Pemandangan Danau Toba dari Hotel Niagara, Toba, Sumatera Utara, Sabtu (8/1/2016). |
BERITASIMALUNGUN.COM, Medan-Demi
mewujudkan rencana besar Pulau Samosir dan Danau Toba sebagai salah satu
dari 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia, dibutuhkan
pengembangan dan peningkatan akses jalan, fasilitas, permukiman,
penyediaan air bersih serta berbagai prasarana lainnya.
Untuk
aksesibilitas, pemerintah diharapkan dapat membangun jalan tol dari
Tebing Tinggi hingga ke Pematang Siantar, serta peningkatan jalan dari
Kabanjahe ke Parapat. Demikian halnya peningkatan jalan dari Bandar
Udara Silangit ke Danau Toba.
Mengutip situs Kementerian
Pariwisata, pembangunan jalan baru, pemeliharaan, pelebaran,
rekonstruksi dan rehabilitasi jalan senilai Rp 297,150 miliar.
Pembangunan,
pemeliharaan, pelebaran, dan rehabilitasi akses jalan itu dilakukan di
Kabupaten Karo, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) sendiri akan mengambil alih pembangunan dan peningkatan akses jalan ke kawasan wisata tersebut.
"Saya
baru mau ke Danau Toba, mau lihat apa yang harus dibangun di Danau
Toba, Pulau Samosir. Ini jalan wisata, saya harus lihat jalan
kabupatennya juga, jadi pemerintah pusat membangun wisatanya di mana,"
ucap Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini,
kepada Kompas.com, Selasa (2/3/2016).
Biasanya, kata
Hediyanto, obyek wisata dapat diakses melalui jalan kabupaten yang
dibiayai pemerintah daerah, bukan jalan nasional yang dibiayai
pemerintah pusat.
Namun, karena telah ditetapkan menjadi
destinasi wisata strategis, pemerintah pusat akan mengambil alih
pembangunan jalan tersebut menjadi jalan nasional.
Kebutuhan
vital lainnya adalah pengembangan dan pengelolaan sarana air berupa
jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan penampung air lainnya
serta penyediaan air baku di beberapa kawasan pendukung.
Di
Kabupaten Tapanuli Utara membutuhkan Rp 76,7 miliar untuk pengembangan
sarana air tersebut. Sementara Kabupaten Samosir membutuhkan dana Rp 13
miliar.
Kemudian, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo,
Kabupaten Simalungun masing-masing Rp 10,69 miliar, Rp 21,13 miliar, dan
Rp 14,52 miliar. Berikutnya, Kabupaten Toba Samosir mmebutuhkan dana Rp
3 miliar.
Sedangkan untuk pengembangan kawasan permukiman, sistem penyediaan
air minum (SPAM) dan penyehatan lingkungan dibutuhkan dana tak kurang
dari Rp 110 miliar untuk tujuh kota dan kabupaten.
Ketujuh kota
dan kabupaten tersebut adalah Kota Tanjung Balai, Kabupaten Karo,
Tapanuli Utara, Pakpak Barat, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, dan
Asahan. Sedangkan pembangunan fasilitas Bandar Udara Silangit
diperkirakan membutuhkan dana Rp 200 juta.
Berikut video rencana pembangunan Jalan Lingkar Danau Toba di Pulau Samosir:
(Sumber: KOMPAS.com - Penulis | : Hilda B Alexander) |
0 Comments