Info Terkini

10/recent/ticker-posts

SEORANG NENEK MENCURI SINGKONG KARNA KELAPARAN, HAKIM MENANGIS SAAT MENJATUHKAN VONIS''

NENEK PENCURI SINGKONG
Diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan Jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong. Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar.

Namun manajer PT A* K ( Backri Group) tetap pada tuntutannya, agar menjadi  contoh bagi warga lainnya. Hakim Marzuki menghela nafas. Dia memutus diluar tuntutan jaksa PU. ""Maafkan saya', katanya sambil memandang nenek itu.

"Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum. Jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda 1 Juta Rupiah dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU'. 

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, smtr hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1juta Rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.

"Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan denda kpd tiap org yg hadir diruang sidang ini sebesar 50 Ribu Rupiah, sebab menetap di kota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya. Saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa," ujar Marzuki sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggaikan ruang sidang.

Nenek itupun pergi dengan mengantogni 3,5 Juta Rupiah, termasuk uang 50 Ribu yang dibayarkan oleh manajer PT A K* yang tersipu malu karena telah menuntutnya. 

Sungguh sayang kisahnya luput dari pers, karena pemerintah malu sebab mereka hanya bisa menguras uang rakyat dan menghakimi rakyat kecil. 

Kisah ini sungguh menarik sekiranya ada teman yang bisa mendapatkan dokumentasi kisah ini bisa di share di media untuk jadi contoh kepada aparat penegak hukum lain untuk bekerja menggunakan hati nurani dan mencontoh hakim Marzuki yang berhati mulia. SUBHANAALAH .(*)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments