Pdt Hot Imanson Sinaga STh |
Tadi pagi (Senin 2 November 2015), saya begitu terkejut mendengar berita duka atas kepergian
seorang teman yang selalu menghiburku, selalu membuatku senang, sejak
kami kenal sejak awal delapan puluhan.
"Pdt Hot Imanson Sinaga
STh meninggal dunia" demikian bunyi beberapa SMS yang kuterima dari
teman-teman d Medan, saat aku masih berada di luar kota. Sedih sekali
saya tidak bisa melayatmu malam ini bersama teman-teman GKPS.
Teringat peristiwa 10 Oktober 2015 lalu. pada Pesta Adat Pernikahan
Freddy Sipayung, saya kebetulan menjadi protokol. Saya meminta beliau
membawakan doa makan. Karena kebetulan pendeta yang saya kenal hanya
beliau, dan mantan Ephorus Pdt Jaka kebetulan baru saja tiba. (Baca: Pdt Hotim Adalah Pendeta Fenomenal)
Sebagai seorang teman dekat, Praeses GKPS Distrik IV Medan dan
sekitarnya ini, dengan riang loangkah maju ke depan dan membawakan doa
makan.
Usai makan, saya meminta beliau menyanyi, beliau bersedia
menyanyi. "Akh kalau mantan Rektorku yang meminta, saya tidak bisa
menolak" katanya. Beliau menyanyikan sebuah lagu Batak, saya lupa
judulnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Sidikalang, Jon Sarman
Saragih, SH, yang kebetulan dudu di depan maju ke depan dan "menyawer"
beliau. Ketika hendak meninggalkan ruangan untuk tamu-tamu nasional itu,
beliau permisi.
"Lae, saya duluan pulang yah" katanya. Itulah
pertemuan kami yang terakhir dengan pendeta yang sangat dekat dengan
jemaat, dan terkenal sangat "gaul" ini. Tidak ada tanda-tanda beliau
akan pergi secepat ini, saat saya sedang berada lebih dari seribu
kilometer dari Medan.
Selamat jalan teman. Keramahanmu,
kehangatmu, ketulusanmu berteman, tak kan pernah terlupakan. "Lae,
sebelum saya pensiun, saya minta tolong agar lae menulis sedikit tentang
pelayananku", demikian kau ucapkan pada perayaan Pesta Olob-olob GKPS
Resort Medan Selatan.
Hutang itu tak akan pernah bisa kubayar
lagi. Aku tidak bisa lagi berbicara kepadamu, kita tidak bisa bercerita
lagi, kawan. Semoga besok, aku masih bisa melihat jasadmu yang sudah
membeku.
Perbuatan baik, kehangatan, ketulusanmu bersahabat, tak
akan pernah kulupakan. Aku sangat kehilangan laeku yang baik. Kapan
saja kau kuundang, kapan saja aku minta tolong, pendeta selalu siap.
Selamat jalan pendeta Hot Imanson Sinaga. Sulit aku menemukan laki-laki
teman setulus dirimu berteman. Kiranya Tuhan menerimamu disisiNya.
Salam dukaku buat semua keluarga yang sedang berduka. (St Jannerson Girsang)
0 Comments