Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan,
ini lah reaksi pertama kami saat memastikan bapak di berikanNYA
kesempatan untuk menjadi pemimpin masyarakat Kabupaten Simalungun masa
bhakti 2010 – 2015.
Tapi rasa Syukur yang kami panjatkan ini bukan
karena bapak Garingging dan kami juga Garingging tetapi lebih kepada
bahagianya kami Tanah Leluhur kami Kabupaten Simalungun dipimpin oleh
Suku Simalungun dan lebih dari itu bapak diberikan sebagai penyempurna.
Karena sebelumnya belum pernah ada marga Saragih sehingga sempurnalah
empat marga induk Simalungun memimpin di Simalungun karena sebelumnya
telah ada Purba, Damanik dan Sinaga, atau istilah lazimnya sempurnalah
SISADAPUR telah memimpin Simalungun.
Kami anak mu semakin takjub dan kagum ketika mendengar pernyataan
bapak di hampir semua tempat yang menyatakan bapak datang ke Simalungun
sebagai Pempimpin untuk menjadi Garam dan Terang bagi masyarakat
Simalungun bahkan terakhir di masa perpisahan bapak dengan Pegawai
Negeri Sipil bapak menyatakan melayani dengan hati.
Rasa kagum dan bangga kami semakin bertambah – tambah dan semi
percaya dengan motto kampanye bapak yang akan membawa perubahan kepada
masyarakat Kabupaten Simalungun.
Setelah melihat perjalanan awal bapak
memimpin Simalungun dengan melakukan gebrakan – gebarakan yang tidak
biasa walaupun belum termasuk luar biasa seperti membuka Puskesmas 24
Jam.
Kemudian mendisiplinkan PNS dengan Finger Print, mendongkrak Anggaran
sehingga mencapai Rp. 2,4 Triliun, membangun kantor Bupati Simalungun
dengan megah , membuat lapang terbang atau Bandara , menghadirkan
pejabat negera dari Presiden , wakil Presiden, Panglima TNI sampai ke
menteri – menteri walaupun hal ini tidak berhubungan langsung dengan
peningkatan kesejahteraan rakyat Simalungun.
Tapi setidaknya Kabupaten
Simalungun sudah semaki dikenal dan terkenal baik di dalam maupun di
luar negeri. Kami juga memiliki catatan lain yang membuktikan bahwa bapak
memang bukan pemimpin biasa bagi masyarakat Simalungun.
Karena kami
yakin bapak adalah kepala daerah yang paling banyak memperoleh
Penghargaan Record Muri dan paling banyak dikunjungi oleh Pejabat Tinggi
Negera dari Presiden sampai ke Menteri – Menteri, kami sayangkan
mengapa museum Muri tidak memberikan record Muri untuk ini.
Namun di sekian banyak kebanggaan dan kebahagiaan kami melihat bapak
sebagai Pemimpin di Kabupaten Simalungun kami juga mencatat kedukaan
kami atas kepemimpinan bapak selama 5 tahun ini , yang kami hubungkan
dengan cita – cita bapak yakni membawa perubahan , jadi garam dan
terang bagi Simalungun dan memimpin dengan hati.
Cita – cita membawa perubahan yang bapak jadikan motto kampanye bapak
berpasangan dengan ibu Nuriaty br Damanik yang juga merupakan boru suku
Simalungun.
Berdasarkan catatan kami bapak telah berhasil dengan baik
mewujudkan nya karena benar – benar kabupaten Simalungun telah banyak
berubah ada berubah yang semakin baik khususnya Kecamatan Raya benar-
benar telah berubah semakin baik.
Namun ada juga yang berubah akan tetapi
tidak berubah lebih baik yakni 30 kecamatan lainnya justru berubah
menjadi tidak lebih baik.
Beberapa hal yang telah bapak buat
berubah tetapi menjadi tidak lebih baik seperti mutasi PNS yang sampai
dengan januari 2014 saja sudah 44 kali ( untuk ini kami juga sesalkan
Museum Muri kenapa tidak memberikan penghargaan record kepada bapak).
Ketenangan dan kenyamanan bekerja PNS yang berubah semakin tidak baik ,
pengalokasian anggaran yang jauh dari adil dan merata, Pengelolaan
Keuangan yang semakin tidak baik dibuktikan dengan hasil audit BPK RI
yang pada kesimpulannya Disclaimer , dan setiap tahun di temukan
terdapat kerugian keuangan Negara dalam pengelolaa APBD Kabupaten
Simalungun.
Perubahan yang paling menarik menurut kami adalah penempatan
Kompetensi dan mungkin hanya di kabupaten Simalungun terjadi , Kepala
Sekolah jadi Camat, Bidan jadi Lurah, SarajanSosial mengurusi
Pengairan, Sarjana Hukum mengurusi Kehutanan, Sarjana Tekhnik mengurusi
keuangan.
Sarjana Sosial mengurusi Pendidikan, untuk ini kami sebagai
anak merasa telah gagal memahami nya karena kami mengetahui bahwa bapak
adalah Doktor atau S3 ilmu Pemerintahan.
Jadi Garam dan terang yang selalu bapak sampaikan di banyak
kesempatan berangsur – angsur justru telah menjadi perusak akal sehat
kami sebagai anak , kami mencari – cari dimana garam nya dan dimana
terangnya.
Kepada siapa garamnya dan kepada siapa terangnya, kami tidak
melihat ada peningkatan kesejahteraan rakyat Simalungun yang signifikan
5 tahun ini kecuali orang-orang di sekitaran bapak atau istilah
populernya orang yang di ring 1 bapak.
Kami tidak ada menemukan 1 orang
pun pengusaha Simalungun yang baru ( new player ) selama 5 tahun bapak
jadi Pemimpin di Simalungun justru the new player tersebut diimport dari
tanah Karo.
Yang kami bisa pastikan garam dan terang itu justru ada
bagi bapak sendiri karena bapak telah berhasil membangun Universitas,
Membangun Hotel Berbintang, Membangun Pertokoan, membangun Perumahan
dan membangun – membangun lainnya.
Untuk memimpin dengan hati ... kami lama merenung dan merefleksi
kembali ke tahun 2010 sampai ke 2015 ini , kami mohon maaf karena kami
sulit mendefenisikan yang mana bapak memimpin dengan hati.
Kami yakin
jika bapak memimpin dengan hati tidak akan ada kecamatan yang 2 tahun
berturut – turut sama sekali tidak mendapat dana APBD.
Jika bapak
memimpin dengan hati tidak akan tega mengganti orang yang baru menjabat
hitungan hari tanpa kesalahan apa pun, jika bapak memimpin dengan hati
tidak akan berani mengorbankan Hutan Simalungun yang diciptakan oleh
Tuhan.
Memberikan dengan Cuma – Cuma dan menerbitkan ijin dengan obral
sehingga maraknya perambahan hutan di masa kepemimpinan bapak.
Apa bila
bapak memimpin dengan hati tidak mungkin sampai hati kepada siswa miskin
yang bukan Siswa Efarina memberikan beasiswa sebesar Rp. 2.000.000.
Tetapi kepada Siswa Efarina 26.000.000., jika bapak memimpin dengan
hati kami yakin untuk proses pembelian dan ganti rugi tanah masyarakat
Simandamei tidak se-tega itu.
Dan jika bapak memimpin dengan hati tidak
mungkin bapak melakukan 1 kegiatan pembangunan dilakukan dalam 2 kali
dalam 1 tahun anggaran, dan jika kami sebutkan satu persatu kami yakin
surat terbuka kami tidak akan ada selesai nya.
Kami datang dengan hormat melalui surat terbuka ini, bukan dengan
aksi apa lagi demonstrasi, karena kami hanya menginginkan agar bapak
mencoba kembali merenungkan apa yang kami sebutkan di atas dan hal lain
yang mungkin belum kami sebutkan tapi bapak lebih tau.
Hanya dengan
pertanyaan sederhana saja , Siapakah sebenarnya yang menjadi lebih
sejahtera sejak bapak menjadi Pemimpin di Simalungun , Rakyat kah yang
makin Sejahtera ?
Tim atau ring 1 bapak kah yang makin sejahtera ? atau
bapak kah yang makin Sejahtera?
Demikian surat terbuka kami ini kami sampaikan dengan hati yang tulus
dan hanya untuk kepentingan pencerahan bagi sapa saja yang merasa
berguna. (ABN)
0 Comments