Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Saatnya Simalungun Dipimpin Perempuan



Hj Nuriaty Damanik SH
Lima tahun sudah, Simalungun susah payah. Para penyelenggara pemerintahannya, hampir tiap hari berwajah gelisah resah. Secara umum mereka mendesah gundah karena selalu dipindah-pindah. Wajah anak negerinya pun tak pernah berubah cerah. Hari-hari berlalu dengan ragam problema menyelimuti. Infrastruktur porak poranda tak karu-karuan, membuat pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin parah.

Lantas ketika proses pemilukada dilakukan dan seorang Hj Nuriaty Damanik SH pun muncul sebagai salah seorang Calon Bupati Simalungun, anak negeri pun menyambutnya dengan gegap gempita. Betapa tidak. 

Dengan pengalamannya di berbagai bidang selama ini, apalagi dengan penderitaannya lima tahun belakangan sebagai Wakil Bupati Simalungun, anak negeri meyakini Nuriaty akan memimpin Simalungun hingga terwujudnya kebersamaan membangun Simalungun, seperti visinya. 

Sementara peranan pasangan Wakil Nuriaty pun sebagai Calon Wakil Bupati Simalungun, Ir Posman Parlindungan Simarmata, tentu saja akan melengkapi keduanya untuk membangun negeri yang mereka cintai ini.

Sesungguhnya, Nuriaty Damanik sudah sangat mengenal dan dikenal oleh Simalungun secara luas dan utuh. Suaminya, Syahmidun Saragih, adalah seorang politisi handal dan senior di daerah ini. 

Pernah menjadi Ketua Partai Golkar Simalungun, Ketua DPRD Simalungun, dan segala macam, sejak muda dulu Nuriaty selalu mendampingi suaminya melakukan berbagai pelayanan kepada anak negeri. Makanya sesungguhnya, perkara mengenal dan dikenal Simalungun, Nuriatylah yang paling pas.

Ibu dua anak dr Fitri Sari Saragih dan dr Maysaroh Tiurma Anggraini Saragih ini, memang sudah sangat mapan dalam memimpin. 

Itu antara lain berkat pengalamannya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), berpolitik sampai pada pengalaman sebagai pekerja sosial dan berorganisasi. Sudah lama sekali Nuriaty dikenal secara luas tidak cuma di Simalungun, Pematangsiantar, bahkan Sumatera Utara.

Menjadi PNS sekaligus aktif di dunia politik, dia entah sudah berapa kali pun mengikuti Diklat atau Penataran atau Seminar baik di Siantar, Medan, dan Jakarta. Juga, dia beberapa kali pula menerima Tanda-tanda Penghargaan baik dari tingkat lokal mau pun nasional. 

Kesehariannya sejak muda dulu aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti memberikan motivasi dalam pengamalan ilmu agama, aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan, juga memberikan penyuluhan tentang 10 Program Pokok PKK.

Itulah barangkali antara lain yang membuat Nuriaty dengan gampang sekali terpilih menjadi Anggota DPRD Simalungun 2009 dulu, dan berhasil pula menjadi Wakil Bupati Simalungun mendampingi JR Saragih. Tak dapat diingkari, keberadaan Nuriaty sebagai Calon Wakil Bupati Simalungun mendampingi JR Saragih, sangat banyak mempengaruhi terpilihnya pasangan ini menjadi Bupati - Wakil Bupati Simalungun lima tahun lalu.

“Tapi apalah mau dikata. Selama menjadi Wakil Bupati Simalungun ada banyak ide dan gagasan saya yang tak pernah terlaksana. Itu disebabkan tidak diberikannya wewenang apa pun kepada saya sebagai Wakil Bupati”, kata Nuriaty Sabtu pagi kemarin di rumahnya di Jalan Enggang Pematangsiantar. 

Ketika mengucapkan kalimat itu, dada Nuriaty tampak turun naik dan bola matanya hampir berkaca-kaca. Saya diam saja dan karena itu agaknya Nuriaty merasa aman untuk meneruskan ceritanya.

