Info Terkini

10/recent/ticker-posts

IN MEMORIAM DRS WASHINGTON PURBA

Kiri ke kanan, Dr Ivan Elizabeth Purba, Drs Washington Purba dan Parlindungan Purba, SH.Foto St Jannerson Girsang
BERITASIMALUNGUN.COM, Simalungun-Drs Washington Purba--orang tua Parlindungan Purba, SH (anggota DPD-RI), dan Pembina Yayasan Sari Mutiara Medan, meninggal dunia di Rumah Sakit Elizabeth, Singapura.tadi pagi pukul 06. Sabtu, 8 Nopember 2014 lalu, saya masih duduk berdampingan dengan beliau di Lapangan Adam Malik Pematangsiantar dalam sebuah acara.

Sebelum acara kebaktian, tadi pagi sesampai di gereja seorang perawat yang bekerja di Sari Mutiara memberitahu saya bahwa Pak Drs Washington Purba meninggal dunia dan pemilik Rumah Sakit dan Pendidian Sari Mutiara, Medan, meninggal dunia. 

Informasi resmi saya terima dari Parlindungan Purba, SH melalui sms. "Bpk/Ibu yth disampaikan bahwa bapak saya Washington Purba, op Agus doli, telah dipanggil Tuhan di surga hari ini, Munggu, 16 Nopember 2014 pukul 06 pagi di RS Mount Elizabeth, Singapura".

Sms itu saya balas dan mengucapkan turut berduka cita.
"Tksh ya", balasnya melalui sms. Tapi saya tidak bisa menghubunginya lagi. "Sibuk"
Saya teringat peristiwa Sabtu 8 Nopember lalu. Saat itu acara Mambere Hiou Pamonting kepada anggota-anggota legislatif Simalungun di Lapangan Adam Malik, Pematangdiantar.

Beliau kebetulan terlambat datang dan duduk di samping kiri saya. Di sebelahnya duduk Dr Sarmedi Purba (Direktur RS Vita Insani).

Saya dan beliau sempat berbicara sebentar, tanya kabar dan perkembangan. Lantas, saya kemudian kaget ketika menyanyikan sebuah lagu dan hadirin diminta untuk berdiri.

Saya mengajak beliau berdiri. "Pa jongjong hita" saya ajak beliau.
Ternyata beliau hanya duduk, kepalanya menunduk dan tangannya gemetar. Saya berdiri dan meminta Dr Sarmedi memeriksa beliau. Seorang dokter yang lain memeriksa nadinya..dan menyuruh yang laing membawa beliau ke rumah sakit.

Lagu berjalan terus, tetapi kami yang duduk di sekitarnya segera meminta bantuan kepada anak-anak muda, supaya beliau diangkut ke ambulance dan dibawa ke rumah sakit. Beberapa anak muda mengangkut beliau di kursi.

Saya melihat Dr Sarmedi menghubungi rumah sakit Vita Insani. Akhirnya kami melanjutkan acara.
Beberapa saat kemudian (satu jam kemudian), Parlindungan Purba kembali dan mengikuti acara. "Ok Jan, bapak nggak apa-apa, mungkin kecapekan" kata Parlindungan, usai acara itu.
Usai acara itu, kami sempat berfoto dengan Parlindungan Purba dan kemudian dia pamit menjemput ayahnya ke Vita Insani.

Saya dan istri pulang ke Medan dan sejak itu, hingga pagi ini saya tidak mendengar perkembangannya lagi.
Ramah dan Baik

Saya mengenalnya ketika menjadi manajer Tim Kampanye DPD Parlindungan Purba, SH pada 2004. Selama tujuh bulan, kami sering bertemu dan selalu menyapa saya dengan ramah.

Kemudian saya pernah ditugaskan keluarga menulis biografi singkat almarhum istrinya Bidan Sauria Sitanggang, pendiri RS Sari Mutiara, 2009 yang lalu. Saat itu saya intens bertemu beliau melakukan wawancara.

Hari terakhir bertemu hari Sabtu minggu lalu, saya masih sempat berkelakar dengan beliau. Saat itu beliau memakai kemeja putih dan celana panjang hitam. Wajahnya terlihat lebih muda.

"Lalap roh posona do ham Panggi" demikian kelakar saya. "Ah ham nian, ham do roh posona". Beberapa inang di belakang langsung menyalaminya: Ny Iden Purba, Ny JP Tanjung dll. Mereka adalah "marpariban", jadi pembicaraan agak akrab.

Ternyata Sabtu 8 Nopember 2014, merupakan pertemuan kami yang terakhir dan itulah pembicaraan saya yang terakhir dengan beliau. Sesudah itu, saya tidak mendengar beritanya lagi, hingga pagi ini.
Selamat Jalan Pak Washington. Kebaikanmu akan kukenang sepanjang hidupku.

Saya masih menunggu berita, kapan jenazah tiba di Medan. Mohon kalau ada teman-teman memiliki informasi. Saya ingin melihatnya untuk yang terakhir kalinya.(St Jannerson Girsang)


Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments