Info Terkini

10/recent/ticker-posts

BERDOA, UNTUK APA?

DOA ANAK
Berdoa bagi sebagian orang digunakan untuk melepaskan dirinya dari bahaya, terhindar dari masalah kehidupan. Doa seolah menjadi pelindung terhadap bahaya, bukan supaya seseorang diberi kekuatan menghadapi bahaya atau masalah. 

Tak jarang pendoa takut masalah, takut bertanggungjawab. Setelah berdoa, banyak orang menuntut agar terlindung dari bahaya, tantangan, tidak mengalami kesulitan. 

Kalau boleh tidak ada lagi kecelakaan, tidak ada lagi kegagalan, tidak ada lagi kesusahan, tidak ada lagi duka. Kalau boleh, tidak ada lagi keluarganya yang meninggal.

Kadang berdoa sampai teriak-teriak supaya yang sakit parah, bahkan usia tuapun, kalau boleh tidak usah mati. Ingin masuk surga, tanpa melalui kematian. Emangnya bisa?

Seolah doa mampu menghambat kematian, melindungi orang dari kematian-- tantangan, ketakutan terbesar dari manusia. Lupa, bahwa sumber kekuatan, kepada siapa mereka berdoa, yakni Tuhan sudah berjanji, semua manusia harus mati!

Makanya kalau tertimpa masalah, tak sedikit pendoa menggerutu: "Saya berdoa setiap hari kok, masih masalah terus. Kok ayah kami dipanggil Tuhan juga. Kemana kami?. Apa salahku Tuhan?. Tuhan tidak adil?"

Benarkah orang yang sudah berdoa tidak akan menghadapi kesusahan, penderitaan atau masalah?.

Selama masih bernafas, manusia tidak akan pernah terhindar dari bahaya, tantangan dan persoalan hidup. Siapapun dia, orang yang berdoa atau tidak berdoa akan selalu berhadapan dengan masalah.

Manusia cenderung menginginkan sesuatu di luar kemampuannya, mereka tidak bisa menguasai hal-hal di luar kontrolnya. "Hidup bukan seperti yang kita mau, hal baik dan buruk selalu terjadi, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah" (Bandingkan Efesus 3:20).

Satu masalah selesai, masalah berikutnya akan datang. Kalau begitu, untuk apa orang harus capek-capek berdoa setiap hari?
"Let us not pray to be sheltered from dangers but to be fearless when facing them". (Rabindranath Tagore). Marilah berdoa bukan supaya kita terlindungi dari bahaya, tetapi supaya kita tidak takut menghadapi bahaya.

Yesus berdoa bukan supaya Dia terhindar dari penyaliban orang Jahudi, tetapi supaya Dia kuat menghadapi penderitaan, menghadapi Salib di Bukit Golgota. "Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku." (St Jannerson Girsang)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments