Info Terkini

10/recent/ticker-posts

ORANG KEPERCAYAAN PRESIDEN

Jokowi Instruksikan Luhut Rangkap Jabatan
Jokowi menginstruksikan Luhut Binsar Panjaitan menjabat jabatan rangkap, menteri Polhukam dan Kepala Staf Ahli Kepresidenan. Dua jabatan yang memang sangat strategis, dan perlu orang yang "sangat dipercaya".

Sejak awal sudah terlihat peran Jenderal purnawirawan itu di Tim Jokowi!/ Bahkan sejak Jokowi maju menjadi calon Presiden, Luhut selalu berada di sekitarnya. Menjadi sebuah tim, memang harus pernah berpengalaman bersama, mampu menumbuhkan rasa saling percaya, loyal, tidak melempar tanggungjawab.

Dari kepercayaan yang diberikan, Luhut memang menjadi menteri yang sangat berpengaruh di Indonesia saat ini, mengepalai MENKO yang mengkoordinasi menteri-menteri yang mengurusi Politik, Hukum dan Keamanan, serta masih dipercaya mengepalai lembaga strategis dan sangat penting. 

Tidak mudah mendapat kepercayaan sebesar itu. Tentu harus melalui liku-liku perjalanan panjang. Luhut telah menjalani berbagai bidang pekerjaan baik di militer maupun di birokrasi.

Menurut Wikipedia, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan (lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947; umur 67 tahun).

Sebelum menjadi Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 - 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 - 2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

Karier militernya antara lain. Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995), Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997), Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).
Semoga Indonesia makin majulah. Aman dan damai.

Sebagai rakyat biasa, saya berharap, Luhut konsisten menegakkan 4 pilar berbangsa dan bernegara. Jangan biarkan pejabat, rakyat lupa memahami UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Semua harus melaksanakannya secara murni dan.konsekewen.

Kalau ingat empat pilar itu dan melaksanakannya maka tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi konflik karena agama dan suku. Bagi yang pernah bermimpi jadi Kepala Staf Kepresidenan harus bersabar, harus menelan ludah!

Note: Mohon tidak berkomentar mengundang SARA. Akan didelete! FB saya dibaca semua suku, semua agama! (St Jannerson Girsang).

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments