PRESIDEN RI JOKOWI |
BERITASIMALUNGUN.COM, Melakukan hal-hal yang membutuhkan kecerdasan intelektual dan diperoleh dengan belajar ilmu pengetahuan, itu tidaklah begitu sulit. Semua orang bisa melakukannya dengan kerja keras, konsisten dan tekun.
Tetapi melakukan tindakan yang membutuhkan kecerdasan spiritual, melakukan pertemuan dengan musuh-musuh, bekas rival yang sempat melecehkan, mencaci maki, bahkan harus memaafkan mereka, membuat permusuhan menjadi persahabatan, bukan hal yang mudah.
Butuh kerendahan hati dan penyangkalan diri. Jokowi telah melepas semua artibut "kehebatannya" turun ke bawah.
Sebagai pemimpin, dia harus melayani dan bukan dilayani. Dia mempraktekkan, orang yang ditinggikan manusia akan di rendahkan Tuhan, demikian sebaliknya.
Beliau telah merubah tradisi berfikir pemimpin. Banyak orang mengatakan mudah menegakkan keadilan setelah melihat Salomo dengan mudah mengadili dua orang ibu yang memperebutkan bayi, ketika mampu mendamaikannya. Mudah setelah itu terjadi.
Orang bisa saja bilang, pertemuan Jokowi dengan ARB dan Prabowo mudah. Tapi mencairkan hubungan yang "panas" berbulan-bulan itu hanya bisa dilakukan oleh Jokowi.
Beberapa hari menjelang pelantikannya sebagai Presiden, Jokowi berhasil melakukan tugas yang luar biasa. Beliau menemui pemimpin yang sangat berpengaruh di KMP, Abu Rizal Bakrie dan terakhir Prabowo Subianto.
Keduanya adalah musuh bebuyutan Jokowi selama kampanye Pilpres dan hingga dia memenangkan pertarungan menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Hanya orang yang mampu berfikir secara supra rasional--yang tidak hanya menggunakan akal, tetapi juga budi. Hanya orang-orang yang mampu berfikir mengasihi Indonesia lebih dari semua.
Megawati, SBY tidak mampu mencairkan situasi seperti ini puluhan tahun. Pihak KIH, malah banyak yang berpendapat, biarlah rakyat yang menyelesaikan persoalan mereka. Mereka tersekat dengan kesombongan masing-masing.
Hayo para pemimpunku: di mana saja Anda memimpin, cairkan hubungan Anda dengan saingan yang sudah Anda kalahkan, musuh-musuh Anda, seperti yang telah dilakukan Jokowi!
Jangan pagari diri Anda dengan kesombongan dan keangkuhan, nanti tidak bisa bergerak dan pikiran Anda buntu!. Lagi pula harus disadari semua pemimpim. "Gajah sama gajah berkelahi, Pelanduk mati ditengah-tengah. Rakyat yang tida berdosa menjadi korban". (St Jannerson Girsang)
0 Comments