BERITASIMALUNGUN.COM, Jakarta-Pemerintah menjadikan Danau Toba dan kawasan sekitarnya di Sumatera Utara sebagai destinasi berstandar internasional yang diharapkan mampu mendatangkan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
"Danau Toba akan dijadikan destinasi
standar internasional," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah
rapat terbatas dengan topik Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata
Danau Toba dan Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba yang dipimpin
Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Beberapa pembenahan, kata dia, akan dilakukan di antaranya terkait
payung hukum bagi pembentukan badan otorita yang akan mengelola kawasan
Danau Toba.
Intinya, kata Pramono, pemerintah secara
sungguh-sungguh ingin mendorong lebih banyak wisatawan berkunjung
sehingga kinerja pariwisata di Indonesia semakin baik dan
menyejahterakan.
"Danau Toba disiapkan menjadi Bali baru
yang ada di Indonesia kami yakin pasti bisa dan Danau Toba akan fokus
dijadikan wisata alam dan geopark," katanya.
Pada kesempatan
yang sama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal
Ramli menambahkan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
Danau Toba untuk menjadi destinasi berstandar internasional.
"Ada beberapa yang perlu dilakukan yakni pembersihan Danau Toba karena
kotor sekali, penuh dengan makanan ikan. Ke depan untuk nelayan kecil
kita bantu teknologi dengan 'feeding box' sedangkan untuk perikanan
skala besar kita akan rumuskan agar tidak merusak lingkungan," katanya.
Rizal mengatakan, pemerintah juga tidak ingin bila daerah di
sekitar Danau Toba yang berada di 7 kabupaten di Sumatera Utara itu
tidak menikmati keuntungan dari pengembangan Danau Toba menjadi kawasan
wisata dunia.
Oleh karena itu, masing-masing kabupaten akan diberi spesialisasi produksi untuk memasok kebutuhan pariwisata.
Rizal mengatakan infrastruktur pendukung juga akan dibangun di kawasan tersebut.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Danau Toba
ditetapkan sebagai destinasi internasional sehingga akan dikelola secara
terpadu dan akan dibentuk sebuah badan otorita.
"Rata-rata
dalam setahun ditargetkan 1 miliar dolar AS dari wisman dan investasi
pada tahap pertama untuk Danau Toba sebesar Rp20 triliun terdiri dari
Rp10 triliun investasi pemerintah dan sisa separuhnya diharapkan dari
swasta," katanya.
Selain itu pemerintah juga akan
mempercepat terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) termasuk untuk
penetapan kawasan otorita agar dikelola di bawah satu tangan.
Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan untuk
mendukung Danau Toba sebagai destinasi internasional pihaknya berharap
dukungan perbaikan infrastruktur.
"Kami berharap ada jalan tol ke Danau Toba," katanya.
Selain itu, pihaknya berharap ada upaya yang dilakukan secara
khusus untuk memperbaiki masalah lingkungan di kawasan Danau Toba.
Perlunya "Branding" Wisata Danau Toba
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menekankan perlunya untuk segera disiapkan "branding" wisata pemasaran
bagi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas yang akan
dikembangkan lebih optimal mulai tahun ini.
"Saya juga
menekankan agar disiapkan 'branding' untuk pemasarannya," kata Presiden
Jokowi ketika membuka rapat terbatas (ratas) dengan topik Rencana
Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas
Pariwisata Danau Toba di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Mantan Gubernur DKI itu ingin agar pelayanan-pelayanan dan fasilitas
pendukung pariwisata di kawasan itu disiapkan dengan standar
internasional.
Selain itu, Presiden meminta agar atraksi wisata yang disajikan di dalamnya terus dikembangkan agar lebih berkelas.
"Atraksi-atraksi seni budaya dengan koreografi yang baik, desain menarik yang mempunyai kelas," tuturnya.
Presiden sekaligus meminta agar kawasan di sekitar Danau Toba diperkuat konektivitas dan aksesibilitasnya.
Khusus untuk aksesibilitas Jokowi ingin agar pelabuhan, bandara, dan jalan disiapkan infrastrukturnya dengan lebih baik.
"Saya lihat dua minggu yang lalu atau tiga minggu lalu sudah
dilakukan kunjungan ke Danau Toba oleh Pak Menko Maritim, Menteri PUPR,
dan juga Menpar dan kita harapkan nantinya juga segera ditindaklanjuti
di lapangan," ujarnya.
Danau Toba menjadi salah satu dari 10 destinasi yang menjadi prioritas pengembangan tahun ini.
Selain Danau Toba, sembilan destinasi wisata prioritas yakni
Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan
Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.
Parawisata Bertumbuh
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menyebutkan pariwisata Indonesia pada 2015 tumbuh di atas rata-rata
negara lain di dunia.
"Pariwisata di Indonesia tahun 2015
tumbuh di atas rata-rata negara yang lain hanya 4,4 persen," kata
Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas (ratas) dengan topik
Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dan Badan Otoritas
Pariwisata Danau Toba di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, rata-rata pertumbuhan pariwisata negara-negara di kawasan ASEAN juga hanya sebesar 6 persen.
Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan
pariwisata Indonesia tahun 2015 sebesar 7,2 persen atau di atas
pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4 persen.
Presiden
juga menyambut baik karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke
Indonesia sepanjang 2015 juga melampaui target yang ditetapkan 10 juta
orang.
"Saya mendapatkan info dari Menteri Pariwisata bahwa
kunjungan turis mancanegara tahun 2015 mencapai 10,4 juta (orang), naik
sangat signifikan dan estimasi perolehan devisa di sektor ini Rp144
triliun," ujarnya.
Pertumbuhan pariwisata Indonesia tercatat
jauh lebih baik dibandingkan negara kompetitor Malaysia pada
Januari-Juni 2015 minus 9,4 persen, dan Singapura pada Januari-Desember
2015 tumbuh nol persen, sedangkan Thailand tumbuh di atas Indonesia
sebesar 23 persen selama Januari-Desember 2015.
"Diperlukan
sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di
lapangan sehingga hasilnya segera bisa di kita nikmati," kata Presiden.
Ia menambahkan, tahun ini sebanyak 10 destinasi wisata sudah
diprioritaskan untuk dikembangkan meliputi Danau Toba, Borobudur,
Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu,
Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.
"Destinasi prioritas yang sudah kita putuskan, beberapa sudah kita lihat di lapangan," tutur Presiden Jokowi. (ANT)
0 Comments