Info Terkini

10/recent/ticker-posts

AirAsia Hilang Kontak, Hari Mulai Gelap, Kapal dan Pesawat Pencari QZ8501 Kembali ke Pangkalan

http://newopenx.detik.com/images/ed1cb716f12bd34de1d045cf87041262.jpg 

Kabasarnas: Malaysia Bantu 3 Pesawat dan Singapura 1 Pesawat

 Jakarta - Pemerintah akan mengeluarkan kekuatan penuh untuk mencari pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang di lepas pantai Belitung. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut membantu mencari pesawat A320-200 itu.

"Besok Malaysia akan membantu 3 pesawat dan Singapura 1 pesawat untuk membantu pencarian," ujar Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo dalam konferensi pers di kantornya bersama Wapres Jusuf Kalla, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).

Sutrisno mengatakan, pencarian akan kembali dilakukan besok pagi dengan kekuatan penuh dari Basarnas, TNI, Polri dan nelayan. Basarnas juga akan membangun posko taktis di Pangkal Pinang.

"Tindakan awal operasi ini kita akan menuju titik perkiraan jatuhnya pesawat dan pencarian akan dilakukan sesuai situasi di lapangan," ujarnya.

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bertandang ke Basarnas dan memimpin operasi pencarian dan penyelamatan pesawat AirAsia QZ8501. JK menyatakan kemungkinan besar pesawat itu mengalami kecelakaan.

"AirAsia yang hilang kontak kemungkinan besarnya mengalami kecelakaan," jelas JK dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014) pukul 17.50 WIB. JK didampingi Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo.

JK kemudian mengungkapkan duka cita pada keluarga korban. "Duka cita pada korban atas kejadian ini. Pemerintah menginstruksikan Basarnas, AL, AU, untuk menemukan pesawat baik di darat atau di laut tentunya," imbuh JK yang mengenakan jaket hitam ini.


Jakarta - Kapal-kapal milik TNI AL dan pesawat TNI AU serta sejumlah kapal lain dikerahkan untuk melakukan pencarian AirAsia AZ8501 yang hilang. Namun karena hari sudah mulai gelap, kapal dan pesawat ini dipulangkan kembali ke pangkalan.

"Karena hari sudah gelap, semua kembali ke pangkalan," ujar Wapres Jusuf Kalla dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakpus, Minggu (28/12/2014).

JK mengatakan, seluruh kapal TNI AL yang berada di sekitar Batam dikerahkan untuk melakukan pencarian pada hari ini. Untuk pencarian besok Senin, jumlah kapal pencari akan ditambah untuk memperluas area pencarian.

"Besok akan ditambah lagi secara maksimum," ujar JK.

Tak hanya itu saja, JK mengatakan, Indonesia juga mendapatkan bantuan dari negara tetangga seperti Australia, Singapura dan Malaysia terkait pencarian ini. "Dan itu kita terima sebagai bentuk operasi bantuan kemanuasiaan," kata JK.

KNKT: Tawaran Bantuan Internasional Belum Bisa Kami Terima 

Jakarta - Hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 membuat negara-negara sahabat bersedia mengirim bantuan untuk melakukan pencarian. Ketua KNKT Tatang Kurniadi menyatakan bahwa pihaknya belum bisa menerima tawaran tersebut.

"Kami juga kalau ada peristiwa di ASEAN selalu ingin membantu dan ini memang sudah menjadi punya kewajiban moril untuk membantu, kami dapat informasi banyak yang mau bantu tapi kami masih ingin mengandalkan kemampuan dalam negeri," ujar Tatang di Bandara Internasional, Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/12/2014).

Adapun negara yang sudah menawarkan bantuan adalah Inggris, Australia, Singapura, dan Malaysia.

Sementara itu dari pihak Indonesia telah mengerahkan TNI AU dan Basarnas. "Alasan belum bisa menerima adalah yang pertama kami masih belum bisa pastikan di mana posisi pesawat itu. Kedua adalah masalah efisiensi, kita gunakan kemampuan kita dahulu," tutur Tatang.

Dari 155 penumpang pesawat tersebut memang ada beberapa yang merupakan warga negara asing. Mereka berasal dari WN Singapura (1 orang), WN Inggris (1 orang), WN Malaysia (1 orang), WN Korea Selatan (3 orang), dan 1 WN Prancis yaitu kopilotnya.

Kemenhub: Ada 155 WNI dan 7 WNA di Dalam Pesawat AirAsia QZ8501 

Detik

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali meng-update informasi mengenai upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di antara Tanjung Pandan dan Pontianak. Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo menyebut ada 155 warga negara Indonesia dan 7 warga negara asing.

"Jadi ada 155 WNI, kemudian 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, 3 WN Korea Selatan dan 1 WN Prancis, itu kopilotnya," ucap Djoko saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (28/12/2014).

Djoko juga bahwa Kementerian Luar Negeri telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar masing-masing negara yang warganya ikut dalam pesawat tersebut. Selain itu, negara-negara itu juga menawarkan bantuan dalam upaya pencarian pesawat itu.

"Kita sudah koordinasi dengan Kemenlu melalui Dirjen Protokoler dan Konsuler sudah menghubungi Kedubes sehingga semua keluarga sudah diberitahu," ucapnya.

Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 yang mengangkut 155 penumpang dan 6 kru telah take-off dari Bandara Juanda di Surabaya pada pukul 05.35 WIB menuju ke Bandara Changi Singapura. Namun pada pukul 06.17 WIB pesawat hilang kontak di antara Tanjung Pandan dan Pontianak. Hingga kini, pihak pemerintah Indonesia sedang melakukan upaya pencarian pesawat tersebut.
 

 Rumor Pesawat Landing Darurat, Dirjen Perhubungan: Belum Bisa Dikonfirmasi 

Jakarta - Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Joko Muryatmojo merespon adanya kabar burung soal isu pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501. Pihaknya menyatakan rumor itu tidak bisa dikonfirmasi.

"Isu pesawat landing di NTT, terus ada di Belitung Timur, katanya penumpangnya meng-SMS saudaranya, dan sebagainya," kata Djoko, di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengakreng, Tangerang, Banten, Minggu (28/12/2014).

Pesawat itu belum dipastikan berhasil landing atau bagaimanapun ujung nasibnya. Yang jelas, rumor itu belum terbukti kebenarannya.

"Ini kita belum bisa dikonfirmasi," kata Djoko.

Djoko memastikan, bahan bakar yang dimuat oleh pesawat ini hanya cukup untuk 4,5 jam terbang. "Dan kita belum bisa berikan kesimpulan di mana pesawat itu berada," kata Djoko.

Kabar muncul di BBM yang menyatakan bahwa pesawat AirAsia QZ8501 mendarat darurat di Belitung Timur, Bangka Belitung. Juru bicara Kemenhub JA Barata menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti kabar itu.

"Kami di pusat belum dapat kabar itu. Kabarnya rekan-rekan di Surabaya sudah (dapat informasi). Ini langsung kami cari kepastiannya," ungkap Barata saat dikonfirmasi detikcom.

Barata dikonfirmasi detikcom setelah sebuah pesan via Blacberry Messenger yang diterima salah seorang keluarga penumpang mengabarkan informasi tersebut. Intan yang merupakan warga NTT itu menerima pesan dari temannya. (Detik.com)





Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments