GKPS Simalingkar |
Puncak Acara Tahun Kemitraan di GKPS Simalingkar akan dilaksanakan di halaman gereja itu, di Jalan Sagu
Raya, Perumnas Simalingkar, besok 17 Agustus 2015, dimulai pukul 14.00
WIB, yang diakhiri dengan Upacara Penurunan Bendera pada pukul 18.00
WIB.
Seluruh jemaat diharapkan berpartisipasi menghadiri acara tersebut.
Sebelum acara puncak 17 Agustus 2015, dua minggu berturut-turut, GKPS
Simalingkar telah melaksanakan serangkaian acara Tahun Kemitraan.
1 Agustus 2015. Jemaat GKPS telah dibekali dengan pencerahan dari
mantan Ephorus GKPS Pdt Dr Jaharianson Saragih MSc tentang arti dan
makna kemitraan. Jemaat tidak hanya kuat bermitra di dalam, tetapi juga
keluar baik di internal GKPS, eksternal dan bermitra dengan bangsa.
8 Agustus 2015. Jemaat yang terdiri dari lima sektor (178 Kepala
keluarga) ini, telah melakukan simulasi berupa Permainan Tali Kusut,
Penyelamatan Teman, Mengenal Teman, serta kemitraan Pasangan Suami
Istri.
17 Agustus 2015.
SENAM MASSAL. Acara Puncak
Kemitraan akan diawali dengan senam massal beberapa lagu negeri ini,
serta diakhiri dengan lagu Gemu Famire. Acara ini akan dipimpin seorang
koreografer tari: Ny Dearman Saragih, anggota jemaat GKPS Simalingkar.
Musik akan diiringi St Jhonmaren Girsang
Girsang, seorang pemusik, dirigen terbaik GKPS (2007), dan sudah
beberapa kali menjadi utusan gereja ke luar negeri di bidang musik.
HIBURAN. Usai acara senam massal, acara akan dilanjutkan dengan hiburan
yang dipersembahkan oleh seluruh unsur kepengurusan mulai dari Pimpinan
Majelis, Kepengurusan Seksi: Wanita, Bapa, Pemuda, Sekolah
Minggu/Remaja, serta badan-badan seperti Diakonia, Pemeliharaan dan
Pengembangan, Perpustakaan, Tim Musik Gereja.
Melalui acara ini
diharapkan pengurus di tiap organisasi dapat memupuk rasa kemitraan di
kalangan para pengurus, dan menularkannya ke jemaat.
PERLOMBAAN
YEL-YEL KEMITRAAN. Di sela-sela hiburan tersebut, setiap Sektor akan
mempersembahkan lomba "Yel-Yel kemitraan" untuk memberi semangat dan
inspirasi betapa jemat harus memiliik semangat kemitraan, mereka harus
mampu melihat potensi teman, bukan hanya kelemahannya, sehingga semua
menjadi berkat satu kepada yang lain.
Kemitraan di sektor
dipraktekkan dengan perlombaan Yel-yel sektor, yang diciptakan dan
dilakonkan sendiri oleh Sektor menurut versinya masing-masing. Mereka
akan memeriahkan Acara Puncak ini.
Diharapkan dengan gaya mereka
sendiri, Sektor akan membangun kemitraan di kalangan mereka, sektor akan
melihat sektor lain, serta mereka akan saling menghargai, saling
mengpreasiasi kebaikan masing-masing.
PEMBAGIAN HADIAH
Setelah acara hiburan yang cukup panjang itu, acara dimeriahkan dengan
pembagian hadiah!. Acara Simulasi Kemitraan dan Lomba Yel-yel Kemitraan
dinilai oleh Juri yang independen berasal dari jemaat sendiri.
UPACARA PENURUNAN BENDERA.
Acara akan ditutup dengan Upacara Penurunan
Bendera yang dikoordinir oleh Pemuda GKPS Simalingkar dan melibatkan
seluruh jemaat.
Seluruh jemaat turut memperingati dan merayakan
17 Agustus 2015 di dalam gerejanya sendiri. Kita turut merasakan hari
kebebasan in dengan suka cita.
Semua jemaat diharapkan
berpakaian nuansa MERAH di bagian Atas dan PUTIH di bagian bawah. Pemuda
akan menghias Gereja dengan kertas-kertas MERAH PUTIH.
Koordinator: St Ir Jannerson Girsang. Kepada seluruh panitia, Erika Revida Saragih, Sukarman Purba Arman Prb), Sarmulia (Sinaga Parbitik), Jandes Saragih, Ilderina Saragih, Mama Tesa Sinaga Santianur Sinaga), Amran, Wilmar Saragih, Tenang Tuah Purba, Juniansen Sipayung,
serta seluruh penyelenggaran diharapkan dapat mengikuti GR yang
diadakan pada sore hari ini, pukul 14.30 di GKPS Simalingkar.
Pimpinan Majelis Japorman Saragih Simarmata, Jarulitoguhman Saragih,
Sukarman Purba, Jon Erweslin Purba), Pengurus Sektor adalah pendukung
utama acara ini. Semoga semua berjalan dengan baik. Konsumsi dan segala
kebutuhan ditanggung secara bersama oleh semua sektor.
Adrianus S. Tarigan, RonaLd Nababan, Damai Saragih, Sardo Saragih dan seluruh pengurus Pemuda saling memberi tahu acara ini!
GBU.
GOTONG ROYONG: HARUS DIBANGKITKAN LAGI
"Waktu saya SD ingat
lomba baris berbaris. Sampai tengah malam membuat Gapura. Tengah malam
menulis: HUT RI ke.... Gotong Royong. Inilah yang hilang, kita cenderung
bersifat individual," kata Jokowi.
Itu pulalah yang hilang di banyak lingkungan di Indonesia, termasuk lingkungan kami.
Gapura tahun ini tidak ada, bahkan sudah beberapa tahun terakhir ini
sudah tidak ada. Bahkan mengibarkan bendera aja penduduk udah males.
Semoga tahun depan ada sedikit peningkatan. Mungkin tahun depan ada
Gapura yang didirikan penduduk dengan cara bergotong royong. Tidak perlu
panitia-panitiaan yang justru mengundang penyelewengan.
Lurah, Kepling yang tidak mampu menggalang gotong royong masyarakat harus dipecat Pak!
Salah satu kompetensi Lurah dan Kepling adalah membuat praktek-praktek
yang bernilai kegotongroyongan di lingkungan masing-masing. (St Jannerson Girsang)
0 Comments