Dua korban tewas Op Jose Boru Purba (Roslina br Damanik (65) warga Sipoldas, Kecamatan Pane, Kabupaten Simalungun. dan kernet bus bernama Hansen Damanik,.Foto Henry) |
Lokasi kejadian kecelakaan persisnya di Simpang Raya, Rabu (29/7/2015). (fb) |
Bus Raya Jaya Trans Terbalik |
BERITASIMALUNGUN.COM, Raya-Diduga akibat lepas kendali saat melaju kencang, satu unit minibus
Raya Jaya Trans jurusan Pematangsiantar-Simalungun terbalik hingga tiga
kali, Rabu ( 29/72015) sekitar pukul 08.30 WIB. Bus Raja Trans BK 7449 TL dikemudikan Tegar Saragih (40) warga Batu 20, Sirpang Sigodang Kecamatan Panei Tongah. Akibat kejadian tersebut 3 orang tewas, 8 diantaranya mengalami luka, termasuk 3 pegawai Pemkab Simalungun.
Tiga korban tewas dan 8 luka-luka, saat bus Raja Trans BK 7449 TL terbalik di Jalan Raya Siantar-Saribudolok, desa EmBong, Nagori Panombeian Pane yang dikemudikan Tegar Saragih (40) seorang warga Batu 20, Sirpang Sigodang Kecamatan Panei Tongah.
Para korban di RS. Djasamen Saragih . |
Dua korban tewas dibawa ke forensik RSUD Djasamen Saragih, yang diketahui bernama Roslina br Damanik (65), warga Sipoldas, Kecamatan Panei Tongah, Simalungun, dan kernet bus Hansen Damanik (36). Sementara Lermi Saragih (68) korban luka berat, warga Batu 20, Sirpang Sigodang, Kecamatan Pane Tongah sempat dilarikan ke RS Vita Insani P Siantar, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Minibus Raya Jaya Trans tersebut melaju dengan kecepatan tinggi,
menuju arah Raya. Namun tepat di lokasi kejadian, minibus tiba-tiba
oleng dan langsung terbalik hingga tiga kali.
“Aku tidak tau pasti, Bang, yang kudengar saat aku menjemput mayat
ini aku dengar kejadian diduga akibat lepas kendali saat mobil sedang
melaju kencang hingga terbalik sebanyak tiga kali,” jelasnya. Sebagian korban luka dirawat di Rumah Sakit Vita Insani dan dua orang di Rumah Sakit Tentara.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Rikki saat
mendatangi ruang forensik RSUD dr Djasamen Saragih mengatakan anggotanya
masih menuju lokasi kejadian dan ke rumah sakit tempat para korban
mendapat perawatan. Dia belum mendapat data pasca kejadian tersebut.
“Sampai saat ini saya belum mendapat data tentang kecelakaan
tersebut. Anggota masih turun di lapangan guna melakukan penyelidikan
penyebab kecelakaan tersebut,” kata AKP Rikki.
Kronologis
Akibat melaju kencang dan ugal-ugalan, angkutan umum Raya Jasa Trans
terbalik hingga tiga kali. Kejadian itu merenggut 3 nyawa dan 8 penumpang lainnya mengalami luka, termasuk 3 pegawai PDAM Tirtalihou. Korban tewas seorang penumpang Op Jose Boru Purba (Roslina br Damanik (65) warga Sipoldas, Kecamatan Pane, Kabupaten Simalungun.dan kernet bus bernama Hansen Damanik,
warga Kabupaten Simalungun. Lermi Saragih (68) korban luka berat, warga Batu 20, Sirpang Sigodang, Kecamatan Pane Tongah sempat dilarikan ke RS Vita Insani P Siantar, namun nyawanya tak tertolong lagi. Korban luka, saat ini sedang di ruangan ICU
RS.Vitas Insani, dipenuhi keluarga dan kerabat korban.
Gusmida Evadora Purba salah satu korban luka, mengalami shok. Ia
menuturkan, kejadian naas itu terjadi Rabu (29/7/2015) sekitar pukul
08.30 WIB di Nagori Embong, Kecamatan Pane, Kabupaten Simalungun.
Minibus Raya Jaya Trans (BK 7449 TR) yang ditumpangi Gusmida, sedang
ugal-ugalan dan saling menyalib sesama satu merek. Bus yang
ditumpanginya hilang kendali, dan terguling tiga kali, serta menabrak
tiang listrik.
Warga yang melihat kejadian, dan pengendara yang melintas kata
Gusmida, berusaha membantu menyelamatkan korban yang berada dalam bus.
” Awal kejadian, sewaktu bus yang kami tumpangi melaju kencang dan
saling salib di jalan. TKP, tepatnya di desa Embong, bus hilang kendali
dan terguling, nggak tahu percisnya sampai berapa kali terguling bang ”
tutur Gusmida sembari menutup matanya.
Hal yang sama juga dikatakan Sumiati Sinaga (korban), pegawai PDAM
Tirtalihou. Kondisi Sumiati sedang hamil, memasuki usia kandungan 8
bulan.
Ia mengatakan kejadian itu tidak terbayangkannya, karena hanya
hitungan detik, bus lepas kendali dan terbalik hingga beberapa kali.
Bus yang ditumpanginya kata Sumiati, menyalib bus yang satu merek.
“Nggak tau lagi lah menceritakannya gimana pak, yang jelasnya,
kejadian sepontan pak, pas saya mau berangkat kerja, bus ugal ugalan,
dan terbalik. Setelah itu, saya tidak ingat lagi apa apa, ” kata
Sumiati
Korban Luka
Minibus Raya Jaya Trans jurusan Siantar-Simalungun terbalik hingga
tiga kali, akibat ugal-ugalan sesama bus satu merek, di Nagori Embong
Kecamatan Pane, Kabupaten Simalungun, Rabu (29/7/2015).
Kejadian naas
itu merenggut 3 nyawa korban tewas dan 7 korban luka. Berikut nama korban luka dirawat di RS.Vita Insani.
1. Elsa Napitupulu (25), warga jalan kenari 1 no 14.
2. Gusmida Evadora purba, (39), Karyawati PDAM Tirtalihou, warga jalan Medan Gg.Indah Sari
3. Lina sari Tambunan (26), pegawai dispenda simalungun, warga jalan A. Ade Irma. (RS Tentara)
Korban luka ringan.
1. Hetti Rosneli (37) warga jalan perwira
2. Rohani, warga perumnas (36).
Ini Penjelasan Keluarga Korban Tewas, Hansen Damanik
Keluarga Hansen Damanik, saat berada di ruang tunggu Forensik RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar, Rabu siang. (foto : hendry) |
Korban tewas di tempat kejadian (TKP), Hansen Damanik (36) warga Bulu
Bange Merek Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Korban saat
itu sebagai kernek bus naas itu.
Teresia Simarmata, Ibu korban yang didampingi keluarganya, tak
henti-hentinya menangisi jasad anaknya yang telah terbujur dan tak
bernyawa di ruang bedah forensik RSU Djasamen Saragih , Rabu (29/7/2015)
sekitar pukul 12.00 WIB.
Kakak kandung korban, R. Boru Damanik, mengatakan sebelum kejadian,
korban bersama supir pada selasa malam tidur dirumah korban, dan saat
pagi harinya, korban bersama supir, mencari sewa. Supir diketahui
bernama Tegar, warga Gunung Maria, Batu 20 Kecamatan Pane, Kabupaten
Simalungun.
Ia juga menambahkan, adiknya Hansen (korban tewas) yang merupakan
supir bus tersebut. Hanya saja, pada saat kejadian, korban menjadi
kernet, dan keluarga baru mendapat kabar atas kejadian tersebut.
Dua hari sebelum kejadian, keponakan korban, anak pertama kakaknya bermimpi, rumah mereka kedatangan mayat.
“Biasanya adikku ini supirnya, entah kenapa, dia jadi kernet.
Padahal, semalam si supir yang lari itu tidur dirumah adikku yang
meninggal ini, dan pagi lah kejadianya. Sebelum kejadian, anakku paling besar bermimpi kalau rumah kami
kedatangan mayat” kata kakak korban, sambil menghapus air matanya.
Sebelum Tewas, Keponakan Hansen Damanik Mimpi Rumah Didatangi Mayat
Salah seorang keponakan Hansen Damanik (36), kernet minibus Raya Jaya
Trans yang tewas dalam kecelakaan di Simpang Raya, sempat bermimpi
rumah mereka di Bulu Bange, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun
didatangi mayat.
Ini merupakan sebuah pertanda bagi keluarga Damanik, sebagaimana
disampaikan kakak perempuan korban, R boru Damanik, saat datang ke ruang
forensik RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar, Rabu siang.
“Anakku yang pertama, dua hari sebelum kejadian ini mengaku dia
bermimpi rumah kami didatangi mayat,” aku boru Damanik, seakan
menegaskan pertanda kepergian adiknya itu.
Menurut dia, sebelum kejadian adiknya bersama sopir pada Selasa malam
tidur di rumah adiknya. Paginya adiknya itu bersama sopir yang
diketahui bernama Tegar, warga Gunung Maria Batu 20, Kecamatan Pane,
Kabupaten Simalungun, ini berangkat mencari penumpang seperti sedia
kala.
