Poster yang dibawa para pendemo di depan kantor Walikota Jalan Merdeka, Pematangsiantar, Kamis (6/8/2015). Foto Saddan/SiantarNews. |
BERITASIMALUNGUN.COM, Siantar-Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Siantar meminta penegak hukum untuk
memeriksa dan menangkap Walikota Hulman Sitorus dan wakilnya Koni Ismail
Siregar. Salah satu alasan, karena selama lima tahun menjabat, keduanya
melakukan dugaan praktik korupsi.
“Kami tidak akan pernah diam selama kasus korupsi walikota-wakil
walikota tidak bisa diselesaikan oleh para penegak hukum. Ini sebuah
kemunduran, seorang koruptor dibiarkan berkeliaran. Tanpa pembangunan,
mereka hanya sibuk untuk memperkaya diri saja. Sementara rakyat
jelas-jelas sengsara,” ujar Amri Pulungan, saat melakukan aksi di jalan
raya depan kantor Walikota Jalan Merdeka, Pematangsiantar, Kamis
(6/8/2015).
Aksi demonstrasi yang menyebut dirinya “Kompas” yang berlangsung
sekitar pukul 10.00 WIB, dikawal ketat oleh petugas kepolisian. Akibat
aksi terlihat arus lalu lintas menjadi terhambat sehingga menimbulkan
kemacetan.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, mereka menuntut di antaranya,
agar penegak hukum memeriksa, menangkap, dan mengadili Walikota-Wakil
Walikota Pematangsiantar selama kepemimpinan hanya sibuk untuk
memperkaya diri tanpa memikirkan masyarakatnya.
Meminta kepada penegak hukum agar jangan menutup mata dan telinga
atas dugaan korupsi walikota-wakil walikota yang jelas tidak ada
perubahan dan kejelasan realisasi anggaran selama kepemimpinan mereka.
Meminta kepada penegak hukum agar memeriksa aset tetap daerah Pemko
Pematangsiantar sebesar Rp 573.875.295.205 yang menurut hasil
pemeriksaan BPK RI No. 07.B/LHP/XVIII.MDN/05/2014 pada tanggal 16 Mei
2014 atas Laporan Keuangan Pemko Pematangsiantar tahun 2013, yang
keterangannya tidak diyakini kebenarannya.
Memeriksa hasil audit BPK RI atas hasil Laporan Keuangan Pemko
Pematagsiantar tahun 2013, yang realisasi belanja hibah sebesar Rp
225.000.000 dan belanja bantuan sosial sebesar Rp 20.000.000 yang belum
dilengkapi dengan pembuktian laporan pertanggungjawaban yang lengkap.
“Kami juga meminta aparat penegak hukum agar memeriksa terkait ijazah
SMP Hulman Sitorus yang diduga palsu,” tegas Amri Pulungan melalui
pengeras suara. Aksi massa sempat mau dibubarkan oleh petugas kepolisian karena melakukan aksi bakar ban di jalan raya.(Penulis : Saddan)
0 Comments