KABUT ASAP DI KOTA JAMBI KAMIS 23 SEPT 2015. |
Jambi - Sejumlah warga
Kota Jambi mengungsikan keluarga mereka keluar dari kota itu karena
pencemaran udara di daerah tersebut semakin memburuk akibat asap tebal. Asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi sepekan ini menyebabkan indeks
standar pencemaran udara (ISPU) mencapai 500 partikel per mikron (ppm)
atau masuk kategori udara sangat berbahaya. Kualitas udara yang memburuk
tersebut membuat warga Kota Jambi, khususnya anak-anak sangat rentan
terkena penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Pontas Sitanggang (40), warga Kota Jambi di Jambi, Sabtu (26/9)
mengatakan, sudah mengungsikan keluarganya ke Jakarta sejak pekan lalu
akibat semakin memburuknya kualitas udara di Jambi. Pontas mengungsikan
keluarganya ke Jakarta karena dua orang anaknya yang masih balita
terkena penyakit ISPA.
Sedangkan Juni (40), warga Kota Jambi, memboyong keluarganya ke luar
negeri sejak dua hari lalu akibat asap tebal yang masih menyelimuti kota
itu.
Warga Kota Jambi lainnya Ratih (35) mengatakan, keluarganya mengungsi
ke Bogor, Jawa Barat sejak pekan lalu untuk menghindari dampak asap
terhadap kesehatan anak-anak. Anak-anak yang berada di rumah juga tidak
bisa terhindar dari udara kotor karena asap tebal juga masuk hingga ke
rumah. Karena itu anak-anak tetap memakai masker di dalam rumah.
“Kami mengungsi karena asap tebal yang membuat pencemaran udara
sangat buruk sehingga sangat rentan terhadap kesehatan anak-anak. Kalau
bertahan di Jambi, kami khawatir anak-anak kembali terkena penyakit ISPA
seperti terjadi awal September. Masalahnya asap juga masuk sampai ke
rumah,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengimbau seluruh warga
Kota Jambi menggunakan masker di luar dan dalam ruangan menyusul kondisi
pencemaran udara di kota itu yang sangat berbahaya. Kemudian pihak
rumah sakit dan puskesmas di Kota Jambi juga diminta memberikan
prioritas pelayanan kepada warga yang berobat akibat penyakit ISPA.
“Asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi, Jumat (25/9), menyebabkan
ISPU berada di atas 500 ppm atau masuk level sangat berbahaya. Karena
itu saya mengimbau seluruh warga menggunakan masker, baik ketika berada
di rumah atau dalam ruangan maupun di luar rumah,” katanya.
Pantauan SP di Kota Jambi, Sabtu (26/9) pagi, asap tebal
masih menyelimuti Kota Jambi. Asap tebal membuat jarak pandang terbatas
hanya 200 meter. Penerbangan di bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS)
Kota Jambi dan pelayaran di Sungai Batanghari pun lumpuh total. Asap
tebal yang melanda Kota Jambi terjadi lagi sejak Rabu (23/9). (Beritasatu.com/Radesman Saragih/LIS/Suara Pembaruan)
0 Comments