Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Tragedi Mina, Muhammadiyah: Pemerintah Segera Identifikasi Korban WNI

Muhammadiyah: Pemerintah Segera Identifikasi Korban WNI
Foto: Istimewa/Reuters

Jakarta - Puncak ibadah haji di Mina diwarnai insiden yang mengakibatkan ratusan orang meninggal. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan duka yang mendalam dan berharap pemerintah RI bisa segera mendata apakah ada jamaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam insiden itu.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya jamaah haji saat melontar jumrah. Semoga mereka husnul hatimah, diterima seluruh amalnya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan semoga bersabar dan mengikhlaskan kepergian mereka yang wafat di jamarat," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Kamis (24/9/2015). 

Mu'ti mengatakan, Muhammadiyah berharap agar pemerintah Indonesia, khususnya petugas haji di Arab Saudi agar segera membantu evakuasi dan mengidentifikasi korban asal Indonesia, baik yang meninggal ataupun luka-luka.

"Membantu dan memastikan agar mereka yang sakit atau terluka mendapatkan perawatan yang terbaik serta dapat memenuhi semua rukun dan wajib haji dengan sempurna," kata Mu'ti.

Selain itu, lanjut Mu'ti, jika benar-benar diperlukan, pemerintah bisa menyediakan badal dan biaya dam (pengganti) haji. "Dan kepada para pembimbing ibadah haji baik pemerintah atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar memberikan pendidikan dan penyadaran kepada jamaah haji agar melaksanakan haji pada waktu yang syah, tidak harus pada waktu utama, mengutamakan eselamatan dan kesehatan jamaah haji," kata Abdul Mu'ti. 

Insiden itu terjadi ketika ratusan ribu jemaah haji berebutan untuk melakukan ritual lempar jumrah di Mina. Ritual yang dikenal untuk melempar lambang kejahatan.  


Jemaah Haji Indonesia yang Tewas Jadi 3 Orang

Jemaah Haji Indonesia yang Tewas Jadi 3 Orang

Data jemaah haji Indonesia yang tewas terus bertambah. Kini terdata ada 3 jemaah haji Indonesia yang tewas.

"Sampai pukul 16.00 waktu Arab Saudi dapat diidentifikasi 3 WNI jemaah haji meninggal akibat musibah Mina," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kepada detikcom, Kamis (24/9/2015).

Retno memaparkan dua identitas jemaah yang meninggal sudah terkonfirmasi. Namun satu lagi belum terkonfirmasi. Menag Lukman Hakim mendapat data yang sama dan sudah membenarkan.

Berikut identitas para korban meninggal:

1. Hamid Atwitarji (Laki-laki / Surabaya)
Nomor Paspor: B1467965
Kloter: SUB 48 Maktab 02
Alamat: Dusun Timur 2 RT 019 RW 004, Kelurahan Muneng Kidul, Kecamatan Sumber Asih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

2. Syaisiyah Syahril Abdul Gafar (Perempuan / Batam)
Nomor Paspor: A2708446
Kloter: BTH 14 Maktab 01
Alamat: -

3. Jemaah laki-laki yang belum diketahui identitasnya. Asal Probolinggo. Diketahui pula dari Safari Travel.  

JK Berduka Atas Tragedi Mina dan Ingatkan Jemaah Haji Indonesia Disiplin

JK Berduka Atas Tragedi Mina dan Ingatkan Jemaah Haji Indonesia DisiplinWakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berduka atas tragedi Mina yang mengakibatkan ratusan orang meninggal. JK pun mengingatkan jamaah haji asal Indonesia untuk disiplin saat prosesi ibadah haji.

"Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla yang kini berada di New York mengikuti Sidang Umum PBB Kamis, (24/9) pagi waktu New York, menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi Mina yang kembali menelan korban jiwa jemaah haji dari sejumlah negara," ujar juru bicara Wapres JK, Husain Abdullah dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (24/9/2015).

JK berharap tidak ada lagi korban dari jemaah haji Indonesia. Disebutkan JK, peristiwa yang terjadi di Mina disebabkan karena adanya kepanikan. 

"Boleh jadi karena faktor kepanikan yang menyebabkan jamaah haji dalam jumlah besar berdesak-desakan yang berakibat jatuhnya korban jiwa," kata Husain.

