Kebakaran di kawasan hutan dan lahan gambut di Rimbo Panjang, Kampar, Riau. (ANTARA/Ronny Muharram) |
Permintaan puluhan juta rakyat Indonesia korban asap kepada Presiden Jokowi cuma sederhana saja. Tidak muluk-muluk.
“Tuan Presiden, tidak banyak yang kami minta di satu tahun
pemerintahanmu. Cuma satu permintaan: kembalikan langit biru Indonesia!”
kata Iwan, seorang warga Sumatra, seperti dikutip CNN.
Karena lalai, maka kebakaran hutan telah menjelma menjadi persoalan
terbesar bapak setahun awal pemerintahan bapak. Rakyat menanti tindakan
Pak Jokowi untuk mengakhiri bencana ini. Tidak cukup hanya menghimbau
kami sabar Pak!
Rekaman saya hari ini seharusnya cukup untuk
membuat bapak prihatin. Orang tidak bisa bekerja di ladang, tidak ke
kantor, penerbangan terganggu, khawatir atas anak-anak kecil.menghirup
udara berbahaya, dan sekolah harus libur.
Inikah Nawacita dan Revolusi mental yang bapak gembor-gemborkan itu?
Penduduk kota Medan hari ini, tidak melihat langit biru di atas rumah
kami.. Kami menyaksikan asap putih. Cahaya matahari sudah enggan muncul.
Kalaupun muncul, cahayanya sudah kurang gizi. Menguning, tidak lagi
cerah.
Dinas Pendidikan Medan meliburkan sekolah sampai waktu
yang tidak ditentukan,karena Bapak sendiri tidak mau meberitahukan kapan
asap ini akan berakhir.
Seharian saya, cucu saya, anak dan
istri hanya bisa mengurung di rumah.Takut ke luar. Saya juga menelepon
seorang teman saya mengatakan: "Saya tidak ke kantor hari ini, asap
tebal".
Teman saya dari Bandara Husein Sastranegara,Bandung
mengeluh karena penerbangannya delay. "Asap tebal, dan pesawat delay"
katanya. Seharusnya berangkat jam 09.00 tertunda beberapa jam. Syukur,
teman saya sudah tiba di Medan.
Ayah dan ibu saya yang sudah
berusia 78 tahun, tinggal di kampung, di daerah Simalungun, sekitar 106
kilometer sebelah selatan Medan menelepon saya sore tadi. Mereka
khawatir keadaan kami, karena katanya di kampung asap begitu tebal.
"Bagaimana kabar kalian?. Apa asap juga tebal di Medan. Di kampung kami
tidak bisa ke ladang lagi.beberapa hari ini. Asap tebal, dan jarak
pandang hanya sekitar 100 meter" kata ayah saya.
Saya yang seharusnya khawatir atas keadaan mereka karena asap, justru sebaliknya. Mereka mampu mengatasi dirinya sendiri.
Rakyat Indonesia memang tangguh pak Jokowi. Sabar dan tetap
bersabar.Orang tua saya yang beberapa waktu lalu terkena abu vulkanik
Sinabung, kini terkena asap kebakaran hutan, tetap sabar, dan maklum.
Inilah hebatnya Revolusi Mental, Nawacita itu Pak! Satu permintaan dari puluhan juta penduduk Indonesia buat Jokowi: Kembalikan Langit Biru Indonesia!. (St Jannerson Girsang)
TNI BERJIBAKU MEMADAMKAN ASAP.IST |
TNI BERJIBAKU MEMADAMKAN ASAP.IST |
TNI BERJIBAKU MEMADAMKAN ASAP.IST |
0 Comments