Info Terkini

10/recent/ticker-posts

MEREKALAH YANG EMPUNYA KERAJAAN SURGA

ASM GKPS JAMBI
Pagi ini, saya menyaksikan anak-anak Sekolah Minggu balita begitu lugu. Mereka terlihat bahagia sepanjang satu jam kebaktian.
Tidak ada yang menggosip, tidak ada yang asyik buka-buka FB, tertawa sendiri saat kebaktian seperti yang banyak terjadi di kebaktian orang dewasa.

Mereka tidak mengenal kaya dan miskin. Orang tuanya pejabat atau bukan. Tidak ada perhiasan, tidak ada "mas berjalan", atau pakaian menyolok, seperti banyak diperankan jemaat dewasa.
Mereka menerima sesamanya sebagai mahluk Tuhan yang harus dihormati.

Andaikan hati mereka terpelihara seperti itu hingga dewasa, maka gereja akan menjadi teladan bagaimana manusia "saling mengasihi"
Sebagian anak-anak balita ditemani orang tuanya, dan sebagian yang sudah berusia 4 tahun ke atas sudah mulai mandiri. 

Mereka dibiarkan sendirian mengikuti kebaktian, sementara orang tuanya sudah bisa menunggu di luar atau ada yang pulang ke rumah, kemudian menjemput, sesudah acara berakhir.

Cucuku Andra masih usia 2 tahun. Dia lebih banyak bermain, berkeliling-keliling, lari-lari. Belum bisa menghafal lagu-lagu, atau doa.

Kalau berdoa, dia melipat tangan, matanya liar ke sana kemari. Di akhir doa dia mengatakan: "Amen" dengan keras. Dia senang memasukkan uang persembahan ke tempat kolekte.

Setiap orang tua harus sadar dan memahami bahwa hati anak-anak seperti mereka jernih untuk menerima kebaikan. Mereka harus dibiasakan menerima hal-hal, pengajaran yang baik.

Tidak akan ada anak-anak yang baik tanpa bimbingan. Tidak bisa baik secara instan. Mereka akan menjalani proses panjang.

Fasilitasi dan bimbinglah mereka datang kepadaNya. Ketika mereka sudah besar, mereka memiliki identitas, mereka memiliki pemahaman yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah.

"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah," kata Yesus marah kepada orang Jahudi, ketika ada sementara orang yang melarang anak-anak mendekat kepada Yesus.

Sayangnya, belum semua anak-anak balita yang seharusnya sekolah minggu, datang setiap minggu. "Ini ganti-gantian aja yang datang. Minggu lalu datang, minggu ini tidak datang", kata gurunya, saat mengabsen kehadiran di akhir acara..
Kemana anak-anak itu, kemana orang tua mereka?.


Jemaat harus membuat pokok doa: agar`menyadarkan orang tua pentingnya anak-anak mendapat pengenalan hal-hal yang baik sejak dini. Menghormati para guru sekolah Minggu yang dengan setulus hati melayani anak-anak. Kalau anak-anak mereka bermasalah, tidak hanya menyalahkan guru-guru Sekolah Minggu yang hanya 1 jam seminggu bersama anak-anak. (St Jannerson Girsang)
,

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments