang saya tahu sejak kecil dia ingin menjadi rohaniwan walau tidak kesampaian. Karena itu saya bisa memahami mengapa sikap seperti itu tetap dia pegang konsisten sampai sekarang, bahwa dia ya untuk orang lain. Kadang sebagai istri saya sering merindukan agar dia utuh milik saya dan keluarga. Akan tetapi lama-lama saya mengerti karena dia sudah seperti itu.”

Sekali lagi saya mengatakan, “Saya berdoa agar ini tercapai dan ini tulus dari hati saya.”(Simon Saragih)

INI TANGGAPAN BERITA INI DI GROUP FB (KoRaSSS)
  • Henry Leonard Saragih Satu gambaran latar belakang keluarga terdekat Balon Simalunun 1 yang sangat menyentuh..tetap berdoa dan akan kita perjuangkan..Diatei tupa bani saninaku..yang mencoba menggali aspek keluarga terdekat..Maju terus Lawei Bona Petrus Purba..Doa dan dukungan kami untuk Lawei..

  • Simon Saragih Antara hasrat dan fakta soal mekanisme politik praktis nyata. Terpikir oleh saya, adakah mekanisme politik memberi ruang bagi sebuah hasrat tulus?

    Ya, kita memang ada di negara berkembang yang sedang mencari wujud. Namun demikian harapan dan hasrat seharusnya tak pernah surut, meski mesin politik sangat unik.

  • Marim Purba Politik memang unik. Tapi ketulusan bisa menembusnya. Kita memang perlu yang otentik.

  • Simon Saragih Eak Tulang. Eak. Domma malas uhur manjaha komentar mu ai Tulang. Lang ge na sa ikkon monang dahkam. Tapi ipadas hita ma ge tong aha na porlu si padasaon tene Tulang.

    Eak, malas do uhur tumang dahkam.

  • Simon Saragih Hal yang paling mengharukan saya, Sang Istri ini tidak bicara soal kemampuan suami membeli berlian misalnya, atau pindah ke kompleks lebih layak.

    Dia bilang, "Ya inilah Tuhan berikan pada saya."Oh God....

  • Monang Saragih Kesederhanaan, kejujuran dan ketulusan yg semakin langka ditengah masyarakat yg umumnya merana ini adalah merupakan sebuah modal berharga utk bekerja/melayani. Tinggal menambahkan semangat juang yg super disertai kecerdasa plus kemampuan melihat segala sesuatu secara realistis baik olh ybs maupun olh org2 yg ada disekitar ybs. Slamat berjuang, semoga sukses.......

  • Simon Saragih Ai ma da Bang Monang Saragih: Na realistis on ma ge sipata nanimarsakhon ni uhur ai . He he he

  • Bona P Purba Ak Terima kasih atas segala postingan dan comment atas postingan ini. Itulah kenyataan hidup, itulah saya. Saya tidak pernah mau lari dari kenyataan hidup. Saya selalu bersyukur padaNya atas segalanya yang telah Ia anugerahkan padaku. Itu jawabannya, mengapa saya dapat menjalaninya semuanya, karena saya percaya bahwa Ia selalu memberikan yang terbaik buat kita manusia, termasuk saya. Kita sering terjebak dengan pola pikir kita sendiri dalam menghadapi hidup ini. Sesuai dengan ilmu yang kita punya, kita sering melogikakan Tuhan. 
    Jika kita mengerjakan A maka kita berharap hasilnya adalah B, ketika hasilnya menjadi C dan tidak B yang seperti kita harapkan, kita sering tidak bisa menerimanya, sedih, frustasi, marah, ngambek dan lain sebagainya dan kadang-kadang merasa bahwa Tuhan itu tidak adil pada kita dan mulai befikir: untuk apa saya berdoa kepadaNya, untuk apa saya berbaik-baik pada orang, untuk apa saya rajin beribadah dan lain sebagainya. Kita tidak sadar bahwa kita adalah "nothing"dibandingkan denganNya dan sangat tidak layak di hadapannya. 
    Pertanyaannya: mengapa kita melogikakan Ia? Mengapa saya menerima semua hasil dari apa pun pekerjaan dan apa yang telah saya lakukan dan apapun kehidupan saya apa adanya, karena saya yakin dan sangat percaya bahwa Ia selalu memberikan yang terbaik kepada saya dan kita semua.Mari kita selalu berpasrah dan memohon bimbinganNya dalam semua apapun yang kita lakukan dan ucapkan sehari-hari dalam hidup di dunia yang fana ini.

  • Rikanson Jutamardi Purba What a nice post!

  • Bona P Purba Ak Diatei tupa ma sanina

  • Hamonangan Girsang Tulisan yg sangat bermakna mengetahui siapa dan bagaimana serta untuk apa ....Nice, salah satu langkah to know him and abilitynya,..lanjutkan ke next posting !!!

  • Monang Saragih Betul, tpi tampaknya Tuhan berkehendak lain, tdk utk Bupati.-

  • Rikanson Jutamardi Purba Hasil terawangan do ai Bang?

  • Monang Saragih Sebaiknya org yg mau jadi Bupati, setidaknya 5 tahun terakhir sudah berkarya gemilang di Tanoh Simalungun, sehingga dia sdh dikenal dan mengenal daerah tsb. Biarlah org Simalungun yg semacam itu yg memimpin Simalungun kedepan ini.

  • Monang Saragih Ulang ge namin na roh susur hun nagori....., atap na hun sion na madaoh, heheeee.....

  • Rikanson Jutamardi Purba Sayang hurang gemilang ope na hubaen ijon sejak 2008 ai, Dahkam!

  • Monang Saragih Bahen ham ma torus, ganjang ope panorang mu.....

  • Rikanson Jutamardi Purba Bersama Mora, kita jaya. He...4x.

  • Asenk Lee Saragih Lanjutkan dan rapatkan barisan

  • Monang Saragih Mora siap mendukung org Simalungun yg sdh jelas2 berkarya nyata di Tanoh Simalungun, walaupun dia hanya mantan Pangulu.....

  • Rikanson Jutamardi Purba Mantap do tong Abangkon!

  • Monang Saragih Kasihanlah org2 Simalungun yg sdh sejak lama berjuang di Tanoh Simalungun, dg mudah mereka ditilap org yg tdk jelas karya nyatanya utk masyarakat yg tinggal menetap di Kab, Simalungun. Sangat tdk adil.......

  • Rikanson Jutamardi Purba Ha...4x. Kasihan memeng...! (catatan: ini memang tdk salah ketik!).

  • Monang Saragih Perantau klw ada jago2nya mw jdi pejabat, rebutlah jabatan diperantauan, msh banyak jabatan yg lowong disana......


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments