JR Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM,
Raya-Tak nyaman dan tak kondunsif serta merasa “modar” selama lima tahun, PNS dan Honorer di Pemkab
Simalungun berencana memboikot JRS di Pilkada tertunda Simalungun 10
Februari 2016. Mereka “muak” dengan kepemimpinan JR Saragih selama menjabat
Bupati Simalungun (Periode 2010-2015) karena kerap gonta-ganti pejabat. Bahkan
pegawai honorer dipungli dan gajinya tak jelas.
Selain
itu, insentif pegawai juga kerap tidak tepat waktu dibayarkan. JRS memanfaatkan
Pimpinan Umum Harian Simantab Silverius Bangun sebagai kaki tangan untuk jual
beli jabatan di sejumlah SKPD dan juga pada posisi camat.(Baca Juga: Ini "Dosa Korupsi" Bupati Simalungun JR Saragih yang Belum "Ditebus")
Sejak
tak lagi menjabat sebagai Bupati Simalungun, PNS dan honorer di Simalungun
merasa “merdaka” karena tak ada lagi tekanan-tekanan dari JRS melalui
stafnya. Kini PNS dan honorer di Pemkab Simalungun sepakat untuk mengajak
masyarakat pemilih di Simalungun untuk tidak lagi memilih JRS pada
Pilkada 10 Februari 2016.(Baca Juga: Selama 5 Tahun, Jadi Rusak Semua (JRS)
Hal ini
dilakukan sebagai sanksi sosial dari para PNS dan honorer yang telah tertindas
kebijakan dari seorang kepemimpinan JRS lewat para kroninya selama 5 tahun. (Lee)
0 Comments