BERITASIMALUNGUN.com, Siantar-Perpaduan Nuriaty Damanik dan Posman Simarmata menuju Kursi Simalungun1
dan Simalungun2, merupakan sebuah kekuatan raksasa yang tak tertandingi
oleh pasangan mana pun. Bukan saja karena kedua sosok ini yang tangguh
dan perkasa, tapi juga orang-orang di sekelilingnya yang dikenal
memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam merebut hati rakyat.
Secara khusus, sosok Nuriaty dikenal sangat dekat kepada semua lapisan
masyarakat Simalungun. Wajah keibuannya yang menjurus lembut merayu,
segera saja memikat dan mengikat hati anak negeri. Makanya tak heran
kalau banyak yang bilang, pasangan JR - Nur bisa unggul lima tahun lalu
dominan dipengaruhi sosok Nuriaty selain oleh pengaruh helikopter JR
yang suaranya sering meraung-raung di udara Simalungun pada saat
kampanye.
“Munculnya saya menjadi Calon Bupati Simalungun, khususnya
dimungkinkan oleh peluang yang diberikan Partai NASDEM”, katanya
lembut, pelan serta meyakinkan.
Awalnya, cerita Nur, Partai NASDEM
melakukan survey terhadap semua orang yang disebut-sebut berambisi maju
untuk menjadi Calon Bupati Simalungun. Dan hasil survey tadi
menyimpulkan, Nuriaty berada dalam posisi teratas untuk memenangkan
pemilukada Simalungun 2015.
Nuriaty pun kaget ketika hasil survey
tadi disampaikan pihak Partai NASDEM kepadanya, sekaligus meminta agar
Nuriaty mencalonkan diri.
“Saya kaget, apalagi mengingat saya tidak
punya uang sebagai mahar yang segera dijelaskan pihak petinggi Partai
NASDEM pihaknya tidak memberlakukan mahar untuk setiap orang yang mereka
calonkan sebagai kepala daerah”.
Bagai sebuah mujizat, kata Nuriaty,
upaya yang dilakukannya untuk mendapatkan dukungan partai lain segera
menyusul. Dan dia pun, segera mendapatkan dukungan dari Partai PAN, PKB,
PPP, GERINDRA dan Partai GOLKAR tempatnya bernaung selama karirnya
sebagai politisi. Klop, dukungan yang didapatkan bisa mencapai 27 kursi
di DPRD Simalungun, yang artinya lebih dari separuh dari jumlah kursi
yang ada di DPRD Simalungun.
“Terus terang, saya tidak membayar
mahar untuk semua partai politik pengusung saya. Selain janji untuk
membangun Simalungun kalau saya dan Posman Simarmata terpilih menjadi
Bupati Simalungun”, katanya.
Nuriaty bisa benar kalau mengatakan
tidak membayar mahar untuk semua partai politik pengusungnya. Dari
perhitungan obyektif, dari mana dia punya uang sebab selama menjadi
Wakil Bupati Simalungun dia tidak pernah diberi kewenangan apa pun ?
Sementara keberadaan suaminya Syahmidun Saragih sebagai Ketua DPRD
Simalungun hanya tinggal kenangan masa lalu saja ?
“Betul. Benar.
Nuriaty tidak menggunakan uang hingga akhirnya diajukan beberapa partai
politik sebagai Calon Bupati Simalungun”, kata Timbul Jaya Sibarani,
politisi senior di daerah ini yang sekarang menjadi Wakil Ketua DPRD
Simalungun.
Menurut Timbul Jaya, justru disinilah letaknya keyakinan
mereka bahwa Nuriaty dan Posman akan mampu menjalankan roda pemerintahan
di Simalungun kelak dengan mulus, bersih dan berwibawa.
Menurut
Timbul Jaya, dalam programnya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Simalungun
kelak, Nur dan Posman akan melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih di Kabupaten Simalungun yang bersifat demokratis,
akuntabel, transparan dan responsif dalam menjalankan tugas pelayanan
publik yang didukung teknologi informasi dan komunikasi yang baik.
Juga keduanya akan mewujudkan pemerintahan yang beramanah, yakni
pemerintahan yang berpandangan jauh ke depan, efisien dan efektif,
profesional serta memiliki komitmen yang tinggi. Termasuk, Nur dan
Posman, kata Timbul Jaya, akan melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
yang berjalan dan tunduk kepada ketentuan hukum dan perundang-undangan
yang berlaku.
Karena itulah, kata Timbul Jaya, semua mereka
khususnya para politisi partai politik yang mendukung pencalonan Nuriaty
- Posman sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Simalungun akan
bekerja keras untuk memberhasilkan Nur dan Posman sebagai Bupati dan
Wakil Bupati Simalungun.
“Kami akan bekerja keras, berbuat apa saja
yang bisa kami perbuat untuk memenangkan pemilukada Simalungun 2015
hingga Nuriaty dan Posman Simarmata menjadi Bupati dan Wakil Bupati
Simalungun 2015 - 2020”, kata Timbul Jaya suatu siang di Kedai Kopi
POLONIA di Jalan Surabaya Pematangsiantar.
Tak dapat dipungkiri
memang, terpilihnya seseorang menjadi kepala daerah dalam sebuah
pemilukada tidak terlepas dari ketersediaan uang dan material lainnya.
Uang diperlukan untuk memenangkan sebuah pertarungan dalam sebuah
pemilukada, meski pun uang tidak bisa dijadikan patokan untuk
memenangkan sebuah pemilukada.
Tapi agaknya, pasangan Nuriaty -
Posman belakangan mendapat sambutan yang positif dari berbagai lapisan
masyarakat di Simalungun. Bahkan beberapa anak rantau Simalungun
khususnya beberapa tokoh dari GKPS Cikoko Jakarta, sudah menunjukkan
karya nyata mereka untuk mendukung pasangan Nur - Posman. Sabtu lalu
misalnya, beberapa Anggota Jemaat GKPS Cikoko Jakarta, malah turun ke
Simalungun untuk mensosialisasikan pasangan Nur dan Posman.
Dari
berbagai penyelusuran yang dilakukan di beberapa Dapil (Daerah
Pemilihan) di Simalungun memang, secara umum anak negeri bertekad untuk
memenangkan pasangan Nuriaty - Posman sebagai Bupati dan Wakil Bupati
Simalungun 2015 - 2020.
Mereka membentuk sendiri grup-grup relawan untuk
memenangkan pasangan ini, tanpa imbalan apa pun, kecuali keyakinan
bahwa cuma Nuriaty Damanik dan Posman yang paling pantas untuk menjadi
Bupati dan Wakil Bupati Simalungun lima tahun ke depan.
“Di tangan
Nur - Posman, Simalungun pasti lebih baik. Tak akan ada lagi penzoliman.
Tak akan ada lagi penindasan. Masyarakat akan saling menghargai dan
teratur serta taat hukum, serta berpartispasi melaksanakan norma-norma
hukum dan norma-norma adat.
Juga di bawah kepemimpinan Nur - Posman
kelak, perwujudan masyarakat yang memiliki pranata sosial yang baik,
inovatif, tertib hukum dan partisipatif dalam pemerintahan dan
pembangunan daerah, akan menjadi kenyataan”, kata Ober Saragih seorang
aktifis pemuda dan penggiat pergerakan asal Kecamatan Haranggaol. (- B e r s a m b u n g -
_______________________________________________________________
Siantar Estate, 12 Oktober 2015
Ramlo R Hutabarat_____________
0 Comments