Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gomar Gultom. |
BERITASIMALUNGUN.COM, JAKARTA-Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI),
Gomar Gultom, mengatakan tempat ibadah rawan dimanfaatkan oleh pasangan
calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai ajang kampanye.
Oleh karena itu PGI mengeluarkan pesan kepada seluruh gereja di bawah PGI untuk bersikap netral.
Karena pelaksanaan pilkada serentak dinilai sudah cukup banyak
memiliki kekurangan, mulai dari regulasi hingga Daftar Pemilih Sementara
(DPT). Seharusnya Pilkada tidak diganggu oleh peserta yang menggelar
kampanye di tempat ibadah.
"Gereja tidak boleh terserap ryau bahkan hanyut, lalu hanya menjadi
instrumen kepentingan suatu golongan baik atas nama agama, gereja, etnik
atau marga," kata Gomar Gultom dalam konfrensi persnya, di Graha
Oikumene, Jakarta Pusat, Minggu (27/9/2015).
Dalam pesan pastoral tersebut gereja juga diimbau bisa mempersiapkan
jemaatnya, untuk kritis bila ada penyalahgunaan gereja untuk kepentingan
pasangan calon.
Gereja juga harus bisa mempersiapkan jemaatnya untuk memanfaatkan haknya dengan baik.
"Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab politiknya, gereja juga
dipanggil untuk, bersama semua orang yang berkehendak baik, ikut
mengawasi jalannya Pilkada serentak," kata Gomar Gultom.
PGI juga menghimbau agar gereja bisa mempersiapkan umatnya
sehingga bisa lebih dewasa dalam pelaksanaan Pilkada, sehingga tidak
terpancing oleh isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan), serta
praktik-praktik kampanye lain yang tidak patut.
"Tolak dengan tegas, dan awasilah pemakai isu SARA, gender, praktik
kampanye busuk yang menyudutkan salah satu pasangan calon," jelasnya.
Gomar Gultom dalam kesempatan itu mengatakan PGI akan mendoakan para
peserta Pilkada, panitia penyelenggara dan aparat keamanan, agar bisa
berbuat yang terbaik, sehingga pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan
lancar.
Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow
dalam kesempatan yang sama mengakui bahwa tidak jarang PGI disambangi
oleh pasangan calon, untuk meminta dukungan. Gereja-gereja di daerah pun
mengalami hal yang sama.
"Kami menghimbau agar gereja bersikap netral, dan tidak terjebak dalam kepentingan politik suatu golongan," tegasnya. (Tribunews.com)
0 Comments