"Sekitar tahun 80-an rumah sakit ini jaya.
Warga dari Kabupaten Dairi, Karo, Pematangsiantar, Kisaran bahkan dari Medan
memilih rumah sakit ini sebagai tempat berobat karena pelayanannya baik. Orang
pun banyak sembuh dari sini. Namun saat ini tinggal kenangan. Sangat
disayangkan," kata Sy JP Sinaga, seorang warga GKPS Saribudolok, Selasa
(16/2/2016).
Dia menguraikan, waktu itu setiap pasien yang
dirawat inap selalu mendapatkan siraman rohani dari para pendeta. Perawatnya
banyak dan selalu mengutamakan keselamatan pasien. Tebar senyum perawat
dan dokter pun selalu menghiasi rumah sakit itu kala bersua maupun memeriksa
pasien.
"Mantablah dulu rumah sakit ini.
Fasilitasnya lengkap. Tiap pagi para pendeta mendoakan setiap pasien dan
penjaganya. Perawatnya selalu siaga terhadap keadaan pasien. Puaslah kalau
berobat ke rumah sakit ini pada waktu itu. Dokternya hebat-hebat. Sekarang
tinggal mimpi," katanya.
"Saya sering perhatikan rumah sakit itu.
Sering kosong. Tak ada perawat, tak ada penghuninya. Hal ini membuat warga
Saribudolok yang sakit kewalahan untuk berobat, sehingga selalu berobat ke luar
daerah membuat biaya lebih mahal," tambahnya seraya berharap, rumah sakit
itu difungsikan kembali seperti kejayaannya dulu.
Seiring berjalannya waktu, nasib rumah sakit ini
berubah total. Dulunya berstatus rumah sakit umum, sekarang menjadi klinik.
Ironisnya, keadaan rumah sakit sekarang ini kerap kosong tanpa perawat dan
dokter, sebagaimana pantauan wartawan sebulan terakhir. Padahal rumah sakit itu
memiliki gedung megah serta halaman yang indah.
Praeses GKPS Distrik III Pdt Jonesman Saragih
STh MM yang juga penanggungjawab rumah sakit itu mengiakan kalau status RS
Bethesda Saribudolok sudah berubah menjadi kilinik sekitar 3 tahun lalu. Namun
ditegaskannya, rumah sakit itu tidak tutup, hanya saja perawatnya dirumahkan
untuk sementara karena tidak ada dokter yang menetap.
Dia mengakui kalau di era 80-an RS GKPS Bethesda
ini jaya dan merupakan salah satu rumah sakit terbesar di Simalungun.
Untuk itu, pihaknya akan berupaya mewujudkan kembali kejayaan rumah sakit ini
seperti dulu.
"Bulan April ini akan diadakan sidang
majelis gereja. Di situ nantinya akan terjawab dengan arti, kita akan
mengupayakan kejayaan rumah sakit ini. Itu harapan kita. Sama-sama kita berdoa
ya, supaya harapan kita itu terwujud dengan baik," ujarnya. (Sumber:
Sinar Indonesia Baru)
0 Comments