![]() |
Mangaliat Simarmata di Puncak Danau Toba. IST FB |
DI JABOTABEK, paling tidak ada 30 Gedung pertemuan untuk "Pesta
Perkawinan Adat Batak". 2x seminggu pasti penuh dan antri satu tahun.
Berarti, ada sekitar 240 pesta adat setiap bulan. Kalau biaya pesta
rata-rata Rp. 100juta/pesta, Orang Batak perantauan di Jabodetabek
mengeluarkan duit Rp. 24 Milyar tiap bulan.
Sungguh Fantantis berkat
Tuhan buat bangsa Batak di Perantauan. Itu baru di Jabodetabek saja. Setiap akhir pesta, selalu dinyanyikan lagu "O Tano Batak".
Tahun 1967an,
kalau melintas di Parapat kita masih bisa melihat di Pulau Samosir ada
jejeran pohon yang membentuk kalimat "Rimba Ciptaan" . Sekarang semua
itu sdh sirna dan hembusan angin juga bercerita bahwa pohon kemenyaan
sdh habis dibabat sang konglomerat sehingga hutan yang tadinya lebat
sudah gundul.
Kita yang diperantauan, mari kita beri sedikit saja
perhatian untuk turut menunjang kegiatan pelestarian Danau Toba agar
anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan Danau Toba kedepan. Catatan : Ini saya kofi dari respon Amangboru Poltak Situmorang responnya tentang DANAU TOBA. (Mangaliat Simarmata)
0 Comments