GKPS Baringin Raya 3 KM dari Pematang Raya. |
Ketika kita terbiasa sehat dan tak ada
keluhan sedikitpun di tubuh kita, tak penting rasanya jari kelingking,
jari manis, bahkan tangan kita sekalipun. Padahal, satu saja itu tak
berfungsi, atau sakit, maka kita akan kelabakan.
Beberapa hari
ini saya mengeluh karena jari kelingking saya dan jari manis sebelah
kanan, dan persendian lengan sakit, demikian juga tangan, rasanya
seperti ditusuk-tusuk. Punggung
atas sebelah kanan, seperti ada urat yang terjepit, rasanya sakit sekali
kalau bergerak, apalagi kalau telentang mau tidur. Aduh, sakitnya bukan
main.
Sudah ke dokter tiga hari lalu dan diberi obat dan
disuntik tapi tidak ada perubahan. Saya juga tidak puas, karena yang
diberi cuma obat penahan rasa sakit. "Kalau nanti tidak ada perubahan,
saya akan berikan rujukan periksa darah," kata dokter.
Untunglahpenyakit saya bukan mematikan. Seorang dokter tanpa memberi
diagnosa dan hanya memberi pertolongan sementara begini, memang palling
mudah dan paling tidak berisiko.
Padahal, bagi saya, perlakukan
itu cukup mengganggu selama beberapa hari, dan tadi malam bahkan susah
tidur. Suntkan dan obat yag diberikan tak berpengaruh apa-apa, selain
membuat tubuh rasanya makin sakit.
Padahal, tidur nyenyak
adalah senjataku mempertahankan stamina tubuh. Itulah karunia Tuhan yang
selama ini paling kusyuuri. Apabila susah tidur, maka malam itu terasa
sangat panjang dan stamina tubuh cepat menurun.
Mau ke dokter, praktek hari Minggu begini, susah. Tidak ada dokter yang praktek. Mereka juga butuh istirahat. Sampai cucu saya berusia dua tahun kasihan melihatnya dan "bapak sakit," katanya sedih. Dia ikut terganggu hari ini.
Saya tidak bisa menemani dia menyapu rumah dan mengangkat kursi
Oshinnya pagi ini. Saya tidak bisa mengantarnya ke sekolah Minggu. Dia
ikut kebaktian dewasa saja. Entah bagaimana prosesnya, tadi siang seorang saudara memberi saya semacam kunyit dan kuoleskan ke bagian yang sakti.
Rasanya panas sekali. Tapi, sore ini saya bisa tidur nyenyak dan beberapa bagian yang sakit sudah mulai menurun sakitnya. Yang ingin saya ungkapka adalah betapa besar kasih karunia Allah kepada
kita setiap hari . Dia memelihara 10 jari kita sehat dan membuat kita
mampu bekerja sempurna.
Bukan itu saja, Tuhan juga memelihara
semua--jutaan sel di tubuh kita, organ-organ tubuh--jantung, paru-paru,
usus, yang bergerak tanpa henti, sepanjang usia kita. Andaikan
diberi tubuh yang sehat saja, kita sudah layak terus menerus bersykur,
walau tanpa diberi harta Rp 1 triliun, atau pake mobil mewah ke
mana-mana. Tapi terkadang kita tidak menyadarinya.
Aku
bersyukur karena malam ini saya sudah bisa menulis kembali, setelah
kemaren rasanya sakit sekali kalau menekan tuts komputer. Terima kasih Tuhan, semoga saya makin diberi kemampuan bersyukur. Kesehatan adalah karunia Tuhan paling berharga. (St Jannerson Girsang)
0 Comments