Gubsu Gatot Pujonugroho dan istri keduanya Evi Susanti, dicekal KPK ke luar negeri.
Tahta, harta dan wanita memang tiga komponen yang tidak pernah lepas dari lingkaran orang berkuasa, sejak jaman purba kala.
Media di Sumut (Sumut Pos, Tribune Medan), dan media-media lain sudah
menyebut Evi Susanti sebagai :"istri kedua" Gatot Pujo Nugroho, Gubernur
Sumatera Utara.
Pemberitaan ini
terkait dengan dicekalnya Gatot dalam kasus Tangkap Tangan Ketua PTUN
Medan dan empat tersangka lainnya, karena dirinya ditetapkan sebagai
saksi.
Gubernur yang berpenampilan "kalem dan berbicara
lembut": itu kini sudah masuk daftar cekal imigrasi, bersama empat orang
lainnya, yakni pengacara OC Kaligis, Evi Susanti, Yulinda Tri Ayuni
dan Yeni Oktarinan Misnan.
Tahta, wanita, harta, ternyata tak
bisa lepas dari laki-laki!. Selain OC Kaligis, semua yang diduga
berkaitan dengan kasus ini adalah wanita.
Berita uniknya, Evi
Susanti yang selama ini "misterius" kini mencuat kembali dan media
menggunakan kesempatan ini dengan menyebutnya sebagai istri kedua Gatot.
Kalau kasus tertangkap tangannya Ketua PTUN tidak terjadi, rakyat tidak tau semua ini.
Pihak Pemprov Sumut juga tak tahu menahu soal sosok Evy. Kepala Sub
Bagian Humas Pimpinan Pemprov Sumut Harvina Zuhra menegaskan istri
Sumut-1 hanya Sutias Handayani.
"Setahu saya, Ibu Gubernur itu
Ibu Sutias.Tapi ya kalau urusan pribadi bukan kapabilitas saya untuk
mengomentari," ujar Harvina, Kepala Sub Bagian Humas Pimpinan Pemprov
Sumut, seperti dikutip Detik.com.
Kita tunggu lakon sandiwaranya Gatot Pujonugroho dibuka KPK, sehingga
terlilhat terang benderang. Kita akan lihat apakah sinyalemen Sumut Pos
dan Tribun Medan soal Evi Susanti sebagai istri kedua Gatot benar
adanya, sehingga tidak misterius seperti selama ini.
Di Pengadilan akan terkuak status wanita yang masih misterius di mata rakyat Sumut.
Secara pribadi, saya pernah bertemu dengan Sutias Handayani (menjadi
sama-sama nara sumber dalam sebuah acara di Perpustakaan Pemrovsu) dan
Gatot dalam beberapa kesempatan sebagai pantia seminar dan pertemuan.
Pribadi pasangan ini aku suka. Yang satu ganteng,lemah lembut dan
ramah. Perempuannya, ibu Sutias Handayani rendah hati dan seorang wanita
yang berpenampilan "sangat" sederhana.
Mungkin itu hanya pandangan luarku, karena aku bukan Tuhan yang bisa melihat hati manusia.
Tapi,kenapa harus begini akhirnya?
Kita serahkan pengadilan nanti membuktikan semuanya. Pra duga tak bersalah, sikap yang paling tepat.
Memang, tidak nyaman kok jadi pejabat di zaman edan ini. Tapi, aneh!. Banyak orang berani menabur uang untuk jadi pejabat.
Mari jadikan pelajaran. Peringatan kepada pejabat yang korup dan suka
"kawin mawin": "Sepandai pandai tupai melompat, sekali jatuh juga". (Jannerson Girsang)
0 Comments