BERITASIMALUNGUN.COM,
Sinar Bintang-Seorang perantau bernama Amerlan Purba asal Dusun (Nagori) Sinar
Bintang (Buttuparilahan), Kabupaten Simalungun prihatin melihat sarana air bersih
di kampunga halamannya. Hingga dia tak habis pikir sebelum dan sesudah
Indonesia Merdeka, warga setempat masih mengambil air bersih dari hulu sungai
yang lumayan jauh dari permukiman warga.
Bahkan
proyek jaringan air bersih yang pernah dianggarkan Pemkab Simalungun hingga
kini mubajir. Bahkan hanya ada pipa-pipa di hulu air tanpa adanya kejelasan
proyek.
“Anggo
ihutani nassian i Raya kapal terbang pe domma boi mendarat. Hapeni angggo
ihutanami Sinar Bintang (Buttuparilahan) lereng pelang boi. Mangalop bah laho
inumon maningon hulombang bah Sigari. Otik pelang ongga iurupi pamarentah
khususni pamarentah Simalungun sejak Indonesia merdeka. Semoga ada pejabat Simalungun
yang tergerak hatinya,” ujar Amerlan Purba di postingan media sosial.
“Kalau di Pematang Raya sudah bisa mendarat pesawat
capung. Sementara di kampung kami Sinar Bintang (Buttuparilahan)
sepedapun tak bisa. Untuk air bersih saja harus mengambil dari Sungai Sigari. Bantuan
sedikitpun tak pernah diberikan pemerintah khususnya Pemkab Simalungun sejak
Indonesia Merdeka 1945. Semoga ada pejabat yang tergerak hatinya,” demikian
terjemahan komentar Amerlan Purba diatas. (Asenk Lee)
0 Comments