BERITASIMALUNGUN.COM,
Hutaimbaru-Harga bawang merah di tingkat petani di pekan Haranggaol-Horison,
Saribudolok Kabupaten Simalungun dan Tongging, Kabupaten Karo kini melambung
tinggi hingga mencapai Rp 40.000 per kilogram (Kg). Namun meroketnya harga bawang
merah tersebut tak dinikmati mayoritas petani bawang di pesisir Danau Toba di
Kabupaten Simalungun.
Tanaman
bawang merah kini mulai subur di pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun,
misalnya di Nagori (Desa) Haranggaol, Sigunggung, Nagori, Sihalpe, Binangara,
Gaol, Nagori Purba, Hutaimbaru, Soping, Baluhut, Soping Sabah, Bage, Dolok
Maria, Purba Saribu.
Ferdiman
Sidaruruk (52), petani asal Dusun Hutaimbaru, Nagori Ujung Mariah, Kecamatan
Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun kepada Beritasimalungun.com di
Hutaimbaru awal Januari 2016 lalu mengatakan, petani di desanya kini kesulitan
modal untuk bertanam bawang. Sehingga ladang petani kini banyak menyemak.
“Petani
di desa ini kesulitan modal. Kelompok tani tidak ada, sehingga mau buat
permohonan bantuan kepada pihak terkait juga sulit. Dulu pernah ada bantuan
bibit bawang sebanyak 600Kg dari Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk kelompok
tani di desa ini. Tapi kelompok taninya juga identitasnya fiktif. Jadi sebagian
petani hanya dapat bibit 15Kg. Tak adanya kelompok tani yang berbadan hukum di
Hutaimbaru ini, faktor sulitnya petani mendapatkan bantuan, baik bibit maupun
pupuk,” ujarnya.
Menurut
Ferdiman Sidauruk, pembinaan atau penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten
Simalungun harus melakukan peninjauan atau pembinaan di Nagori Hutaimbaru.
Pangulu Ujung Mariah Lumumba Sidauruk semoga tanggap akan kondisi petani di Nagori
Hutaimbaru dan melaporkannya ke tingkat paling atas.
“Pangulu
Ujung Mariah Lumumba Sidauruk yang berdomisili di Nagori Hutaimbaru ini harus
aktif melakukan komunikasi dengan pihak kecamatan. Bila penting langsung kepada
dinas bersangkutan. Sehingga segera bisa diatasi soal keterpurukan petani di
Nagori Hutaimbaru atau nagori lainnya,” katanya. (Asenk Lee Saragih).
0 Comments