Menurut Nuriaty, seorang bupati harus mampu dan bisa memberi ketenteraman kepada seluruh lapisan masyarakat yang dipimpinnya. Selain, dia juga berkewajiban untuk mensejahterakan seluruh masyarakat. Dan karena itu, seorang bupati harus dekat bahkan melekat dengan rakyat yang dipimpinnya.

“Tidak malah dihubungi melalui HP saja tak bisa”, katanya.

Simalungun sendiri menurut Nuriaty, adalah sebuah daerah yang memiliki potensi luar biasa baik SDM-nya mau pun SDA-nya. Itulah sebabnya katanya, kalau terpilih kelak menjadi Bupati Simalungun dia akan memanfaatkan semua potensi untuk bersama-sama membangun Simalungun.

“Saya akan berikan keleluasaan bagi siapa saja untuk berkreasi membangun daerah kita ini. Seluruh lapisan masyarakat akan saya ikut sertakan membangun daerah kita ini secara bersama-sama. Semua potensi akan diberdayakan”.

Nuriaty memang agaknya sederhana-sederhana saja. Dia beri contoh Ruma Bolon Purba di Kecamatan Purba. Sebagai peninggal sejarah, menurutnya selama ini obyek wisata itu sangat diabaikan. Padahal, kata dia lagi, kalau Ruma Bolon itu dikelola secara profesional bukan saja akan dapat melestarikan obyek-obyek sejarah, tapi juga sekaligus akan mendatangkan uang untuk Simalungun.

“Kalau saya terpilih nanti jadi Bupati Simalungun, akan saya buat berbagai atraksi budaya yang menetap disana dan terjadwal”, katanya.

Juga lahan-lahan pertanian yang masih luas sekali di daerah ini akan dimanfaatkan katanya, termasuk mengembangkan agrowisata pertanian, dan melatih para pengrajin bambu dengan mendatangkan para pelatih dari luar daerah.

“Bambu yang banyak di daerah kita ini, pasti bisa dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat”, katanya memberi contoh.

Dia juga katanya, akan memberikan ruang gerak yang bebas dan luas bagi segenap PNS di daaerah ini. Tidak melakukan gonta-ganti pejabat dengan sistem jual beli, kecuali lelang jabatan yang penilaiannya bisa diukur. 

Seluruh lapisan masyarakat juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pembangunan, sehingga apatisme masyarakat yang menggurita selama ini bisa hilang terkikis habis, katanya bersemangat.

Simalungun lima tahun terakhir sudah centang perenang tak karu-karuan, kata Nuriaty. Penempatan PNS untuk menduduki jabatan struktural dilakukan dengan sistem suka-suka melulu sesuai selera bupatinya. Penugasan guru pun untuk menjadi kepala sekolah, tak akan lagi dengan cara membayar, dan pungutan atau kutipan apa pun lagi dan dengan alasan apa pun terhadap peserta didik tidak akan dilakukan.

“Pasti tak akan ada lagi jual beli jabatan”, katanya.

Sekarang menurut dia, ragam infrastruktur di daerah ini sudah tak karu-karuan. Jalan penghubung antar kecamatan apalagi antar nagori dalam kondisi rusak parah hingga menyulitkan anak negeri mengangkut hasil buminya ke sentra-sentra pasar.

“Saya dan Posma Simarmata akan melaksanakan pembangunan secara bijaksana, adil dan merata dengan memperhatikan skala prioritas dan kemampuan keuangan daerah”, katanya.

Peluang Nuriaty - Posma untuk menjadi Bupati - Wakil Bupati Simalungun memang terbuka lebar dan besar. Dengan dukungan 27 Anggota DPRD Simalungun dari lintas partai, pasangan ini diyakini akan memenangkan pemilukada Simalungun 9 Desember mendatang. 

Apalagi dengan adanya Bernand Damanik, Pangihutan Siagian, Timbul Jaya Sibarani, Janter Sirait sebagai mesin pasangan ini dilengkapi dan disempurnakan oleh Syahmidun Saragih, suami Nuriaty. Lantas apa dan bagaimana program Nur - Posma ketika terpilih dan menjadi Bupati Simalungun ?
- B e r s a m b u n g -
________________________________________________________________Siantar Estate, 11 Oktober 2015
Ramlo R Hutabarat___________________

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments