Hj Nuriaty Damanik SH |
Lima tahun sudah, Simalungun susah payah. Para penyelenggara
pemerintahannya, hampir tiap hari berwajah gelisah resah. Secara umum
mereka mendesah gundah karena selalu dipindah-pindah. Wajah anak
negerinya pun tak pernah berubah cerah. Hari-hari berlalu dengan ragam
problema menyelimuti. Infrastruktur porak poranda tak karu-karuan,
membuat pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin parah.
Lantas ketika
proses pemilukada dilakukan dan seorang Hj Nuriaty Damanik SH pun muncul
sebagai salah seorang Calon Bupati Simalungun, anak negeri pun
menyambutnya dengan gegap gempita. Betapa tidak.
Dengan pengalamannya di
berbagai bidang selama ini, apalagi dengan penderitaannya lima tahun
belakangan sebagai Wakil Bupati Simalungun, anak negeri meyakini Nuriaty
akan memimpin Simalungun hingga terwujudnya kebersamaan membangun
Simalungun, seperti visinya.
Sementara peranan pasangan Wakil Nuriaty
pun sebagai Calon Wakil Bupati Simalungun, Ir Posman Parlindungan
Simarmata, tentu saja akan melengkapi keduanya untuk membangun negeri
yang mereka cintai ini.
Sesungguhnya, Nuriaty Damanik sudah sangat
mengenal dan dikenal oleh Simalungun secara luas dan utuh. Suaminya,
Syahmidun Saragih, adalah seorang politisi handal dan senior di daerah
ini.
Pernah menjadi Ketua Partai Golkar Simalungun, Ketua DPRD
Simalungun, dan segala macam, sejak muda dulu Nuriaty selalu mendampingi
suaminya melakukan berbagai pelayanan kepada anak negeri. Makanya
sesungguhnya, perkara mengenal dan dikenal Simalungun, Nuriatylah yang
paling pas.
Ibu dua anak dr Fitri Sari Saragih dan dr Maysaroh
Tiurma Anggraini Saragih ini, memang sudah sangat mapan dalam memimpin.
Itu antara lain berkat pengalamannya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil),
berpolitik sampai pada pengalaman sebagai pekerja sosial dan
berorganisasi. Sudah lama sekali Nuriaty dikenal secara luas tidak cuma
di Simalungun, Pematangsiantar, bahkan Sumatera Utara.
Menjadi PNS
sekaligus aktif di dunia politik, dia entah sudah berapa kali pun
mengikuti Diklat atau Penataran atau Seminar baik di Siantar, Medan, dan
Jakarta. Juga, dia beberapa kali pula menerima Tanda-tanda Penghargaan
baik dari tingkat lokal mau pun nasional.
Kesehariannya sejak muda dulu
aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti memberikan motivasi dalam
pengamalan ilmu agama, aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat
tentang kesehatan, juga memberikan penyuluhan tentang 10 Program Pokok
PKK.
Itulah barangkali antara lain yang membuat Nuriaty dengan
gampang sekali terpilih menjadi Anggota DPRD Simalungun 2009 dulu, dan
berhasil pula menjadi Wakil Bupati Simalungun mendampingi JR Saragih.
Tak dapat diingkari, keberadaan Nuriaty sebagai Calon Wakil Bupati
Simalungun mendampingi JR Saragih, sangat banyak mempengaruhi
terpilihnya pasangan ini menjadi Bupati - Wakil Bupati Simalungun lima
tahun lalu.
“Tapi apalah mau dikata. Selama menjadi Wakil Bupati
Simalungun ada banyak ide dan gagasan saya yang tak pernah terlaksana.
Itu disebabkan tidak diberikannya wewenang apa pun kepada saya sebagai
Wakil Bupati”, kata Nuriaty Sabtu pagi kemarin di rumahnya di Jalan
Enggang Pematangsiantar.
Ketika mengucapkan kalimat itu, dada Nuriaty
tampak turun naik dan bola matanya hampir berkaca-kaca. Saya diam saja
dan karena itu agaknya Nuriaty merasa aman untuk meneruskan ceritanya.
