Direktur Eksekutif Fitra Sumatera Utara Rurita Ningrum | Foto: ST |
BERITASIMALUNGUN.com, Medan-Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran Sumatera Utara menyiapkan kelas untuk pembelajaran mengenai antikorupsi terhadap penyusunan dan pengelolaan anggaran.
"Sekarang, kami sedang mematangkan modulnya. Pada 2016 nanti kelasnya
akan dibuka," kata Direktur Eksekutif Forum Indonesia Untuk Transparansi
Anggaran (FITRA) Sumut Rurita Ningrum di Medan, Selasa.
Menurut Rurita, tindak pidana korupsi paling banyak terjadi dalam
penyusunan dan pengelolaan anggaran yang berkaitan langsung dengan
pengelolaan keuangan negara.
Karena itu, pihaknya mengajak
seluruh pihak yang peduli dengan antikorupsi untuk belajar dan
berdiskusi mengenai upaya pencegahan dan pengawasan dalam penyusunan dan
pengelolaan anggaran.
"Semua orang yang mau belajar, akan
kita ikut. Baik dosen, anggota dewan, PNS, mahasiswa, mau pun wartawan,"
ucapnya, menegaskan.
Ia menjelaskan, modul antikorupsi
tersebut berkaitan dengan tata cara penyusunan, pengelolaan, dan
pertanggungjawaban anggaran yang dilakukana instansi pemerintah.
Dengan cara itu, masyarakat dapat memantau langsung pengelolaan
angaran sejak awal sehingga memperkecil peluang terjadinya
penyalahgunaan dan penyelewenangan karena banyak yang dapat mengawasi.
Fitra Sumut sengaja menyebarluaskan pengetahuan tentang pengawasan
dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran tersebut agar pengawasan yang
dilakukan bersifat masif.
"Kalau Fitra saja yang kritis,
nanti ada tudingan miring. Nanti dituduh Fitra Sumut kritis karena tidak
dapat 'bagian'," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga
akan mengajak kalangan akademisi untuk terlibat dalam kelas tersebut
agar lebih memahami tentang proses penyusunan dan pengelolaan anggaran.
Meski bergelut dengan dunia akademis, tetapi tidak dipungkiri jika
banyak dosen yang kurang memahami proses penyusunan dan pengelolaan
anggaran.
Karena itu, tidak sedikit juga dosesn di Sumut
yang hanya mengetahui pristiwa korupsi tanpa mengetahui proses sejak
awal, terutama dalam penyusunan anggaran.
"Beberaapa dosen
sudah bersedia (ikut kelas itu), tetapi masih mengatur waktu. Sifatnya
bukan perkuliahan, tetapi praktik langsung sehingga bisa memahami dengan
cepat," tukas Rurita.(ANT)
0 Comments