PEMBANGUNAN JALAN TOL |
BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Saat ini proses pembebasan lahan pembebasan
lahan jalan tol terkendala ketersediaan dana yang kurang memadai. Meski
demikian, bukan berarti pemerintah pasrah saja dan tak melakukan
apa-apa.
Hari Suko, Kepala Sub Direktorat Jalan Bebas Hambatan,
Direktorat Jenderal Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan
Daerah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
mengatakan, saat ini pemerintah tengah memutar otak untuk memebuhi
kebutuhan anggaran tersebut.
"Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan dana sisa lelang yang tidak terealisasi. Pokoknya kami akan
upayakan semaksimal mungkin," tutur Hari kepada detikFinance akhir pekan lalu.
Ia
menjelaskan, dalam lelang proyek yang dilakukan pemerintah, calon
kontraktor atau pun investor yang ikut dalam proses lelang umumnya
berlomba-lomba menawarkan paket pekerjaan dengan biaya yang kompetitif.
"Biasanya lebih rendah dari nilai kontrak yang dilelangkan," kata dia.
Hal
tersebut membuat ketersediaan dana masih cukup besar, lantaran ada
selisih antara anggaran yang tersedia dengan realisasi lelang tersebut.
"Sisa dana lelang ini yang sekarang mau kita gunakan untuk pembebasan
lahan," jelasnya.
Selain dana sisa lelang, saat ini pihaknya juga
tengah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan agar anggaran dana di
Badan Layanan Umum (BLU) dapat dimaksimalkan pendanaannya, termasuk
untuk pembebasan lahan.
Hari menuturkan, penyediaan anggaran dengan berbagai terobosan tersebut diharapkan bisa terpenuhi sebelum awal 2018.
"Nggak
boleh lewat. Kalau proses pembebasan lahannya lewat, nanti
pembangunannya juga bisa ikut mundur. Target Pemerintah kan 2019 bisa
tersambung semua. Kalau 2018 masih ada tanah yang belum bebas kapan
mulai bangunnya," pungkas dia.(Detik.com)
0 Comments