Megawati Soekarno Putri.Ist Google |
BERITASIMALUNGUN.COM-Di depan parpol se-Asia di Jakarta, Jumat 22 April lalu, Megawati Soekarno Putri, Ketua PDI-P, mengungkapkan dua hal.
Pertama, mendapat kepecayaan rakyat tidaklah mudah, dan kedua, kalau
kepercayaan itu sudah diperoleh harus "Berjuang untuk membebaskan rakyat
dan bangsa dari penjajahan dalam bentuk apapun yang menyebabkan
ketertindasan, kemiskinan dan kebodohan"
Indah sekali, kalau sikap partai seperti ini tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pidato Megawati mengingatkan para elit partai bahwa jadi politisi itu
memerlukan kesiapan diri untuk "terus berjuang".
Pekerjaan politisi
adalah berjuang untuk memenangkan Pemilu dan berjuang untuk memenuhi
cita-cita rakyat, cita-cita kemerdekaan.
Faktanya: tidak sedikit
politisi sewaktu pemilu menebar "uang", ramah, bahkan mau menghadiri
pesta "sunatan" atau "pesta kecil" untuk merebut hati rakyat.
Sayangnya, setelah menang Pemilu: politisi justru merampas hak-hak
rakyat untuk memenangkan dirinya pemilu berikutnya. Dirinya sejahtera,
rumah baru, mobil baru, melancong ke luar negeri, sementara rakyatnya
dibiarkan melarat.
Gimana tuh bu!. Anak-anak buah ibu masih tidak
sejalan dengan "pengalaman": bu Mega. Dari partai bu Mega masih
terdengar berita, politis yang ditangkap KPK, dan masuk penjara. Bukan
karena memperjuangkan rakyat, tetapi karena "merampas" hak rakyat.
Semoga pidato Megawati ini didengar semua kader-kader partai PDI-P. Partai yang saya pilih sewaktu Pemilu. Saya senang mendengar pidato bu Mega, tetapi saya lebih senang kalau kader partai ibu banyak yang mengikuti jejak bu Mega.
Saya lebih senang, kalau bu Mega "lengser" di periode berikutnya.
Pemimpin adalah orang yang mempersiapkan kader-kadernya untuk
menggantikan dirinya dengan mulus, dan program yang berkesinambungan. Terima kasih bu Mega! (St Jannerson Girsang)
0 Comments