Ia menambahkan, adiknya merupakan sopir minibus naas tersebut. Hanya saja pada saat kejadian, Hansen menjadi kernet.
“Biasanya adikku ini sopirnya. Entah kenapa, dia jadi kernet itu.
Semalam si sopir yang lari ini tidur di rumah adikku yang meninggal
ini,” terangnya, sambil menghapus air matanya.
Keluarga Hansen Damanik tiba di ruang forensik RSUD dr Djasamen
Saragih, Pematangsiantar, Rabu siang. Ibunda Hansen, Teresia Simarmata
menangis histeris begitu melihat jasad sang putra terbujur kaku di ruang
bedah forensik RSUD tersebut.
JR Saragih Kunjungi Korban Laka Bus Raya Jaya Trans
JR Saragih bersama Sekda bezuk korban di RSVI. |
Pasca kecelakaan mini bus Raya Jaya Trans di Nagori Embong, Kecamatan
Pane, Kabupaten Simalungun, Bupati JR Saragih bersama Kapolres
Simalungun mengunjungi korban kecelakaan maut yang terjadi, Rabu
(29/7/2015) sekitar pukul 08.30 WIB.
Akibat insiden tersebut, sedikitnya memakan korban hingga 10 orang dan 3 antaranya tewas dengan luka parah di bagian kepala. Hingga saat ini para korban, masih menjalani pemeriksaan di RSVI
Jalan Merdeka, Pematangsiantar. Sedangkan korban tewas masih menjalani
proses otopsi di ruang forensik RSUD dr Djasamen Saragih,
Pematangsiantar.
Supir Maut Raja Trans Menyerahkan Diri Usai Antar Korban ke Rumah Sakit Tentra
Supir bus maut Raja Trans BK 7449 TL yang terbalik di Jalan Raya
Siantar- Saribudolok, Desa Embong, Nagori Panombeian Pane, Tegar Saragih
(22), warga Batu 20, Sirpang Sigodang, Kecamatan Panei Tongah,
Simalungun menyerahkan diri ke kantor Satlantas Polres Simalungun, Jalan
Asahan, Kota Siantar, Rabu (29/7/2015).
Tegar Saragih menyerahkan diri hanya beberapa menit usai mengantarkan penumpangnya yang luka-luka ke Rumah Sakit Tentara Kota Siantar. Ditemui di Kantor Satlantas Polres Simalungun, Tegar yang mengaku sebagai supir serap ini mengatakan, pagi itu sekira pukul 08.30 WIB, dia berangkat dari Siantar menuju Raya Kabupaten Simalungun.
Karena hendak mengejar setoran, pagi itu dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dia juga mempercepat laju kendaraannya setelah melihat bus Raja Trans lainnya menguntit di belakangnya.
Saat kedua bus potong memotong, Tegar mengaku tak bisa mengendalikan kendaraannya dan akhirnya menabrak tiang listrik. Akibatnya, bus itu terguling-guling hingga tiga kali.
Saat bus berbalik-balik, Tegar mengaku tetap berada di dalam bus. Bersama beberapa warga yang datang memberi pertolongan, dia juga ikut mengantarkan penumpangnya yang luka-luka ke Rumah Sakit Tentara Kota Siantar. “Setelah itu, saya menyerahkan diri ke Satlantas,” ujarnya. (Berbagai Sumber-Lee)
Supir Maut Raja Trans Menyerahkan Diri Usai Antar Korban ke Rumah Sakit Tentra
Tegar Saragih |
Tegar Saragih menyerahkan diri hanya beberapa menit usai mengantarkan penumpangnya yang luka-luka ke Rumah Sakit Tentara Kota Siantar. Ditemui di Kantor Satlantas Polres Simalungun, Tegar yang mengaku sebagai supir serap ini mengatakan, pagi itu sekira pukul 08.30 WIB, dia berangkat dari Siantar menuju Raya Kabupaten Simalungun.
Karena hendak mengejar setoran, pagi itu dia mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dia juga mempercepat laju kendaraannya setelah melihat bus Raja Trans lainnya menguntit di belakangnya.
Saat kedua bus potong memotong, Tegar mengaku tak bisa mengendalikan kendaraannya dan akhirnya menabrak tiang listrik. Akibatnya, bus itu terguling-guling hingga tiga kali.
Saat bus berbalik-balik, Tegar mengaku tetap berada di dalam bus. Bersama beberapa warga yang datang memberi pertolongan, dia juga ikut mengantarkan penumpangnya yang luka-luka ke Rumah Sakit Tentara Kota Siantar. “Setelah itu, saya menyerahkan diri ke Satlantas,” ujarnya. (Berbagai Sumber-Lee)
0 Comments