|  | 
| DANAU TOBA SUMUT | 
Jakarta -  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman akan mendorong sektor pariwisata sebagai basis unggulan perekonomian nasional. Danau Toba, Sumatera Utara, akan menjadi salah satu proyek percontohan.
Menteri
 Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menuturkan, kawasan Danau 
Toba, akan dikembangkan oleh kementerian menjadi seperti Monaco di 
Eropa.
"Sebagai contoh di Danau Toba jadi Monaco, Monaco itu 
negara kecil di Eropa indah sekali. Kita akan ubah Danau Toba jadi 
Monaco Asia," kata dia di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Pengembangan
 yang akan dilakukan adalah dengan membangun sarana dan prasarana 
termasuk infrastruktur sehingga wilayah tersebut menarik minat wisatawan
 lokal maupun manca negara. 
Setelah sarana dan prasarana telah siap, kementerian akan melakukan 
promosi yang gencar untuk mengundang wisatawan. Promosi tersebut bisa 
dilakukan dengan menjalankan Festival Danau Toba.
Rizal Ramli 
melanjutkan, ia sangat menyayangkan potensi Indonesia untuk sektor 
wisata belum tergarap dengan baik. Terlihat, dari jumlah wisatawan yang 
kalah dari negara tetangga seperti Malaysia. "Di sana 27 juta wisatawan,
 di Indonesia kurang 10 juta wisatawan. Itu kok bisa?"ujarnya.
Oleh
 karena itu, dalam program kerja kementerian, Rizal menargetkan dalam 
lima tahun ke depan jumlah wisatawan yang akan datang di Indonesia 
mencapai 20 juta wisatawan. Kemudian menaikan pekerja di sektor 
pariwisata menjadi 7 orang. "Devisa US$ 10 miliar, akan kami tingkatkan 
menjadi US$ 20 miliar," tuturnya.
Rizal berkeinginan menjadikan 
Indonesia seperti negara-negara di Eropa yang memiliki basis kuat di 
sektor pariwisata. "Banyak negara dunia yang sektor wisata paling 
penting Spanyol misalnya, Italia nomor satu wisata, Yunani. Jadi kita 
akan genjot tentu ada strateginya. Kalau ada yang tertarik tinggal 
google Rizal Ramli pariwisata," tandas dia.
Sebelumnya,Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga berencana untuk membuat Sumatera Utara menjadi
 destinasi unggulan bagi para wisatawan mancanegara, Kementerian 
Pariwisata akan terus memberikan dukungan, salah satunya adalah dengan 
menyiapkan dana sekitar Rp10 miliar.
Namun dana Rp10 miliar 
dukungan Kementerian Pariwisata tersebut tidak berupa uang, melainkan 
media untuk komunikasi yang dikelola Kementerian Pariwisata dan 
teman-teman yang ada di Sumatera Utara, dengan memberikan informasi apa 
saja yang dibutuhkan dalam mempromosikan pariwisata.
"Tahun ini 
kita harapkan Danau Toba sudah masuk ke GGN atau Global Geopark Network 
UNESCO. Potensi wisata di Sumut sangat besar, wisatawan mancanegara di 
Sumut dulu bisa mencapai 400ribu, sekarang tersisa hanya 270ribu," ujar 
Menteri Arief.
Menurut Arief, kunjungan wisatawan ke Sumut 
bukannya malah naik melainkan menurun harus ada intropeksi mengapa hal 
tersebut bisa terjadi, padahal potensinya sangat besar. Oleh karena itu,
 tahun 2019 targetnya adalah 4 kali lipat, yaitu dari 270 ribu menjadi 1
 juta.
"Kiat-kiat khusus dari kementerian pariwisata untuk 
menjadikan Danau Toba salah satu wisata dunia juga sudah kita siapkan. 
Secara garis besar saya bagi tiga, yang pertama pengembangan 
destinasinya, kedua pemasaran, dan ketiga kelembagaan. Untuk 
pengembangan destinasi kita sudah sepakat ikon untuk Sumatera Utara 
adalah Danau Toba," tambahnya. (Lip6.com)
 



0 Komentar