Plt Kadisdik Simalungun, Parsaulian Sinaga (Foto Manson Purba) |
BERITASIMALUNGUN.COM, Raya-Sekitar 600 guru honorer dari
jumlah 2500 orang di Kabupaten Simalungun yang diperbantukan di sejumlah
sekolah negeri, bakal menganggur. Sebab, surat keputusan (SK)
pengangkatan mereka belum dipastikan diperpanjang atau tidak.
Menanggapi nota keuangan
Bupati Simalungun atas rancangan peraturan daerah tentang RAPBD 2016,
Fraksi PDIP beberapa waktu lalu melalui juru bicaranya Rospita Sitorus,
mendesak Bupati mengevaluasi keberadaan ratusan guru honorer tersebut
untuk dikaji ulang. Alasannya kata Rospita, APBD setiap tahunnya harus
menggelontorkan dana sebesar Rp 96 miliar.
Menyikapi hal itu, kepada
sejumlah wartawan, Plt Kadis Pendidikan Parsaulian Sinaga mengaku
belum berani mengeluarkan surat edaran terkait SK perpanjangan bagi guru
honorer sebelum RAPBD 2016 selesai dibahas.
“Kita masih bermohon dan DPRD
Simalungun tampaknya memahami itu. Kita berharap anggarannya disetujui.
Kami (Disdik Simalungun) tidak berani mengeluarkan surat edaran, jika
DPRD belum mengesahkan APBD 2016. Sebelumnya, ada Perda mengenai itu,
kita belum berani mengeluarkan SK tenaga guru honorer tersebut. Apakah
nanti SK tenaga guru honorer itu ditandatangani Dinas Pendidikan atau
BKD atau Penjabat Bupati Simalungun, sampai saat ini kita kan belum
tahu,” terang Parsaulian di ruang kerjanya, Kamis (14/1/2016).
Jumlah tenaga guru honorer di
Pemkab Simalungun, lebih kurang sekitar 2500 orang dan mereka bertugas
di sekolah Negeri. “Hanya 600 orang tenaga guru honorer gajinya
ditampung di APBD. Makanya Disdik masih gamang untuk mengeluarkan surat
edaran terkait perpanjangan SK mereka,” ujarnya.
Dikatakannya, dia belum
mengetahui apakah gaji ratusan guru tersebut ditampung atau tidak di
RAPBD 2016. “Kita lihat aja nanti,” tandasnya. (Manson Purba)
0 Comments