Info Terkini

10/recent/ticker-posts

10 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Pembakaran Gereja di Aceh Singkil

Gereja HKII yang dibakar di Singkil Aceh. Foto Kisar Maruli Tumangger.


Gereja HKII yang dibakar di Singkil Aceh. Foto Kisar Maruli Tumangger.
SINGKIL-Sebanyak 10 orang telah ditetapkan dalam kasus pembakaran Gereja di Aceh Singkil. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi.

Menurut Hamidi, sebanyak tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka merupakan bagian dari 47 orang yang sebelumnya diamankan di Mapolres Aceh Singkil, sementara sisanya telah dipulangkan.

"Dari 47 orang yang diperiksa tiga orang sudah ditetapkan sepakai tersangka. Semuanya ada sepuluh yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolda saat melakukan pertemuan dengan tokoh Aceh Singkil, di Pendapa Bupati setempat, Rabu (14/10/2015) malam.

Hamidi mengatakan, empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, kini statusnya masih buran. Keempat orang tersebut disangkakan, sama dengan tiga orang sebelumnya, yaitu melakukan pembakaran. Sementara tiga orang lainnya ditetapkan dengan sangkaan sebagai penghasut melakukan tindakan pembakaran.

Sementara terkait pelaku penembakan, Kapolda menegaskan identitasnya sudah diketahui. Namun ketika hendak ditangkap sudah melarikan diri.

"Pelaku penembakan identitasnya sudah dikantongi, tapi orangnya sudah lari. Secepatnya diupayakan kami tangkap. Dipastikan pelaku sampai kapan pun akan diproses," katanya.


 Pengungsi dari Aceh Singkil Capai 7000 Orang


Pasca terjadinya kerusuhan di Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (13/10/2015) yang berujung pembakaran satu unit Gereja. Kini semakin ramai warga yang mengungsi ke wilayah Sumatera Utara. Menurut Bupati Aceh Singkil Safriadi SH, hingga Selasa (13/10/2015) jumlah warga yang eksodus telah mencapai 7000 orang.

Menurut Safriadi, semakin bertambahnya jumlah masyarakat dari daerah ini eksodus ke Sumatera Utara kemungkinan dikarenakan khawatir akan ada ekses lanjutan dari peristiwa kemarin. 

"Tapi berkat kesigapan aparat keamanan, Polri dan TNI yang bahu-membahu mengendalikan situasi, kini kondisi di Aceh Singkil sudah aman dan terkendali. Untuk itu, kami imbau para pengungsi segera kembali," katanya, Rabu (14/10/2015). 

Seperti yang dilaporkan Bupati Aceh Singkil, baik kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah maupun kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, para pengungsi itu terpencar di beberapa tempat, seperti Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan di perbatasan Dairi.

"Di satu lokasi jumlah terbanyak pengungsi sekitar 5.000 orang, di lokasi lain 2.000 orang. Mereka ada yang bernaung di sekolah, di rumah camat, dan lain-lain," ujarnya.

Bupati Safriadi berniat besok atau paling lambat lusa akan berkunjung ke titik-titik pengungsi di Sumut untuk melihat kondisi warganya yang eksodus ke sana. Sekaligus mengantar bantuan masa panik dan ingin ia sampaikan bahwa kondisi di Aceh Singkil sudah kondusif, sehingga tak ada lagi alasan bagi para pengungsi untuk tetap bertahan di luar Aceh.

Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada Bupati Aceh Singkil untuk segera meminta warganya yang mengungsi ke wilayah Sumut untuk segera kembali ke Singkil.

"Bersama Polri, kita jaga keamanan mereka," kata Pangdam.

Baik Pangdam maupun Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, masih tetap bertahan di Aceh Singkil untuk memimpin operasi pengendalian situasi dengan jajarannya masing-masing sampai para pengungsi kembali, situasi benar-benar kondusif, dan bentrokan itu tak ada lagi ikutannya. (Net)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments