BERITASIMALUNGUN.COM-"Just do what must be done. This may not be happiness, but it is greatness". George Bernard Shaw. Lakukan saja apa yang harus dilakukan. Mungkin tidak memberi kesenangan, tetapi itu adalah sebuah keagungan.
Orang-orang yang bekerja tanpa pamrih, mungkin sering tidak banyak diperhatikan dan dipuji, malah sering dianggab bodoh.
Saya pernah menulis kisah seorang ibu pemulung sampah di Cina, Lou
Xiaoying, dengan judul "Daur Ulang Senilai Manusia dari Tong Sampah",
Masih ingat kan?
Lou bekerja jauh di luar batas kewajibannya,
dengan kesadaran sendiri. Bahkan dia berani melakukan hal yang
melanggar hukum di Cina, demi keselamatan nyawa manusia.
"Jika
kita punya tenaga untuk mengumpulkan sampah, mengapa kita juga tidak
mendaur ulang sesuatu yang seberharga manusia," kata Lou Xiaoying, yang
pada 2012, saat dia sudah berusia 88 tahun.
Dia acapkali
menemukan bayi perempuan di tong sampah yang dibuang orang tuanya.
Bertahun-tahun Lou Xiaojing, disamping pekerjaannya sebagai pemulung,
menyelamatkan 30 bayi yang dibuang ke tempat sampah di jalanan kota
Jianhua, Cina.
Untuk kebutuhan keluarganya, pendapatan sebagai
pemulung tentu tidak cukup. Tetapi hatinya tersentuh menolong bayi-bayi
yang dibuang, membesarkannya, serta sebagian diserahkannya kepada orang
lain untuk dirawat.
Dia melakukan sesuatu untuk menyelamatkan
manusia korban kebijakan pemerintah Cina. Sejak 1978, pemerintah Cina
mulai menerapkan kebijakan menekan pertumbuhan penduduk dengan
mewajibkan warganya membolehkan setiap keluarga hanya punya seorang
anak.
“Bayi perempuan yang selamat itu, diperkirakan menjadi korban dari kebijakan satu anak Cina,” tulis Daily Mail. Dia berani menantang peraturan yang membuat hak manusia untuk hidup.
"Masyarakat sekitarnya mengenalnya dengan baik dan menghormatinya
karena pekerjaanya dengan bayi yang terlantar itu.Dia melakukan yang
terbaik. Dia adalah pahlawan lokal. Tetapi sayang, terlalu banyak bayi
ditelantarkan di Cina yang tidak memiliki harapan untuk bertahan hidup,”
tulis Daily Mail.
Pekerjaan Lou adalah sebuah keagungan. Kisah
orang kecil, teladan kepada kita bahwa memberi tidak harus menunggu
seseorang memiliki segalanya, dan lantas memberi sisanya kepada yang
lain.
Lou memberikan seluruh miliknya untuk menolong sesama. Semoga para gubernur, walikota dan bupati yang menang di Pilkada 2015
sadar. Tidakpun memberi, asalkan mereka jangan menyunat hak-hak rakyat! (Jannerson Girsang)
0 Comments