Dapotan Silalahi (foto fb) |
BERITASIMALUNGUN.COM, Siantar-Tim Pemenangan Paslon Bupati Simalungun
Tumpak Siregar-Irwansyah Damanik (TPS-Syah), Dapotan Silalahi tak
kunjung membayarkan dana iklan yang sudah disepakati kepada
Siantarnews.com. Padahal, iklan itu telah dipasang selama tiga bulan
dengan harga per bulan hanya Rp 25 juta rupiah.
Managemen Siantarnews.com telah berupaya
menagih kepada Dapotan Silalahi. Akan tetapi Dapotan selalu mengelak,
bahkan membantah telah menyetujui iklan TPS-Syah dipasang. Selanjutnya
managemen perusahaan Siantarnews.com menyurati ketua Tim Pemenangan, itu
pun tak digubris juga.
Calon Bupati Simalungun
Tumpak Siregar saat dihubungi via telepon seluler terkait belum
dibayarnya iklan yang dipesan Dapotan Silalahi, Tumpak enggan
mengomentarinya. “Nggak ngerti aku itu lae, tanya saja sama yang
bersangkutan,” katanya beberapa waktu lalu.
Begitu pun, managemen Siantarnews
tidak tinggal diam saja. Upaya pendekatan lewat persahabatan terus
dilakukan. Bahkan menghubungi tim advokasi, tim media, politisi dan
orang terdekat TPS juga dilakukan. Namun, Dapotan membandel.
Berikut kronologisnya
1. Tanggal 21 Juli 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, Managemen Siantarnews.com
menemui Dapotan Silalahi di Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan,
Kecamatan Siantar Timur di salah satu warung. Tim hendak menawarkan
kerjasama pemasangan iklan. Setelah dijelaskan secara singkat, Dapotan
Silalahi pun tertarik dan meminta tim untuk datang ke Center Pemenangan
TPS-Syah yang terletak di Jalan Asahan.
2. 28 Juli 2015 sekitar pukul 11.30 WIB,
tim mendatangi Center Pemenangan TPS-Syah. Sekitar dua jam lebih tim
menunggu di ruang tamu agar dapat bertemu dengan Dapotan Silalahi,
karena saat itu ia mengaku sedang mengikuti rapat penting.
Singkatnya, Dapotan Silalahi memperkenal tim Siantarnews.com
kepada Nuraini br Sirait isteri dari Tumpak Siregar dan boru Sitorus
bendahara tim pemenangan di lantai dua center pemenangan. Lalu, Dapotan
pun meninggalkan tim.
Selanjutnya tim menjelaskan manfaat pemasangan iklan di Siantarnews.com
hingga harga, ukuran dan space (ruang). Boru Sitorus pun menanyai
berapa harga terendah, sedang dan ukuran besar iklan dimaksud.
Singkatnya, profosal penawaran iklan pun tinggal di center pemenangan.
Saat itu br Sitorus mengatakan akan mendiskusikannya kepada Dapotan dan
pihak-pihak terkait.
3. 5 Agustus 2015, tim menghubungi
Dapotan Silalahi mempertanyakan penawaran iklan dimaksud. Lalu Dapotan
mengatakan, “Bisa lae, buat aja, kasih tempat yang bagus ya, dan jangan
terlalu mahal,” ucap Dapotan saat itu. Tim juga meminta tim media
pemenangan TPS-Syah melalui Dapotan agar mengirimkan release kegiatan
setiap harinya. Karena sudah deal, dan bagian dari kerjasama, tim
kemudian mempertegas akan mengutus kru Siantarnews.com setiap harinya mengikuti aktivitas politik Paslon.
4. 10 Agustus 2015, iklan gambar
TPS-Syah dipasang pada kolom paling atas ukuran besar. Dengan harga
persahabatan Rp 25 juta per bulan. Iklan itu berisikan gambar TPS-Syah
dan ucapan Dirgahayu RI ke 70. Hal itu dibuat atas persetujuan lisan
oleh Dapotan, guna mensiasati PKPU.
5. 12-31 Agustus 2015, Crew Siantarnews.com
Manson Purba ditugasi mendatangi center pemenangan setiap harinya yang
ada di Jalan Asahan guna meliput kegiatan kandidat. Karena jadwal
kegiatan TPS-Syah yang mendadak dan tanpa ada pemberitahuan, Crew
Siantanews.com kesulitan mengikutinya. Meskipun demikian, Crew tidak
menyerah dan menghimpun beberapa kegiatan kandidat dari berbagai sumber.
5. 21 September 2015, tim menghubungi
Dapotan Silalahi terkait iklan yang sudah tayang satu bulan lebih, namun
belum kunjun diberikan panjar pembayaran. Saat itu Dapotan mengatakan, ”
Nanti aja sekalian lae kita berhitung,” katanya lewat telepon. Karena
saling percaya, tim dapat memahaminya.
6. 7 Oktober 2015 kembali menghubungi
Dapotan Silalahi. Saat itu tim menyarankan agar biaya iklan itu dicicil
agar tidak memberatkan. Lalu dia menyarankan tim agar bertemu dengan
dirinya pada 8 Oktober.
Akan tetapi hingga malam hari yang
disepakati, pertemuan itu tak kunjung ada. Selanjutnya tim
menghubunginya. Dia mengatakan, “Masih repot aku lae, masih di lapangan
mendampingi kandidat” ujar Dapotan lewas pesan singkat.
7. 12 Oktober 2015, tim kembali
menghubungi Dapotan. Lagi-lagi ia mengaku sibuk terus mendampingi Tumpak
Siregar. Lalu tim mengirimkan pesan singkat (sms) soal kepastian
pembayaran iklan. Dia menanyakan, “Berapa rupanya lae biayanya,” Lalu
tim menjawab, dua bulan Rp 50 juta. “Mahal kali itu lae, stop aja dulu
lae, ketemupun kita,” akunya.
Hingga berakhir bulan Oktober 2015,
Dapotan tak kunjung bisa ditemui. Bahkan saat dihubungi lewat telepon
seluler, dia tak mau menjawab telepon, walau nada panggil tersambung.
8. 13 Nopember 2015, iklan TPS-Syah dicabut, karena tidak ada kejelasan pembayaran. (Manson Purba)
0 Comments