Tes CPNS |
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun- Sebanyak enam dari 1.910 peserta
ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk formasi tahun 2014, di
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tidak hadir pada ujian hari
pertama, Kamis.
"Kita pastikan mereka gugur," ujar Sekretaris Panitia Pengadaan CPNS Kabupaten Simalungun, Jamesrin Saragih, Jumat.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah ini menjelaskan, tahun 2014 Pemkab menerima 80 CPNS, dan para peserta harus lulus tes kemampuan dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB).
Peserta TKB, kata Jamesrin, mereka yang memenuhi nilai ambang batas kelulusan sesuai aturan yang berlaku pada ujian TKD. Dan ujian berlangsung 13-20 November dalam empat gelombang, di SMK Negeri 1 Pamatang Raya.
Sementara Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih mengimbau kepada peserta ujian untuk percaya dengan kemampuan diri dan tidak perlu mencari dukungan.
Bupati mengingatkan peserta untuk tidak percaya terhadap bujukan oknum yang mengiming-iming dapat meluluskan seseorang menjadi CPNS dengan dalih meminta uang.
Bupati memastikan minimnya potensi kecurangan hasil ujian karena panitia menerapkan sistem komputer, "Computer Asissted Test" (CAT). "Saya mengharapkan ujian berjalan kondusif dan sportif," ujar bupati. (ant)
"Kita pastikan mereka gugur," ujar Sekretaris Panitia Pengadaan CPNS Kabupaten Simalungun, Jamesrin Saragih, Jumat.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah ini menjelaskan, tahun 2014 Pemkab menerima 80 CPNS, dan para peserta harus lulus tes kemampuan dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB).
Peserta TKB, kata Jamesrin, mereka yang memenuhi nilai ambang batas kelulusan sesuai aturan yang berlaku pada ujian TKD. Dan ujian berlangsung 13-20 November dalam empat gelombang, di SMK Negeri 1 Pamatang Raya.
Sementara Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih mengimbau kepada peserta ujian untuk percaya dengan kemampuan diri dan tidak perlu mencari dukungan.
Bupati mengingatkan peserta untuk tidak percaya terhadap bujukan oknum yang mengiming-iming dapat meluluskan seseorang menjadi CPNS dengan dalih meminta uang.
Bupati memastikan minimnya potensi kecurangan hasil ujian karena panitia menerapkan sistem komputer, "Computer Asissted Test" (CAT). "Saya mengharapkan ujian berjalan kondusif dan sportif," ujar bupati. (ant)
0 Comments