ILUSTRASI GOOGLE |
BERITASIMALUNGUN.COM-"Hidup baru", adalah dua kata sangat populer di
dalam gereja. Tetapi apakah hidup baru itu?. Seperti apakah prinsip,
karakter dan tindakan mereka yang memperoleh hidup baru?
Dalam PA
GKPS Simalingkar malam ini, Evangelis Gerhard Sipayung menjelaskan
tentang hidup baru. Dia mengilustrasikannya seperti seorang bayi baru
saja lahir ke dunia.
1.Bayi
berada dalam kandungan, bukan karena kehendak seorang bayi. Dia ada di
sana, karena ada ayah dan ibunya yang menginginkan dia ada. Seseorang
memperoleh hidup baru karena kemurahan Tuhan. Manusia sendiri tidak
mampu hidup baru, tanpa menyerahkan dirinya dipimpin Tuhan.
2.
Ada proses di dalam kandungan selama 9 bulan sepuluh hari. Orang tidak
bisa dipaksa hidup baru, dia menjalani proses. Apalagi hanya tiba-tiba
mengaku: "Aku sudah hidup baru!". Emangnya gampang!
3. Ketika
dia lahir ada "darah", pengorbanan. Orang yang hidup baru harus
berkorban, dia harus meninggalkan kebiasan-kebiasan lama. Tidak mudah
dan tidak mungkin, tanpa selalu meminta tuntunan Firman.
4.Dia
haus akan susu ibunya. Seorang yang hidup baru, rindu akan makanan
Rohani, Firman Tuhan. Itulah makanan utamanya setiap hari.Tanpa makanan
rohani, dia akan merasa ada sesuatu yang hilang.
5. Makin
bertumbuh, dia bertindak sesuai ajaran ayah dan ibunya dan meniru
karakter mereka. Semakin hari hidup baru membimbing dia meniru karakter
Bapanya. Dia memiliki prinsip seperti Tuhan, karakter dan tindakannya
meniru "Bapanya".
6, Seorang bayi ingin lebih dekat dengan ibu
dan ayahnya, dibanding orang lain. Mereka yang hidup baru lebih suka
ajaran Bapanya "kebenaran" dari pada dekat dengan "kejahatan".
7.
Menjaga nama baik ayah dan ibunya, menyenangkan ibunya. Dia akan
bertindak memuliakan Bapanya, takut melakukan hal-hal yang jahat, karena
takut Bapanya tercemar!. Karena dia adalah wajah Bapanya.
Terima kasih Evangelis nami Gerhard Sipayung, sudah membuka mata dan pikiran kami malam ini dalam PA Bapa GKPS Simalingkar.
Begitu rupanya yah!
Semoga dengan penjelasan ini, kami makin sadar betapa sempitnya
pemahaman kami tentang hidup baru, apalagi melaksanakan prinsip-prinsip
hidup baru.
Tapi, kami baru mampu mengaku hidup baru, namun
belum mampu dan berani menunjukkan sifat-sifat di atas. Semoga kami
semua diingatkan malam ini, Kami belum apa-apa, dan harus terus berubah
dan berubah ke arah yang lebih baik.
Kalau mau belajar lebih lanjut: silakan baca di rumah. Bahannya dari 1 Johannes 5:1-5) Tuhan memberkati! (St Jannerson Girsang)
0 Comments