Info Terkini

10/recent/ticker-posts

“Kini Saya Kehilangan Suami, Anak dan Mertua”

Rumah Orangtua Hendrawati br Sitanggang (orang baju jingga) di Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Foto Asenk Lee Saragih
Kisah Duka Hendrawati br Sitanggang, Korban Lakalantas Maut Sei Rampah


BERITASIMALUNGUN.COM, Sipoldas-Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 56-57 Dusun II, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, Senin 26 Januari 2015 sekira pukul 16.30 WIB yang menewaskan empat orang, tiga diantaranya satu keluarga, terdiri ayah, anak dan cucu meninggalkan kisah duka mendalam.

Adalah Hendrawati br Sitanggang (30) warga Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun yang mengalami duka sedih atas kejadian kecelakaan lalulintas maut antara Mini Bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB dengan Bus Intra BK 7758 TL.

Kini Hendrawati br Sitanggang menjalani perawatan obat kampong di Desa Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Ketegaran Hendrawati br Sitanggang menghadapi cobaan ini sungguh luar biasa.

Betepa tidak, suaminya Kocupe Hutagalung (26), anak pertamanya Rendi Hutagalung (2 tahun) dan mertua laki-laki Hotma Hutagalung (56) warga Sipaholon, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) meninggal ditempat saat kejadian itu.

Sementara Hendrawati br Sitanggang, mertuanya perempuan dan anaknya Hendrawati br Sitanggang yang masih berusia sebulan lebih ikut jadi korban luka serius dalam lakalantas maut tersebut. Keluarga Hendrawati br Sitanggang tinggal di Jalan  Bunga Rante Gang Mawar I, Desa Simpang Selayang, Medan Tuntungan serta anak Kocupe Hutagalung.

“Menurut cerita Hendrawati br Sitanggang yang kini masih dirawat di Sipoldas, awalnya suaminya Kocupe Hutagalung menderita sakit. Sehingga berobat di kampung mertuanya yakni di Sipaholon, Tarutung. Namun setelah sembuh, mertua Hendrawati br Sitanggang Hotma Hutagalung meminta Hendrawati br Sitanggang untuk menjemputnya ke Tarutung,” ujar M br Purba warga Sipoldas saat dihubungi penulis, Kamis (29/1/2015).

“Sehat ya aku amboru-sehat nya aku amboru. Tapi anakku dan suamiku tak bisa kulihat lagi,” ucap Hendrawati br Sitanggang sedih, seperti diceritakan M br Purba Pakpak.

“Dalam penjemputan itu, kami sekeluarga naik Mini Bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB. Kami sudah senang bisa pulang bersama suami yang telah sembuh dari sakit. Anak saya yang baru lahir sebulan lebih juga saya bawa untuk menjemput ayahnya ke Tarutung. Ternyata kejadian itu membuat cerita bahagia berubah jadi dukacita. Kini saya kehilangan suami, anak dan mertua. Anak saya yang baru berusia sebulan lebih kini harus dirawat intensive di RS Vita Insani Pematang Siantar karena mengalami pendarahan di kepala,” ujar Hendrawati br Sitanggang.

Dukungan moril dan Doa serta ucapan duka cita terus berdatangan kepada Hendrawati br Sitanggang yang kini dirawat di rumah orang tuanya di Sipoldas. Warga Sipoldas juga berduka atas kejadian yang menimpa keluarga Hendrawati br Sitanggang.

Kronologi Kejadian



Bangkai Mini Bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB dengan Bus Intra BK 7758 TL.

Bangkai Mini Bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB dengan Bus Intra BK 7758 TL.
Korban tewas dengan kondisi mengenaskan pada kecelakaan lalulintas maut antara Mini Bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB dengan Bus Intra BK 7758 TL di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 56-57 Dusun II, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, Senin 26 Januari 2015 sekira pukul 16.30 WIB adalah Hotma Hutagalung (56) warga Sipaholon, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dan anaknya Kocupe Hutagalung (26), warga Jalan  Bunga Rante Gg Mawar I, Desa Simpang Selayang, Medan Tuntungan serta Rendi Hutagalung (2 tahun) anak Kocupe Hutagalung.

Seorang korban lain, Salman Ritongga (63) warga Jalan  Punak, Lorong Nauli, Kelurahan Sekip, Medan Petisah. Sementara istri Kocupe Hutagalung, bernama Hendrawati br Sitanggang (30) warga Desa Sipoldas, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun mengalami luka parah dan kini mendapat perawatan obat kampung di Desa Sipoldas di rumah orang tuanya .

Saksi mata menyebutkan, peristiwa terjadi saat bus Intra BK 7758 TL ditumpangi ke empat korban dan belasan penumpang lainnya bertabrakan dengan bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) BB 1657 LB sekira pukul 16:30.

Ketika itu bus KBT datang dari arah Tebing Tinggi menuju Medan. Namun di depan kantor DPRD Sergai, bus berusaha mendahului truk, tetapi terperogok bus Intra dikemudikan Rudianto Simanjuntak, 42, warga Simarimbun, Kota Pematangsiantar sehingga tabrakan tidak terhindarkan.

Bus Intra terbalik, kemudian terbakar. Api yang membesar juga menyambar bus KBT yang kondisinya telah ringsek. “Sebelum terbakar para penumpang sempat keluar, termasuk korban tewas sudah berhasil dikeluarkan,” sebut saksi mata.

Petugas Sat Lantas Polres Sergai yang datang ke lokasi dibantu warga langsung mengevakuasi korban ke RSU Sultan Sulaiman.

Kasat Lantas Polres Sergai AKP Soya Lato Purna didampingi Kanit Laka Ipda JS Sidabutar mengatakan masih menyelidiki kasus itu. “Sopir Intra telah dimintai keterangan, namun sopir KBT kabur setelah tabrakan,” kata Soya Lato.

Korban luka-luka penumpang Bus Intra diantaranya, A Purba (34) dan istrinya D Saragih (30) warga Desa Raya Bosi, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Mahmud Zuhri Damanik (29) warga Desa Sait Buntu, Kelurahan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Kemudian Merbin Silalahi (58) warga Perumnas Batu VI, Jalan Asahan, Siantar, Kabupaten  Simalungun, Marlince br Marbun (49) wara Medan Marelan, Ronal Gultom (22) Jalan Linggar Jati, Kota Pematang Siantar, Loli Manik (21) warga Kota Pematang Siantar, Marina (59) warga Jalan Sibatubatu Blok III, Kota P Siantar, Jusup Sihombing (54) warga Jalan Pengilar, Medan Amplas, Septi Hadi (31) warga Jalan Deli Tua, Deliserdang, Surya Kencana (36) Jalan Adam Malik Kota P Siantar.

Sedangkan penumpang KBT yang luka-luka diantaranya Safto Hadi (17) Jalan Balige, Tobasa, Pande Siahaan (22) mahasiswa Unimed menetap di Jalan Binjai Km 12 Komplek Sei Semayang, Deliserdang, Erin Gultom (17) warga Pohon Nangga, Siborongborong, Nukima br Marpaung (58) istri korban tewas Salman Ritonga, Wilmar Siregar (36) warga Balige, Tobasa. Sementara satu korban kritis seorang pria belum diketahui identitasnya karena tidak sadarkan diri dan tidak ditemukan tanda pengenalnya.(Berbagai Sumber/Lee)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments