Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jalan Ringroad Siantar 'Golap' Proyek Miliaran Gagal Tanpa Bekas

Menampilkan IMG-20141013-01093.jpg
Surat Kabag Tapem Setdako Pematangsiantar tertanggal 25 Maret 2008.

BERITASIMALUNGUN.COM, Pematangsiantar-Proyek pembangunan Jalan Lingkar luar (Ringroat) Gurilla - Simarimbun Kota Pematangsiantar yang direncanakan sejak tahun 2007 sampai saat ini tidak ada upaya penyelesaian bahkan terkesan proyek gagal.

Lahan yang sudah dilepaskan tetapi belum adanya pembayaran ganti untung kepada warga pemilik lahan menjadi adanya sarat penyimpangan ataupun pengunaan dana anggaran pelepasan dari APBD oleh oknum yang berkompeten.

Disisi lain adanya dugaan penyimpangan akan proyek gagal program RE. Siahaan saat itu menjabat sebagai Walikota Pematangsiantar ada juga nama pejabat lainya saat ini masih aktif sebagai pejabat eselon, Robert Samosir selaku eks. Kabag Tapem pengganti Hendro Pasaraibu

Informasi yang didapat dari warga dalam tahapan pelaksanaan sosialisasi maupun pengurusan lahan yang akan dibebaskan mulai dari Simpang Dua sampai Tanjung Pinggir ukuran 13KM x 32M masih ditangani oleh Hendro Pasaribu tetapi setelah adanya proses pencairan dana ganti untung terjadi pergeseran jabatan dan langsung ditangani oleh Drs. Robert Samosir.

Drs. Robert Samosir disambagi ke kantornya di daerah tanjung pinggir, Senin (13/10) pukul 13.55wib tidak bersedia bertatap muka dengan alasan sedang memimpin rapat intern APBD sesuai  dengan pernyataan seorang staff Dinas Kebersihan.

Sebelumnya melalui hubungan selular, Senin (13/10) pukul 12.45wib Drs. Robert Samosir berjanji bersedia memberikan informasi dengan menyarankan awak koran ini untuk datang ke kantornya.

Seorang warga yang tidak bersedia namanya dipublikasikan menjelaskan dahulu setelah keluarnya surat pemberitahuan nilai konpensasi tanah dan tanaman masyarakat yang terkena jalam lingkar luar ruas Gurilla - Simarimbun tertanggal 25 Maret 2008 yang ditanda tangani Drs. Hendro Pasaribu, M.Si selaku Kepala Bagian Pemerintahan Setdako Pematangsiantar tidak ada realisasi.

"Ada juga sebagian warga seingat saya yang sudah menerima kompensasi tapi tidak tau apa sudah dikembalikan, karena banyak warga Simarimbun menolak karena setelah adanya pergantian Kabag Tapem Setdako malah tanah hanya diganti merata sebesar Rp.10.000.-" ujarnya.

"Pergantian Drs. Hendro Pasaribu, M.Si yang dulunya dikenal warga sebagai pengurus proses pelepasan dengan hitungan waktu ketangan Drs. Robert Samosir menjadi Kabag Tapem yang baru terkesan adanya caturan upaya pemaksaan warga menanda tangani persetujuan kompensasi dengan harga nominal" tuturnya.

"Anehnya masa setelah adanya pergantian harga kompensasi jadi berubah, malah terkesan akan persekongkolan untuk melakukan mark up luas lahan maupun anggaran yang dikeluarkan dari APBD" tutupnya.

Adanya penolakan warga yang lahan maupun bangunanya kena dampak pelepasan tidak sesuai dengan angka nominal yang sudah disepakati dan di sahkan melalui surat Kabag Tapem tersebut, malah sehari setelah surat Nomor : 621 /258/Pem/2008 terbit langsung ada pergantian Kabag Tapem yang langsung dijabat Drs. Robert Samosir.

Teka teki akan anggaran yang sempat digucurkan dari APBD TA 2008 sebesar Rp. 389.691.000.- untuk kompensasi atas tanah, tanaman dan bangunan kelurahan Simarimbun Kecamatan Siantar Marihat sampai saat ini belum diketahui akan kejelasnya sudah dikembalikan ke KAS Pemko Pematangsiantar.

Nasib terminal Tanjung Pinggir menjadi terbengkalai bahkan terkesan tidak ada aktifitas kendaraan angkutan umum luar maupun dalam kota, karena jarak tempuh dari Simpang Dua - jalan Medan memakan waktu lebih lama akibat tidak jelasnya pembangunan jalan lintas luar yang sudah dianggarkan tahun 2008. (SyamP)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments