Pematang Raya, Ibukota Kabupaten Simalungun. Foto Asenk Lee Saragih |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menawarkan tiga kabupaten daerah itu yakni Simalungun, Dairi dan Tapanuli Selatan sebagai tempat investasi bagi investor.
"Tiga daerah itu memiliki potensi besar untuk tempat investasi," ujar
Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi di Medan, Selasa.
Dia mengatakan itu pada acara pertemuan dengan pengusaha dan berbagai kalangan.
Menurut Erry, di Simalungun sudah ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sei Mangkei yang di dalamnya sudah beroperasi beberapa perusahaan,
Sementara di Dairi dan Tapanuli Selatan, ada potensi tambang dan sudah
ada investor juga yang beroperasi yakni PT Dairi Prima Mineral (Dairi)
dan Tambang Emas Martabe (Tapanuli Selatan).
Untuk mendukung
kawasan itu agar semakin diminati investor, kata Erry, pemerintah terus
meningkatkan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan energi.
Dia memberi contoh, pembangunan jalan Tol
Medan-Kualanamu-Tebingtinggi yang jaraknya 61,8 km, progresnya
masing-masing sudah 83 persen dalam pembebasan lahan dan pembangunan
konstruksinya pada segmen Medan-Kualanamu sepanjang 17,8 km sebesar
23,49 persen.
"Adapun jalan trans Sumatera antara lain
melintasi delapan kabupaten/kota yakni Serdangbedagai, Tebingtinggi,
Simalungun, Batubara, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan
Labuhanbatu Selatan, bukan hanya menambah daya tarik tiga daerah itu,
tetapi juga daerah Sumut lainnya," katanya.
Kepala Badan
Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi, mengakui ketiga
kabupaten itu menjadi perhatian investor karena selain sudah ada
investor yang masuk, potensi sumber daya alam-nya masih cukup besar.
Dia menyebutkan realisasi investasi pada triwulan III tahun 2015
yang sudah sebesar Rp14,84 triliun antara lain disumbangkan investasi di
tiga daerah itu.
Purnama menjelaskan secara nilai,
investasi PMA (penanaman modal asing) lebih besar atau tercatat Rp11,74
triliun pada posisi triwulan III dan PMDN (penanaman modal dalam negeri)
Rp3,098 triliun.(AN)
0 Comments