Info Terkini

10/recent/ticker-posts

KMP Berniat Buruk Terhadap Bangsanya

Seniman kondang asal Yogya, Butet Kertaredjasa  bersama sastrawan Landung Simatupang, turun ke jalan, bergabung dengan insan budayawan Solidaritas Masyarakat Bhinneka Anti Ketidakadilan (SOLID Mbak) untuk melakukan aksi menggugat politik perampasan hak rakyat di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (8/10) petang. (SP/Fuska Sani Evani)
Seniman kondang asal Yogya, Butet Kertaredjasa bersama sastrawan Landung Simatupang, turun ke jalan, bergabung dengan insan budayawan Solidaritas Masyarakat Bhinneka Anti Ketidakadilan (SOLID Mbak) untuk melakukan aksi menggugat politik perampasan hak rakyat di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (8/10) petang. (SP/Fuska Sani Evani)
Seniman Yogya Turun ke Jalan

BERITASIMALUNGUN.COM, Yogyakarta-Raja monolog Yogya, Butet Kartarejasa tidak segan-segan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya bersama sastrawan Landung Simatupang dan raper Mohammad Marzuki. 

Dalam aksi 1000 balon harapan di ujung jalan Malioboro Yogyakarta, Rabu (8/10/2014) petang, Butet berorasi bahwa saat ini dunia politik bagai panggung sandiwara fiksi Mahabaratha. Di dalam konflik itu muncul tokoh Sengkuni.

“Sekarang, Sengkuni benar-benar ada. Dia bergentayangan di Senayan dan mempengaruhi politik bangsa. Sengkuni itu berencana menjegal presiden yang sudah kita pilih,” kata Butet dalam aksi “Jangan Pangkas Hak Kami”oleh insan budayawan yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Bhineka Anti Ketidakadilan (SOLID Mbak).

Bersamaan dengan aksi itu, Butet menginisiasi pelepasan 1000 balon harapan yang melibatkan masyarakat umum hingga wisatawan di Malioboro.

Butet meminta seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai gerakan Sengkuni tersebut dan ikut mengawal presiden terpilih.

“Saya ingin mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mewaspadainya. Yang kita inginkan hanya peralihan pimpinan dengan cara yang baik,” katanya.

Butet pun secara gamblang mengungkapkan bahwa kubu Koalisi Merah Putih (KMP), punya niat buruk kepada bangsa sendiri. 

“Merampas hak rakyat sama saja seperti penjahat,” seru Butet.
Begitu juga dengan para anggota dewan terhormat di Senayan, lanjut Butet, menjadi dosa besar, bila mereka tak mengindahkan aspirasi rakyat yang sudah memilih mereka.

“Seharusnya para wakil rakyat bisa mengutamakan kepentingan seluruh rakyat, bukan diri sendiri dan manut Sengkuni itu. Jika sampai mereka nekad mengorbankan rakyat, saya akan bersekutu dengan rakyat untuk mengusir mereka dari lembaga itu,” ucap Butet lantang.

Sedang Landung Simatupang, mempersembahkan karya puisinya berjudul “Mbah Gandul Genteyong Orasi Puisi’, yang juga mengeritik kondisi politik bangsa.

Begitu juga Mohammad Marzuki sang raper Jogja Hip Hop Foundation (JHF) juga meminta parlemen jalanan untuk turun dan bersatu dengan rakyat.

“Saya mengajak seluruh komponen untuk bergabung bersama, mengokohkan barisan parlemen jalanan sebagai obat demokrasi,” katanya.

Koordinator Aksi, Gunawan GH dalam orasinya mengatakan,  esensi demokrasi adalah suara yang diperoleh dari publik. Sehingga, sesuai dengan gerakan reformasi yang disuarakan tahun 1998 kedaulatan seharusnya dilaksanakan dan dikembalikan kepada rakyat.

"UU Pilkada lewat DPRD bukan solusi untuk membebaskan demokrasi dari politik uang. Justru politik uang akan tumbuh subur dan oligarki politik lahir dari sistem transaksional," ucapnya.

Gunawan menilai, UU Pilkada tidak langsung dan UU MD3 yang dicetuskan oleh Koalisi Pendukung Prabowo merupakan aksi politik balas dendam pasca Pemilihan Umum Presiden pada 9 Juli kemarin.
Kebijakan tersebut juga dianggap sebagai lahirnya masa kekuasaan Neo Orde Baru. Dirinya juga menganggap jika Pilkada tidak langsung akan mendorong munculnya oligarki di era desentralisasi otonomi daerah.

"Apakah sejarah reformasi bisa dipangkas dengan mudah demi kepentingan dendam politik. Tidak, rakyat tidak rela," paparnya. [SP]

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments