Info Terkini

10/recent/ticker-posts

FITRA Sumut Siapkan Kelas Antikorupsi Anggaran

Direktur Eksekutif Fitra Sumatera Utara Rurita Ningrum | Foto: ST

BERITASIMALUNGUN.com, Medan-Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran Sumatera Utara menyiapkan kelas untuk pembelajaran mengenai antikorupsi terhadap penyusunan dan pengelolaan anggaran.


"Sekarang, kami sedang mematangkan modulnya. Pada 2016 nanti kelasnya akan dibuka," kata Direktur Eksekutif Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Sumut Rurita Ningrum di Medan, Selasa.

Menurut Rurita, tindak pidana korupsi paling banyak terjadi dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran yang berkaitan langsung dengan pengelolaan keuangan negara.

Karena itu, pihaknya mengajak seluruh pihak yang peduli dengan antikorupsi untuk belajar dan berdiskusi mengenai upaya pencegahan dan pengawasan dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran.

"Semua orang yang mau belajar, akan kita ikut. Baik dosen, anggota dewan, PNS, mahasiswa, mau pun wartawan," ucapnya, menegaskan.

Ia menjelaskan, modul antikorupsi tersebut berkaitan dengan tata cara penyusunan, pengelolaan, dan pertanggungjawaban anggaran yang dilakukana instansi pemerintah.

Dengan cara itu, masyarakat dapat memantau langsung pengelolaan angaran sejak awal sehingga memperkecil peluang terjadinya penyalahgunaan dan penyelewenangan karena banyak yang dapat mengawasi.

Fitra Sumut sengaja menyebarluaskan pengetahuan tentang pengawasan dalam penyusunan dan pengelolaan anggaran tersebut agar pengawasan yang dilakukan bersifat masif.

"Kalau Fitra saja yang kritis, nanti ada tudingan miring. Nanti dituduh Fitra Sumut kritis karena tidak dapat 'bagian'," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengajak kalangan akademisi untuk terlibat dalam kelas tersebut agar lebih memahami tentang proses penyusunan dan pengelolaan anggaran.

Meski bergelut dengan dunia akademis, tetapi tidak dipungkiri jika banyak dosen yang kurang memahami proses penyusunan dan pengelolaan anggaran.

Karena itu, tidak sedikit juga dosesn di Sumut yang hanya mengetahui pristiwa korupsi tanpa mengetahui proses sejak awal, terutama dalam penyusunan anggaran.

"Beberaapa dosen sudah bersedia (ikut kelas itu), tetapi masih mengatur waktu. Sifatnya bukan perkuliahan, tetapi praktik langsung sehingga bisa memahami dengan cepat," tukas Rurita.(ANT)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments