Penyerahan Piala Juara I,II, III Koor. Perhatikan Pialanya Minimalis.Foto Asenk Lee Saragih. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Pekanbaru- Pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) dan
Katekhisasi Seksi Bapa Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Se Distrik VI
di GKPS Pekanbaru Sabtu-Minggu 11-12 Oktober 2014 boleh dibilang berjalan
dengan sukses dengan catatan. Pasalnya banyak kekurangan Panitia dalam
pelaksanaan.
Misalnya soal akomodasi Peserta Pesparawi yang hadir dari
Provinsi Sumsel, Babel, Jambi, Riau dan Kepri. Seluruh peserta kontingen
Pesparawi tak disediakan tempat menginap dan diserahkan sendiri kepada peserta
kontingen.(Berita Terkait: Sukses Pelaksanaan Pesparawi Seksi Bapa GKPS Se Distrik VI di GKPS Pekanbaru )
Kemudian soal dokumentasi kegiatan yang nyaris tak
disediakan Panitia. Kegiatan sebesar itu tanda dokumentasi dan publikasi.
Sangat isronis, kegiatan GKPS Se Distrik VI yang dihadiri peserta dari 5
provinsi tanpa dokumentasi dan publikasi.
Kontingen Pesparawi yang mengikuti Paduan Suara berjulah 13
kontingen, Vokal Group 16 Kontingen dan Katekhisasi 11 Kontingen. Sementara
Juri pada Pesparawi (Koor dan VG) yakni Pdt Robert J Saragih (D Inson), St
Bertha br Simanjuntak (HKBP) dan Ibu Sasti br Haloho.
Lagu Vokal Group yang disayembarakan yakni “Pakkei Ma Ham”
Ciptaan Pdt Robert J Saragih (D Inson) dan Paduan Suara “Pabayu Uhurnami” juga
Ciptaan Pdt Robert J Saragih (D Inson).
Pdt Robert J Saragih (D Inson) |
Menurut Pdt Robert J
Saragih (D Inson), kedepan GKPS harus mengadobsi sistem penjurian dalam
Pesparawi. Karena dari sekian banyak kontingen peserta hanya dipanggil tiga
pemenang, sementara yang lainnya hanya diabaikan.
“GKPS kedepan harus mengadobsi istem penjurian Pesparawi
sistem Internasional dan Nasional. Karena seluruh peserta dinilai dan
mendapatkan medali. Jadi peserta juga diberikan pendapat atas kekurangan dan
kelebihan peserta kontingen,” kata Pdt Robert J Saragih (D Inson) saat
memberikan sambutan pada pengumuman hasil Pesparawi Seksi Bapa GKPS Se Distrik
VI di Gedung Serbaguna GKPS Pekanbaru, Minggu 12 Oktober 2014 sore.
Dikatakan, sistem penjurian dengan memberikan medali.
Misalnya nilai diatas dari 900 hingga 1000 Medali Emas, 700-hingga 899 medali
Perak dan dibawah 700 mendapat medali perunggu. “Jadi seluruh peserta dihargai,”ujarnya.
Disebutkan, seluruh peserta datang dari jauh-jauh, namun
yang dipanggil kedepan hanya juara I, II dan III. “Memang Pesparawi bukan
semat-mata mencari juara, namun sistem penjurian dalam penghargaan kepada
peserta juga harus jangan diabaiukan,” katanya.
Sementara Peserta Kontingen Pesparawi Bapa juga mengkritik
tentang Piala Juara Pesparawi Seksi Bapa Se Distrik VI yang bentuknya
minimalis. “Piala ini kurang layak dalan iven sebesar ini. Kita datang dari 5
provinsi dari berbagai jarak yang jauh. Namun Piala penghargaannya hanya
minimalis begini. Memang yang terpenting bukan Pialanya, namun makna dari
kegiatan itu. Namun demikian, soal Piala juga harus diperhatikan karena ini kan
kegiatan besar, jadi harus dihargailah peserta,” ujar seorang peserta dari
Jambi. (Asenk Lee Saragih)
0 Comments