FB Parker Girsang |
BERITASIMALUNGUN.COM-Menatap ke depan, mengenang ke
belakang. Kita perlu melihat ke depan tanpa melupakan apa yang terjadi
di belakang kita. Bukan untuk menyesali, tetapi untuk melihat keajaiban
Tuhan yang terjadi pada diri kita!
Bagi Tuhan tiada yang mustahil!
Siang ini, di saat putri kami Christin dan suaminya Bintang berkunjung
ke rumah, wajahmu, adikku almarhum Parker Girsang dan istrinya almarhum,
terlintas di pikiranku!.
Andaikan kau dan mama Christin ada!.
Kepergian kalian berdua beberapa tahun lalu, sempat membuat kami khawatir.
Tapi apa yang terjadi sekarang, benar-benar di luar rancangan kita semua.
Sebagai manusia, terkadang pikiran terhanyut sejenak ke masa lalu, yang
sebenarnya tidak perlu. Tapi, namanya manusia, sering terhanyut dalam
alam pikiran khayal!. Sesuatu yang tak mungkin kembali lagi, tapi masih
diharapkan.
Tapi semua peristiwa itu membuat saya makin yakin
bahwa hidup ini bukan melulau dalam rancangan kita. Hidup saat ini
adalah bukan sebuah proses akhir, hanyalah sebuah permulaan.
Kita tidak boleh berbangga hati, sombong di saat sukses, tetapi juga
tidak boleh menyesali hidup di saat kita menderita. Kita tidak boleh
mengganggap remeh keberadaan seseorang, bagaimanapun keadaannya!
Saya yakin dari tempat yang sepi di TPU Perwira Bekasi kalian berdua
menyaksikan cita-cita kalian terwujud. Sayang kalian tidak ikut dalam
perayaan pesta pernikahan boru kita Yani Christin Girsang. Kami yang
hiduplah menikmati semuanya. Kau yang menanam, kami yang menuai dengan
suka cita.
Enam tahun yang lalu kau pergi meninggalkan mereka,
setelah empat tahun sebelumnya mama Christin pergi untuk selama-lamanya.
Tetapi kau dan mama Christin tetap hidup di hati kami, kalian ada di
wajah-wajah Yani Christin Girsang, Hilda Valeria Girsang dan Trisha Melanie Girsang.
Saya yakin, Hilda (Ai) dan Trisha (Icha) akan meneladani kakaknya.
Keduanya sudah pulang ke Malang dan Bekasi, berjuang mewujudkan
cita-cita kedua almarhum orang tuanya!
Tuhan ternyata mampu
menggantikan peranmu atas putri-putrimu. Banyak orang bersimpati kepada
mereka. Pesta putri kita hristin sungguh menyenangkan, sungguh
membanggakan!
Tuhan Maha Besar dan Maha Baik. KehadiranNya tidak pernah terlambat. Dia senantiasa memelihara putri-putrimu, kami semua.
Tidak pernah terbayang apa yang terjadi hari Jumat itu dalam rancangan
kita, dan rancanganmu. Semua rancangan manusia penuh kekhawatiran.
Memanglah: "RancanganNya tidak sama dengan rancangan kita"
Rancangan kita, kita selalu berharap yang indah. Kadang kita berharap
bunga-bunga yang indah, tetapi yang muncul adalah kaktus-kaktus berduri
yang membuat luka.
Kadang kita berharap kupu-kupu yang indah tetapi yang hadir di depan kita adalah ulat-ulat bulu yang menjiikkan.
Kita sering tidak sabar dalam penderitaan sesaat, yang di belakangnya
adalah sesuatu yang indah. Lalu kita lari, bahkan mengutuki Tuhan!
Padahal, kalau kita bersabar dalam penderitaan, maka sesuatu itu akan indah!
Kaktus-kaktus berduri itupun, di saat musim hujan akhirnya menghasilkan
bunga-bunga yang indah. Ulat bulu yang menjijikkan itupun
bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang indah.
Tekun, bersabar dan berserah dalam rancanganNya!. Indah pada waktuNya. (St Jannerson Girsang)
0 Comments