JK juga mengatakan, memang tidak mudah mengelola jutaan orang dalam waktu bersamaan. Sehingga jika terjadi kepanikan rentan menimbulkan korban.

"Sehubungan dengan masih berlangsungnya proses ibadah haji, selaku Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla, meminta seluruh rombongan jamaah haji Indonesia, agar disipilin mengikuti seluruh prosesi tersebut dengan mematuhi pembimbing masing-masing, juga kiranya dapat menjaga kesehatan mengingat cuaca panas yang cukup menguras tenaga dan butuh ketahanan fisik," ujar Husain.

Cerita Soal Jemaah Haji Indonesia yang Ikut Terinjak-injak di Mina

Cerita Soal Jemaah Haji Indonesia yang Ikut Terinjak-injak di Mina
Foto: Korban luka duduk di kursi roda (dok. Jazuli Juwaini)
Selain 3 orang meninggal, terdapat satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban luka dalam tragedi Mina. Hal itu disampaikan politisi PKS Jazuli Juwaini yang berada di Arab Saudi bersama pimpinan DPR.

"Setelah selesai tawaf dan mendengar ada insiden, kami langsung ke TKP insiden dan melanjutkan mengecek ke rumah sakit dan menemukan beberapa jamaah kita yang sakit," kata Jazuli kepada detikcom, Kamis (24/9/2015).

"Ada Ibu Ati kloter 61 dari Banjar yang mengaku terinjak-injak waktu insiden," imbuhnya.

Jazuli bersama ketua DPR Setya Novanto menjenguk WNI bernama Ati Royani itu di RS Emergency, Mina. Di rumah sakit itu hanya Ati yang menjadi korban tragedi Mina, sementara jamaah WNI yang sakit lain disebabkan dehidrasi dan diare.

Kepada Jazuli, Ati mengaku terbawa arus dan melalui jalan menuju lokasi lempar jumroh yang selanjutnya terjadi desakan dan ratusan orang terinjak-injak. 

"Bu Ati terluka di kakinya. Saat ini sudah selesai ditangani, tapi sudah 4 jam menunggu jemputan belum datang-datang," lanjutnya.

Jazuli bersama Novanto yang turut mendampingi korban selama 4 jam, menyayangkan belum ada respons dari Kemenag atau petugas haji Indonesia untuk mendampingi Ati. Menurutnya, ada prosedur dankontro bagi jamaah yang perlu diperbaiki.

"Kita sudah kontak maktab untuk jemput yang sakit, tapi nggak datang. Pertama bilangnya macet, terus bilang nggak ada mobil. Ini pemerintah harus serius bicara dengan maktab-maktab di sini," ucap Jazuli.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 717 orang tewas dalam tragedi Mina saat jutaan orang hendak menuju lokasi lempar jumroh di Mina pukul 07.30 waktu Arab Saudi. Sebanyak 863 orang lainnya terluka.

Ini Penjelasan Lengkap Kemenag Soal Tragedi Mina


Ratusan jemaah haji meninggal dunia dalam tragedi di Mina saat hendak lempar jumrah. Kementerian Agama memastikan lokasi tragedi bukan jalur yang biasa digunakan oleh jemaah haji asal Indonesia.

Ada 9 poin penjelasan awal Kementerian Agama soal tragedi ini. Sejauh ini, Kementerian Agama mendapat laporan ada satu jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban.



Berikut penjelasan tertulis Kemenag yang diterima detikcom, Kamis (24/9/2015):

Pada hari ini, Kamis (24/09), telah terjadi  Peristiwa Mina di Jalan Arab 204 pukul 7.30 waktu Arab Saudi. Sehubungan itu, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berita terkait peristiwa MINA benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, pada saat jemaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah;

2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jemaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia;

3. Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.

4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di jalan Arab. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban;

5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut;

6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada  wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.

7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00 – 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jemaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00;

8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jemaah (data terbaru pukul 19.40 WIB, korban meninggal 717 jiwa dan korban luka 805 orang) dan itu kebanyakan dari jemaah dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).

9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154.
  (Sumber: Detik.com) 

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments