Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Berhasil, Inovasi Petani Saribudolok Budidayakan Jeruk Valencia

JERUK VALENCIA : Jeruk valencia dibudidayakan petani di Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. Hasilnya memuaskan dengan bobot 3-4 buah per kilogram dengan tampilan buah yang sangat menarik. FOTO SIB/Mey Hendika Girsang SE
BERITASIMALUNGUN.COM, Saribudolok-Petani membudidayakan buah jeruk jenis valencia di Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun, budidaya jeruk itu berhasil dilakukan petani dengan produksi yang cukup memuaskan dengan bobot 3-4 buah per kilogram.

Seorang petani Saribudolok Ginta Sipayung yang telah membudidayakan jeruk valencia di beberapa tempat di Simalungun, Kamis (2/7) mengatakan, nilai ekonomi jeruk valencia cukup menjanjikan. Hal itu dikatakannya, karena harganya lebih tinggi dibanding jeruk lokal.

“Harganya selalu lebih mahal dengan jeruk lokal. Misalkan harga jeruk lokal di pasaran Rp 9.000 per kilogram, jeruk valencia dibandrol Rp 11.000 sampai Rp 12.000 per kilogram di tingkat petani,” kata dia.

Cara budidayanya tidak berbeda dengan jeruk lokal.  Disebutkan, cara menanam hingga pemakaian pupuk, pestisida dan kompos tidak berbeda takarannya dengan jeruk lokal. Hanya saja bibitnya lebih mahal jika dibanding dengan jeruk lokal.

“Harga bibit jeruk lokal Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per batang, sedangkan bibit jeruk valencia Rp 75.000 sampai Rp 80.000 per batang tapi tingkat produksinya jauh lebih tinggi dibanding lokal dengan usia 3 tahun sudah panen,” sebutnya.

Bentuk buah jeruk valencia jauh lebih menarik dengan jeruk lokal. Ukuran buah bisa mencapai diameter 10 Cm. Kulit buah tampak menguning tanpa noda, hanya 3 sampai 4 buah beratnya sudah mencapai 1 Kg.

Serangan hama seperti lalat buah, katanya, jeruk valencia lebih tahan dengan jeruk lokal. Hal ini disebutkannya, karena kulit buah jeruk valencia lebih tebal dan lebih tahan terhadap serangan hama.

Pemasarannya pun berbeda dengan jeruk lokal. Jeruk valencia ini lebih dominan memasuki pasar luar negeri, hanya sedikit ke pasar lokal atau pasar tradisional. Kalaupun memasuki pasar lokal, lebih banyak masuk ke pasar swalayan, mall, restoran atau hotel berbintang.(SIB)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments