Andra |
Semua
ada waktunya. Liburan lebaran kemaren, kami mendapatkan settingan waktu
terbaik untuk mengenal lebih intim lagi.. Mamak-Bapak-Andra. Opung
pulang ke Haranggaol, Panggi masih di Singapura, Bapak dan Mamak libur..
Andra jadi lebih dekat sama kami.
Di saat mamak masak, Andra bermain di luar dekat pintu dapur, bersama Bapak yang lagi nungguin mesin
cuci. Bapak dan Mamak bergantian mengajari andra angka-angka,
gambar-gambar hewan, dll. Lebih memperhatikan lagi apa yang disukai
Andra. Kami mengamati bahwa Andra itu agak malas belajar, seperti
mamaknya. tapi kreatif dan punya rasa romantisme tinggi. Jika Bapak atau
Mamak mengeluh sakit, atau marah, Andra langsung memeluk. Jika ada yang
nangis, maka dia akan menempelkan telunjuknya ke mulut dan berseru
“Ssssttt..” (begitu juga kalau mamaknya ngomel.. hehehe)
Andra
tidak pernah merengek minta mainan. dia hanya menunjuk kalau dia suka
dan menyerukan "Mau!" tapi kalau mamak atau bapak kasi pengertian bahwa
itu belum bisa, dia akan diam saja. Apa yang ada di rumah bisa dijadikan
mainan. Jepitan jemuran, pohon-pohon singkong, bahkan menyusun sepatu
berulang-ulang pun bisa menjadi permainan yang menarik buatnya.
Andra
paling suka tanaman-tanaman baru. Kalau jalan, liat ada bunga atau
tanaman baru, dia akan tunjuk dan mau dipetik buat dibawa jalan-jalan.
Andra sudah bisa memetik cabe, dan membawanya ke dapur untuk di simpan
di kulkas. Jika ingin dibuatkan susu, andra akan menemani mamak ke dapur
dan mengambilkan kotak susunya di kulkas.(St Jannerson Girsang)
0 Comments