Menurut Nuriaty, seorang bupati harus mampu dan bisa memberi
ketenteraman kepada seluruh lapisan masyarakat yang dipimpinnya. Selain,
dia juga berkewajiban untuk mensejahterakan seluruh masyarakat. Dan
karena itu, seorang bupati harus dekat bahkan melekat dengan rakyat yang
dipimpinnya.
“Tidak malah dihubungi melalui HP saja tak bisa”, katanya.
Simalungun sendiri menurut Nuriaty, adalah sebuah daerah yang memiliki
potensi luar biasa baik SDM-nya mau pun SDA-nya. Itulah sebabnya
katanya, kalau terpilih kelak menjadi Bupati Simalungun dia akan
memanfaatkan semua potensi untuk bersama-sama membangun Simalungun.
“Saya akan berikan keleluasaan bagi siapa saja untuk berkreasi membangun
daerah kita ini. Seluruh lapisan masyarakat akan saya ikut sertakan
membangun daerah kita ini secara bersama-sama. Semua potensi akan
diberdayakan”.
Nuriaty memang agaknya sederhana-sederhana saja. Dia
beri contoh Ruma Bolon Purba di Kecamatan Purba. Sebagai peninggal
sejarah, menurutnya selama ini obyek wisata itu sangat diabaikan.
Padahal, kata dia lagi, kalau Ruma Bolon itu dikelola secara profesional
bukan saja akan dapat melestarikan obyek-obyek sejarah, tapi juga
sekaligus akan mendatangkan uang untuk Simalungun.
“Kalau saya
terpilih nanti jadi Bupati Simalungun, akan saya buat berbagai atraksi
budaya yang menetap disana dan terjadwal”, katanya.
Juga lahan-lahan
pertanian yang masih luas sekali di daerah ini akan dimanfaatkan
katanya, termasuk mengembangkan agrowisata pertanian, dan melatih para
pengrajin bambu dengan mendatangkan para pelatih dari luar daerah.
“Bambu yang banyak di daerah kita ini, pasti bisa dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat”, katanya memberi contoh.
Dia juga katanya, akan memberikan ruang gerak yang bebas dan luas bagi
segenap PNS di daaerah ini. Tidak melakukan gonta-ganti pejabat dengan
sistem jual beli, kecuali lelang jabatan yang penilaiannya bisa diukur.
Seluruh lapisan masyarakat juga akan dilibatkan dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan pembangunan, sehingga apatisme masyarakat yang
menggurita selama ini bisa hilang terkikis habis, katanya bersemangat.
Simalungun lima tahun terakhir sudah centang perenang tak karu-karuan,
kata Nuriaty. Penempatan PNS untuk menduduki jabatan struktural
dilakukan dengan sistem suka-suka melulu sesuai selera bupatinya.
Penugasan guru pun untuk menjadi kepala sekolah, tak akan lagi dengan
cara membayar, dan pungutan atau kutipan apa pun lagi dan dengan alasan
apa pun terhadap peserta didik tidak akan dilakukan.
“Pasti tak akan ada lagi jual beli jabatan”, katanya.
Sekarang menurut dia, ragam infrastruktur di daerah ini sudah tak
karu-karuan. Jalan penghubung antar kecamatan apalagi antar nagori dalam
kondisi rusak parah hingga menyulitkan anak negeri mengangkut hasil
buminya ke sentra-sentra pasar.
“Saya dan Posma Simarmata akan
melaksanakan pembangunan secara bijaksana, adil dan merata dengan
memperhatikan skala prioritas dan kemampuan keuangan daerah”, katanya.
Peluang Nuriaty - Posma untuk menjadi Bupati - Wakil Bupati Simalungun
memang terbuka lebar dan besar. Dengan dukungan 27 Anggota DPRD
Simalungun dari lintas partai, pasangan ini diyakini akan memenangkan
pemilukada Simalungun 9 Desember mendatang.
Apalagi dengan adanya
Bernand Damanik, Pangihutan Siagian, Timbul Jaya Sibarani, Janter Sirait
sebagai mesin pasangan ini dilengkapi dan disempurnakan oleh Syahmidun
Saragih, suami Nuriaty. Lantas apa dan bagaimana program Nur - Posma ketika terpilih dan menjadi Bupati Simalungun ?
- B e r s a m b u n g -
________________________________________________________________Siantar Estate, 11 Oktober 2015
Ramlo R Hutabarat___________________
0 Comments